tag:blogger.com,1999:blog-52103027759245055492024-03-15T00:00:25.966+07:00SPIRIT Gives Life To the Soul, Heart, Mind, BodyAllow Our Spirit To Speak, Prophesy, and Act Through
Our Soul, Heart, Mind, Body.......
"The Human Spirit is The SPIRIT of CREATOR"Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.comBlogger248125tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-52567612585169446742020-09-06T10:49:00.000+07:002020-09-06T10:50:02.370+07:00#247 - 40 HARI (08.08.2020)<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOsy2zicAUcjQRrweyGov8mCpjEJz__R6Tz4esv-jm8FmGpp_9mMZCR6LskmidWVjlrjIOADhAsO4ehTUirBCOXNKfXSMwp8LaTpvgrVW7uHZ0-3lQ7oXnmtT0N5PYtQ-w4npEmQHhwtI/s1600/IMG_20200807_211510_946-702456.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOsy2zicAUcjQRrweyGov8mCpjEJz__R6Tz4esv-jm8FmGpp_9mMZCR6LskmidWVjlrjIOADhAsO4ehTUirBCOXNKfXSMwp8LaTpvgrVW7uHZ0-3lQ7oXnmtT0N5PYtQ-w4npEmQHhwtI/s320/IMG_20200807_211510_946-702456.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6869216946233116034" /></a></p><div dir="auto">Komemorasi<div dir="auto"><br></div><div dir="auto">40 Hari AdekBandu menuju Surga. </div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-23416216643604841822020-09-06T10:39:00.001+07:002020-09-06T10:39:57.977+07:00#246 - TUNAI (dipindahkan dari FB 2 Juli 2020)<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrOXnIZR9UjEvQ8jIzy1PZMJvI2GuLEp6lHYz-JRXURneLkOqZr4Ujkucrt9HhLsjxkYdH3BDf9-gK650nXjVhblzfDiW7EbyJDWIGUoiZtz4RIZvUu_lWLIQnPVtm54LV23ip42mVFms/s1600/PhotoGrid_1593687253693-797982.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrOXnIZR9UjEvQ8jIzy1PZMJvI2GuLEp6lHYz-JRXURneLkOqZr4Ujkucrt9HhLsjxkYdH3BDf9-gK650nXjVhblzfDiW7EbyJDWIGUoiZtz4RIZvUu_lWLIQnPVtm54LV23ip42mVFms/s320/PhotoGrid_1593687253693-797982.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6869214350450622706" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmq8esjyyJHh0w3lJdVgBUFEozLjGWd6cFWcigE44hVV2tuWhWHX_2-TdWWU-Ee33RKkwEj5irv6UYvGHSE8yJBYYx9_F0vUpHtprJ4y8i2wDHjLKvmAMFz6gjeAzNP8NBXwNr9h_gUec/s1600/PhotoGrid_1593688511810-700973.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmq8esjyyJHh0w3lJdVgBUFEozLjGWd6cFWcigE44hVV2tuWhWHX_2-TdWWU-Ee33RKkwEj5irv6UYvGHSE8yJBYYx9_F0vUpHtprJ4y8i2wDHjLKvmAMFz6gjeAzNP8NBXwNr9h_gUec/s320/PhotoGrid_1593688511810-700973.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6869214364732719954" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">TUNAI </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Tugas yang sudah selesai di kehidupan fana, menorehkan ingatan pada sel-sel kehidupan selanjutnya melalui tongkat estafet yang tak kan berhenti hingga akhir zaman. Kita semua yang masih hidup wajib menunaikan misi masing-masing hingga tuntas. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Nana, sosok yang ceria, unik, pejuang, tabah, humanis, cerdas, peduli pada sekitarnya tanpa berusaha menunjukkan dengan berlebihan. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Awal 2013 dia memutuskan hijrah ke ibukota Jakarta setelah mendapatkan restu orangtua. Dia memilih saya sebagai saudara sekaligus sobat kepercayaan sepenuhnya untuk menjalani hari demi hari, inilah garis yang menyatukan misi, karunia Sang Maha Kuasa. Suatu karunia bagiku dipercaya menjadi pendamping perjuangan ini, yang memperkaya pengalaman hidup. Sebab pada saat itu juga perjuangan Nana memulihkan kesehatan telah dimulai. Berbagai diagnosis penyakit dihadapinya dengan tabah dan dengan semangat seorang pejuang (untuk menghormati Almarhumah, izinkan saya tidak merinci sejumlah penyakit yang dideritanya, yang pasti bukan penyakit menular, jadi sama sekali tidak berbahaya bagi orang lain). Keterbatasan yang ada tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap memperjuangkan hidup agar dapat selalu mampu memberi manfaat dan inspirasi bagi sekitarnya. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Satu hal yang selalu dijaganya adalah tidak menceritakan kondisi kesehatannya kepada orang lain (kecuali saya tentu saja), agar tidak meresahkan dan dia ingin orang melihatnya sehat lahir dan batin. Dia memiliki cinta yang teramat besar kepada keluarga, orangtua, kakak-kakak, sahabat-sahabat, handai taulan. Ia senang berkunjung memperkuat tali silaturahim. Ia juga memiliki niat kuat untuk terus belajar menerapkan cinta kasih yang tidak bersyarat. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Dalam perjalanan memulihkan kesehatan (sampai-sampai dia punya setumpuk kartu berobat di belasan rumah sakit dan pusat pengobatan), pada 2015, Nana menemukan benjolan kecil di salah satu (maaf) payudaranya. Beberapa waktu kemudian benjolan itu hilang, namun muncul benjolan lain di payudara yang berbeda. Perpindahan itu terjadi dua atau tiga kali. Pada pertengahan 2016 benjolan menetap di payudara kanan dan mulai membesar. Selama itu perjuangan berobat dilakukan melalui berbagai usaha, dengan jamu-jamuan, terapi acupressure, acupuncture, sinshe, konsumsi jenis-jenis suplemen tertentu, dan lain-lain. </div><div dir="auto">Saran saya agar kita menjalani pathology anatomy (biopsi) belum bisa dia terima. Dari sisi psikologik, penolakan ini wajar, karena untuk acceptance (menerima) sesuatu yang berkemungkinan mengancam kehidupan tentu saja bukan hal sederhana. Fase denial (menyangkal) itu cukup panjang. Kanker? Ah masa' sih? Di lingkungan keluarga tak ada satu pun yang terlapor diagnosis penyakit momok itu. </div><div dir="auto">Semaksimal kemampuan saya upayakan proses treatment dengan berbagai teknik stabilisasi emosi terhadap Nana. Tujuan penerapan stabilisasi emosi dalam tatalaksana praktik psikologi antara lain agar terjadi peningkatan sistem imun dan rasa tenang yang lebih optimal. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Hingga tiba saatnya pada 2018 pemeriksaan pathology anatomy (PA) tak bisa dihindari. Alhamdulillah, saat itu Nana sudah siap lahir dan batin menerima apapun risiko yang harus dihadapi. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 50, 30 Mei 2018, Nana memaknainya dengan positif, bahwa ia mendapatkan kado ulang tahun yang sangat besar luar biasa dari Allah. 30 Mei 2018 hasil PA menuturkan bahwa ia terdiagnosis Carcinoma Mamae atau Breast Cancer. Dia menangis dan sujud syukur, seraya memohon penyertaan Allah untuk menjalani hari-hari selanjutnya. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Perjuangan sebagai Cancer Warrior pun dijalani. Tindak-lanjut terhadap hasil PA segera dilakukan secara intensif. Ditemukan bahwa cancer (CA) yang menempel di tubuhnya adalah CA Mamae stadium 3B dengan jenis Triple Negative Breast Cancer atau TNBC. Jenis ini tergolong unpredictable atau tidak dapat diprediksi, jenis CA yang tergolong paling sulit dalam onkologi. Keganasannya dapat menjalar cepat, tapi harapan sembuh juga ada apabila sel kankernya mau disuruh tidur. Begitu kira-kira. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Singkat cerita, pada Juli 2018 Nana menjalani chemotherapy yang pertama dari 6 rangkaian yang harus dijalani. Pada kemo yang pertama kondisi Nana baik sekali. Dia tetap makan dengan lahap, tidak mengalami mual ataupun muntah, tidak ada rasa sakit di tubuhnya, dan dia gembira karena tetap bisa beraktivitas. Teknik kemo yang dijalaninya yakni melalui infus 2 jenis obat kemo selama 24 jam. Oleh sebab itu setiap kali kemo Nana harus dirawat-inap selama 2 (dua) malam di rumah sakit. Puji Tuhan saya selalu bisa menungguinya penuh waktu sehingga dia terdampingi terus. Sejak selesai kemo yang pertama, dia memang langsung mengalami kerontokan rambut yang super hebat, tapi dia tidak mengalami rasa sakit apapun. Tanpa perlu memakai jasa salon ataupun barbershop, kepalanya plontos licin. </div><div dir="auto">Tahukah anda? Nana girang bukan main saat kepalanya plontos toosss... Begini ucapnya waktu itu: </div><div dir="auto">"Alhamdulillah... Cita-citaku berkepala botak tercapai dengan sendirinya. Ngga perlu minta izin orang-orang, ngga perlu kasih penjelasan macam-macam, aku botaaakkk... Horrreee..." </div><div dir="auto">Dia menari-nari dengan bahagia. </div><div dir="auto">Aaahh Nanaaaa... Kamu selalu bisssaaaa. Miss you so badly 😭</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Di tengah-tengah rangkaian kemo tersebut, tepatnya setelah 4 fase kemo yang dijalani selama 3,5 bulan, Nana masuk pada tahap yang lebih berat (menurut saya, tapi dia tidak merasa berat). Pada tanggal 30 Oktober 2018 ia menjalani operasi pengangkatan payudara kanannya atau mastectomy. Seluruh payudara kanan dimana terdapat sel kanker sebesar telur bebek itu, diangkat. Proses operasi berlangsung lancar meski waktunya panjang, kira-kira 7 jam. Operasi ini tergolong operasi besar, namun setelah siuman dari anestesi Nana sudah bisa ketawa-tawa sambil didorong ke ruang perawatan. Kamu memang hebat luar biasa, Dek (dia maunya dipanggil Adek oleh orang-orang dekat). </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Hanya hitungan hari paska operasi, Nana sudah diizinkan pulang atau menjalani rawat jalan (perawatan di rumah). Meskipun pada saat itu di tubuhnya masih menempel selang-selang yang terhubung di ampul/pod besar penampung cairan. Karena cairan tubuh bekas operasi, termasuk juga pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar bawah ketiak, tangan dan leher bawah, masih terus keluar. Setiap hari saya membersihkan area bekas operasi dan membuang cairan lalu menyedot sisa-sisa cairan di selang-selang, sesuai petunjuk dari rumah sakit. Tiga bulan kemudian barulah cairan berhenti keluar dan selang-selang dilepaskan oleh dokter. Sambil menunggu kesembuhan luka operasi, Nana masih menjalani 2 rangkaian kemo yang tersisa. Total pelaksanaan kemo pra dan paska operasi adalah 5 (lima) bulan sebanyak 6 kali. Sangat luar biasa untuk seorang pasien kanker yang menjalani rangkaian kemo yang berat itu, Nana sama sekali tidak merasa sakit. Nafsu makannya baik dan badannya tetap bisa bergerak dalam berbagai aktivitas, meskipun aktivitas yang ringan tentu saja. </div><div dir="auto">Bahkan pernah suatu ketika dia sedang dirawat di rumah sakit untuk menerima asupan obat kemo melalui infus, dia meminta saya membuat video ketika dia sedang menari-nari dengan selang-selang infus. Video tersebut dia kirim ke grup khusus cancer warrior untuk memberi semangat pada teman-teman sesama pejuang kanker. Saat lukanya sudah kering dan gerakan tubuhnya lebih leluasa, dia aktif di kegiatan cancer awareness campaign yang diselenggarakan rumah sakit tempat dia berobat selama ini. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Fase berikutnya adalah rutinitas kontrol ke dokter, yang dilanjutkan dengan oral chemotherapy. Nana mendapatkan sejumlah besar obat kemo yang harus ditelannya pagi dan malam. Sungguh absurd menurut saya, sebab obat itu tidak boleh tersentuh tangan karena akan menimbulkan efek di kulit, jadi saya menggunakan alat untuk mengeluarkan obat-obat dari bungkusnya, menaruh di dalam mangkok plastik, 3 butir pagi dan 4 butir malam. Tapi.... Obat-obat harus ditelan Nana melalui mulut dan tenggorokannya, masuk ke dalam tubuhnya, setiap hari. Betapa tabahnya dia menjalani itu semua. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Bulan Mei 2019 ditemukan metastasis (penyebaran sel kanker) di organ hati. Ternyata obat kemo yang dikonsumsi Nana cukup efektif menghentikan aktivitas sel kanker di hati. Alhamdulillah. </div><div dir="auto">Namun bulan Agustus 2019 kembali ditemukan metastasis di hemisfer kiri dan kanan otaknya. Penyebaran kali ini tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, namun harus dilakukan radiasi atau penyinaran otak, dalam hal ini di bagian kepala. Maka dimulailah fase radiasi sebanyak 10 (sepuluh) kali penyinaran bagian kepala, dengan kemungkinan risiko yang cukup tinggi. Sekali lagi, Nana memperlihatkan semangat juang yang besar sekali dalam menjalani penyinaran tersebut. Radiasi berlangsung bulan September-Oktober 2019. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Pemeriksaan paska radiasi menunjukkan bahwa hemisfer kiri dan kanan otaknya sudah bersih, namun efek samping radiasi menunjukkan gejala yang kurang baik. Kondisi fisiknya menurun. Dia mulai sulit makan dan terkadang muntah berkali-kali. Efek ini sebenarnya sudah disampaikan sebelum radiasi, dan Nana menerima segala konsekuensi dengan menandatangani surat pernyataan di awal dulu. </div><div dir="auto">Efek yang menurunkan kondisi fisiknya tersebut mau tidak mau membuat Nana tidak lagi bisa beraktivitas seperti sebelumnya. Dia mudah terengah-engah jika berjalan kaki lebih dari sepuluh meter. Setiap kontrol ke rumah sakit dia butuh bantuan kursi roda, bahkan tak jarang harus segera masuk ke UGD untuk mendapatkan pertolongan oksigen dan infus nutrisi. </div><div dir="auto">Mendekati akhir tahun 2019 kondisi fisiknya berubah drastis. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Memasuki 2020 dan dengan munculnya pandemi covid19 di seluruh dunia, kondisi fisik Nana juga terus menurun. Dia menyadari bahwa tubuhnya rentan, sehingga dia pun sangat patuh mengikuti protokol yang diberlakukan pemerintah Indonesia. Alhamdulillah, selama beberapa kali dirawat di rumah sakit hasil tes covid nya selalu menunjukkan hasil non-reactive. Hal ini membuat perasaannya lebih tenang. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">20 Mei 2020 untuk kesekian kali dia dirawat di rumah sakit. Namun kali ini ternyata ditemukan paru-paru kirinya penuh cairan. Hal ini terjadi karena metastasis di paru-paru. Saat itu juga dilakukan penyedotan cairan paru-paru sebanyak 1300 cc. Itu adalah jumlah yang banyak sekali. Setelah penyedotan paru-paru dan perbaikan kondisi, Nana sudah boleh pulang ke rumah pada 23 Mei 2020. Kami mulai menyiapkan tabung-tabung oksigen di rumah agar Nana segera terbantu apabila mengalami sesak nafas akibat metastasis di paru-parunya tersebut. Nana selalu menjelaskan dengan kocak bahwa sel-sel itu sedang bermain-main di hati (waktu di hati), di otak (waktu di otak) dan kini di paru-paru. </div><div dir="auto">Dia makin sulit bernafas dengan cara biasa, sehingga penggunaan tabung oksigen menjadi intens dan terus-menerus. Lebaran tiba, dia bersyukur menemui bulan Syawal ini. Lontong opor dan hidangan lebaran masih sanggup disantapnya, meskipun dalam porsi sangat kecil. Sebelum 30 Mei 2020 dia sempat bertanya-tanya: "Bisakah aku melewati ulang tahun ke 52 nanti?". Ternyata 30 Mei terlampaui, dia pun bersyukur: "Alhamdulillah aku bisa ngliwati hari ulang tahunku tahun ini." </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Pada tengah malam tanggal 7 Juni 2020, dia kembali harus dilarikan ke UGD karena kesadarannya menurun. Selanjutnya dia menjalani rawat inap untuk perbaikan kondisi. Dia dinyatakan boleh pulang pada 11 Juni. Dokter-dokter yang merawatnya memiliki saran yang sama, bahwa kondisi Nana telah masuk pada stadium akhir, sehingga palliative care adalah alternatif perawatan yang terbaik untuknya saat ini. Perawatan paliatif antara lain memberikan kesempatan kepada dia untuk berada bersama-sama orang-orang tercinta yang memberikan perhatian dan perawatan secara emosional. Dalam kondisi seperti ini dia sangat membutuhkan bertemu dengan keluarga, sahabat dan kerabat, mendapatkan penguatan batin, emosional dan spiritual. Semua hal kami upayakan semaksimal mungkin dalam fase palliative care Ini. Dalam kondisi tersebut kami masih menemui dokter spesialis paru-paru untuk penyedotan cairan di paru-paru kanannya. Sebanyak 650 cc cairan dikeluarkan dari sana pada 19 Juni 2020.</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">29 Juni 2020 kami menemui dokter utama yang telah dengan sangat baik memberikan perawatan kepada Nana, yakni dokter Samuel Haryono dan dokter Dismas Chaspuri. Saran selanjutnya adalah penyedotan kembali cairan paru-paru untuk melihat kondisi Nana setelah itu. Maka kami pun membuat janji dengan dokter paru-paru untuk bertemu pada 30 Juni 2020. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">30 Juni 2020 Nana minta agar kita berangkat lebih cepat ke rumah sakit, namun menuju UGD, dia ingin mendapatkan perawatan di UGD RS Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta, tempat dia mendapatkan banyak perawatan dan layanan kesehatan selama ini. Pengalaman dua tahun terakhir berobat di rumah sakit ini, baik melalui jalur pembayaran pribadi maupun BPJS, telah memberikan perasaan positif dan nyaman untuk Nana. Dia merasakan pelayanan yang sungguh baik di rumah sakit itu. Kami berangkat ke RS berbekal 2 (dua) tabung oksigen di dalam mobil, dengan dosis oksigen naik ke angka 6 liter selama perjalanan. Pukul 17.00 kami tiba di rumah sakit, dengan sigap langsung dilayani perawat dan dokter UGD. Kondisi Nana sangat lemah. Dia langsung ditangani intensif di UGD, dengan tetap mengikuti protokol pandemi yang masih diterapkan hingga saat ini. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Perjuangan dan misimu, tunai, Nana. Tuhan jauh lebih mengasihimu. Penyakitmu diangkat bersama dengan rohmu, memasuki kehidupan yang baru. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">30 Juni 2020, pukul 19.03 (setelah menunggu beberapa waktu dari berhentinya petunjuk tanda-tanda detak jantung kehidupan pada peralatan yang dipasang), dokter menyatakan Nana telah meninggal dunia. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Nana adalah sosok yang layak menjadi sumber inspirasi dalam memperjuangkan kehidupan dan menorehkan makna hidup sebagai pejuang kanker. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Izinkan aku, yang sangat merasa kehilangan dirimu, menuliskan secara virtual di makammu: </div><div dir="auto">"Di sini terbaring orang yang nggleling-nya adalah inspirasi kehidupan."</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Ratna Nur Widayati (Nana) binti Hartoyo, telah dimakamkan pada Rabu Pon, 1 Juli 2020, pukul 11.00 di pemakaman keluarga LPP Sidokerto, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama-sama dengan Ibu, Bapak dan Mas Heru.</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Tulisan ini dibuat atas permintaan Almarhumah saat beliau masih hidup. Dia ingin orang-orang yang masih berjuang agar tetap semangat dan jangan pernah menyerah. </div><div dir="auto">Suatu saat dia pernah berkata: "Kalau nanti aku dipundut (dipanggil pulang) oleh Gusti Allah, bukan karena aku sakit, tapi karena waktuku sudah habis." </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Selesai. </div><div dir="auto">Tunai. Nana tunai di dunia, saya pun tunai janji menuliskan ini. </div><div dir="auto">Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">"Dear AdekBandu Nana Hartoyo Dipahadiwijaya, miss you already."</div><div dir="auto">Jogjakarta, 2 Juli 2020.</div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-78603648995624170152020-06-02T09:31:00.001+07:002020-06-02T09:31:48.764+07:00#245 - Maukah Hujan Menjadi Telinga Bagi Hati? <p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6lo4-0vCqLiJHCEIPFeaA7r6h8bdxLSUbYYaP2FtWXX6QFftaD9_pFx9VgNeGsf8NWXkvczAaf352t_NH-rTf6RyzdDbBYop4-r-Z54LCQKTwUvUzENJ2KA27hcx4Lbgcp2-oAT7SWQ/s1600/IMG_20200602_092942705-708827.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6lo4-0vCqLiJHCEIPFeaA7r6h8bdxLSUbYYaP2FtWXX6QFftaD9_pFx9VgNeGsf8NWXkvczAaf352t_NH-rTf6RyzdDbBYop4-r-Z54LCQKTwUvUzENJ2KA27hcx4Lbgcp2-oAT7SWQ/s320/IMG_20200602_092942705-708827.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6833572612261659714" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Maukah Hujan Menjadi Telinga Bagi Hati? </div><div dir="auto">#apoem </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Hujan terlalu singkat untuk menghapus gerah dan kering, </div><div dir="auto">Tak sampai airnya menitik di pelupuk bersama derai yang tak terbendung, </div><div dir="auto">Ia mengikuti desau angin yang berputar-putar menyesatkan, </div><div dir="auto">Serupa gerombolan lebah mengekor sang ratu yang belum hendak pulang... </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Tak kan kuambil peneduh di sepanjang jalanku, </div><div dir="auto">Bisakah hujan mengirim curahnya agar tenteram benakku? </div><div dir="auto">Bisakah ia mengolah rasa yang kuharap menjadi cermin bagi rasaku? </div><div dir="auto">Agar tak memerah padam rahangku menahan malu yang terlalu marah... </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Andai pena dan tinta tak luntur di lembar-lembar buku, </div><div dir="auto">Dan hujan cerdas menangkap kalimat-kalimat berkias di siang terik, </div><div dir="auto">Ada harapan dalam kesunyian yang tampak seperti lorong panjang, </div><div dir="auto">Karena pelita yang berpendar kan memberi hangat di dinding-dinding beku. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">#12052020_rs</div><div dir="auto"><br></div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-10723336600339800812020-06-02T09:21:00.001+07:002020-06-02T09:21:37.059+07:00#244 - Duh Gusti: Doa Sang Kelana<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC55qkozzpvzY8wEJ1QwLwQuf7CrqZrT4_bN6G-wylK7BN8mgwKMQU5tehDNqZTOnXEuXdOr-vTLdThbhu4Eaay7DtZfhnMvaFyPYBcA8QRl9cJFZ22efo4b5ro8FEIILddS_N_Io2uWo/s1600/IMG_20200317_115620_045-797120.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC55qkozzpvzY8wEJ1QwLwQuf7CrqZrT4_bN6G-wylK7BN8mgwKMQU5tehDNqZTOnXEuXdOr-vTLdThbhu4Eaay7DtZfhnMvaFyPYBcA8QRl9cJFZ22efo4b5ro8FEIILddS_N_Io2uWo/s320/IMG_20200317_115620_045-797120.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6833569986064481362" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Duh Gusti: Doa Sang Kelana</div><div dir="auto">#putiba </div><div dir="auto">#PuisiTigaBait </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Duh Gusti, </div><div dir="auto">Berjuta sapa melantun di ruang ruang doa yang tak berbatas, </div><div dir="auto">Sebagaimana timur merekahkan surya dan barat menelannya, </div><div dir="auto">Sebagaimana kemarau merekahkan bumi dan penghujan menyapunya, </div><div dir="auto">Demikian pula langkah langkah maju mematri jejak kembara, </div><div dir="auto">Yang bertahan susah payah agar tak tertelan pun tak tersapu. </div><div dir="auto">Berat, sungguh berat, penuh pinta penuh onak, penuh gelegar memekakkan. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Duh Gusti, </div><div dir="auto">Nyuwun kawelasan, kendati amal dan dosa </div><div dir="auto">berkelindan dalam asam deoksiribonukleat, </div><div dir="auto">Turun temurun menyusuri garis darah yang tak pernah diminta. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Duh Gusti, </div><div dir="auto">Panjenengan mboten sare? </div><div dir="auto">Lha teng pundi sakmenika? </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">#12052020_rs </div><div dir="auto"><br></div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-16381285732863005952020-06-02T07:22:00.001+07:002020-06-02T07:22:25.643+07:00#243 - Menghitung Dalam Waswas (Puisi)<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSK6NAEPkO80FJerZ-2p2EHa30_fuovsMk4wcDlALxwu2JNXFVDocLAh66YKjyik2Ae-rBl09Iu20AykdUFibPwHsXw5bnyY4z3CZ5H1BWbYyZIGhPoN9k-BrqNpFRBNzNVYwO0WSCQc/s1600/IMG_20200528_214440_361-745655.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinSK6NAEPkO80FJerZ-2p2EHa30_fuovsMk4wcDlALxwu2JNXFVDocLAh66YKjyik2Ae-rBl09Iu20AykdUFibPwHsXw5bnyY4z3CZ5H1BWbYyZIGhPoN9k-BrqNpFRBNzNVYwO0WSCQc/s320/IMG_20200528_214440_361-745655.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6833539271374731058" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Menghitung Dalam Waswas </div><div dir="auto">#putiba #rs #28052020 </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Tak tik tuk jumlah helaan, hembusan, </div><div dir="auto">Setiap hari, setiap waktu, setiap saatnya, </div><div dir="auto">Tak tik tuk pastikan helaan, hembusan, </div><div dir="auto">Setiap hari, setiap waktu, setiap saatnya, </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Mengatup, sunyi </div><div dir="auto">Mengerut, sepi </div><div dir="auto">Meringis, lara </div><div dir="auto">Menangis, asa </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Berat sungguh pikulan di pundakmu, </div><div dir="auto">Kau kulum dalam tawa yang terluka, </div><div dir="auto">Terkoyak sekujur kulitmu, darah memercik, </div><div dir="auto">Namun tetap kau bungkus erat demi gading,</div><div dir="auto">Bahkan dijunjung pun ia 'kan tergeletak, </div><div dir="auto">Kemana hati insan di barisan garis darah? </div><div dir="auto">Apakah asam deoksiribonukleat bermutasi sendirinya?</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">*Menghitung Dalam Waswas* </div><div dir="auto">#putiba #rs #28052020 </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Catatan: Puisi ini ditulis dalam rasa yang ada, apa adanya. </div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-13740249657767369512020-06-02T07:17:00.001+07:002020-06-02T07:17:54.725+07:00#242 - Fenomena Awan Caping<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijW1-5rynRohyyO9JtTCSqv9HYsm4Sc5WxJnuMrqz72gKRSNDHIYK44RgrxjRar6tEM9Gse5UFlEajwDaTvQaHQhI0WR6IFawJ0Y7k8XUudp6FTP8PkMkiT24-SitQaboXZzg4oX1QDvY/s1600/IMG_20200601_153852_582-774786.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijW1-5rynRohyyO9JtTCSqv9HYsm4Sc5WxJnuMrqz72gKRSNDHIYK44RgrxjRar6tEM9Gse5UFlEajwDaTvQaHQhI0WR6IFawJ0Y7k8XUudp6FTP8PkMkiT24-SitQaboXZzg4oX1QDvY/s320/IMG_20200601_153852_582-774786.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6833538108148158162" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Awan Caping (Fenomena)</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Fenomena alam adalah pertanda. Seperti halnya mendung yang bergelayut, pertanda akan hujan. </div><div dir="auto">Kemungkinan manusia bisa flu jika kehujanan, sudah lazim terjadi. </div><div dir="auto">Kemungkinan manusia diliputi emosi 'mellow', melankolik, cemas, sedih, sendu, pada saat mendung dan hujan turun, sudah sering diabadikan dalam puisi, lagu, prosa, lukisan, dan sebagainya. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Kehidupan manusia sangat terhubung dengan alam semesta. Sebagaimana manusia adalah mikrokosmik, jagad cilik, dan alam semesta adalah makrokosmik, jagad ageng. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Apakah pertanda yang disampaikan oleh munculnya awan caping (lenticular) di sekian banyak puncak gunung akhir-akhir ini? Apa menurutmu? </div><div dir="auto">Datangnya pagebluk telah diramalkan beberapa bulan sebelumnya berdasarkan tanda-tanda alam. </div><div dir="auto">Alam semesta sedang menata kembali dirinya, manusia dan kehidupannya adalah bagian dari proses itu. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Sebagai jagad kecil, maka manusia kudu bersih-bersih juga, menata ulang jagad jiwanya. Menghilangkan angkara murka dengan welas asih.</div><div dir="auto">Falsafah Jawa mengajarkan agar manusia hidup seperti irama gamelan... </div><div dir="auto">NENG.. NING.. NUNG.. NANG........ GOONGGGG........... </div><div dir="auto">(Silakan cari sendiri makna falsafah ini di berbagai kanal). </div><div dir="auto">.</div><div dir="auto">.</div><div dir="auto">.</div><div dir="auto">.</div><div dir="auto">.</div><div dir="auto">Betapa pentingnya meningkatkan terus Kesadaran Spiritual (referensi dari akun SuryaKks)</div><div dir="auto">Cinta kasih adalah kunci (kesimpulan saya). </div><div dir="auto"><br></div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-13986393525592588372020-03-15T14:36:00.001+07:002020-03-15T14:36:49.925+07:00#241 - STRES KARENA KORONA?<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qcAl4E0OVENyOH1O1DPlkrCPiSrQRZktWekjelegaep9f3aQMclASYf6ldpTNb_XPZAUQcG_PisulHOgvJE4uy1N6Ns_Nk9AKu6lwt5XamQOc6wzd2LEiAB6gNFTz-PKD8i8ATYfADg/s1600/IMG_20200315_124142_821-709937.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6qcAl4E0OVENyOH1O1DPlkrCPiSrQRZktWekjelegaep9f3aQMclASYf6ldpTNb_XPZAUQcG_PisulHOgvJE4uy1N6Ns_Nk9AKu6lwt5XamQOc6wzd2LEiAB6gNFTz-PKD8i8ATYfADg/s320/IMG_20200315_124142_821-709937.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6804335484129438722" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">#stres #covid19 </div><div dir="auto">#PendekatanPsikologik</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Cemas? Tegang? Panik? Khawatir? Takut? Itu artinya anda stres. Menurut Professor Johana E Prawitasari Johana EP Hadiyono, stres merupakan kondisi yang menekan seseorang, yang pada satu orang berbeda dengan orang yang lain. Daya tahan manusia menghadapi stres juga berbeda-beda, namun setiap orang pasti mengalami stres. (Prawitasari, 1993). </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Peristiwa yang kita hadapi sehari-hari pun merupakan #stressor (sumber stres) yang memunculkan stres dan perlu dikelola, apalagi ketika ada peristiwa tidak biasa seperti pandemi. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Dalam kondisi stres, sistem kekebalan tubuh kita berkurang, hingga rentan terinveksi virus, bakteri, bahkan sel kanker. </div><div dir="auto">Dalam penelitian mereka, Kiecolt-Glaser et al (1984) menyimpulkan: </div><div dir="auto">"Stress reduced the effectiveness of the immune system." -- stres mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh manusia. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Menghadapi rebaknya pandemi covid-19, ahli medik menghimbau kita memelihara efektivitas sistem imun agar dapat memerisai penyebaran virus tersebut. </div><div dir="auto">Salah satunya, kelola stres. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Mengelola stres adalah mengelola perasaan atau emosi, yang berhubungan dengan kejernihan berpikir. Cara #mengelola stres yang relatif mudah dan dapat kita lakukan seketika yakni, atur napas. Jangan lupa bernapas, agar asupan oksigen ke otak tidak terhambat. Teknik pernapasan adalah bagian dari stabilisasi emosi, yang dapat mengurangi tingkat stres. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Setidaknya ada dua teknik pernapasan yang cukup efektif mengurangi ketegangan perasaan. Silakan mempraktikkan dua teknik pernapasan ini. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">1. Teknik Pernapasan Perut Sederhana</div><div dir="auto">Panduan:</div><div dir="auto">Tarik napas melalui hidung sedalam mungkin, simpan udara di rongga perut (bukan dada). Indikator gerakan yang benar apabila saat menarik napas perut kita mengembung, dada kita relatif tidak bergerak. Tahan lima hitungan. Lalu hembuskan udara perlahan-lahan melalui mulut dengan berdesis, hingga habis. Ulangi tarik-hembus ini beberapa kali, atau total waktu 5 hingga 10 menit. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">2. Bernapas Dengan Pikiran Fokus</div><div dir="auto">Panduan: </div><div dir="auto">Usahakan berada di tempat yang udaranya relatif kurang polusi. Lakukan teknik pernapasan perut sederhana sambil memejamkan mata, membayangkan bahwa udara yang dihela adalah udara sehat, segar dan memiliki daya membersihkan tubuh kita. Pada saat menghembuskan napas bayangkan kita sedang menghembuskan pikiran-pikiran buruk dan yang tidak sehat. Ulangi beberapa kali selama 5 hingga 10 menit. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Ingat, pikiran kita memiliki kekuatan mengarahkan perilaku kita. Mengelola stres dengan cara sederhana di atas, hanya membutuhkan materi udara, pikiran dan tubuh kita. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Selamat mengelola diri, mengatur pikiran dan mengembangkan kepedulian sosial sebesar-besarnya.</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">"Fear may come true that which one is afraid of." ~ Viktor E. Frankl. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Dikemas dalam tulisan ini oleh,</div><div dir="auto">#RinnySoegiyoharto </div><div dir="auto">#Psikolog </div><div dir="auto">#15032020 </div><div dir="auto">#sedangantredisupermarket #padahalcumabelirotidanpisang #secukupnya</div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-29717579315234738192018-06-09T15:29:00.001+07:002018-06-09T15:29:59.049+07:00#240 - Tanganku Biarlah Lebai<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaMDky8w4Sm7IoWl5eNMFEUe6Iyl7ju8d8lDT6vcSsXWoMIGNeBgE5KaPp6_C4gCSIRCewAiwFBaz6UpTRno5u_r03h6e2P8EJ1VnnIr7oyeoWAuZoO6VRJSv-60i7MEWeuWuB9Qpz02Q/s1600/IMG_20180606_011725_495-799051.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaMDky8w4Sm7IoWl5eNMFEUe6Iyl7ju8d8lDT6vcSsXWoMIGNeBgE5KaPp6_C4gCSIRCewAiwFBaz6UpTRno5u_r03h6e2P8EJ1VnnIr7oyeoWAuZoO6VRJSv-60i7MEWeuWuB9Qpz02Q/s320/IMG_20180606_011725_495-799051.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6564999243989494242" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Sungguh lebai, berharap tangan ini bisa menahirkan apapun dan siapapun yang dipindai. </div><div dir="auto">Berharap sentuhannya mampu memerdekakan rasa sakit, penat dan resah, pintanya. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Sungguh lebai, tapi ia sering alpa berpaut khusuk, memohon kelebaiannya menjelma pengharapan yang diimani. </div><div dir="auto">Menatapnya, menggelegakkan rasa syukur yang perlahan naik; sebentar,</div><div dir="auto">Lalu berhenti lemas seolah-olah kehabisan avtur di udara pengap yang menyedotnya dan terperangkap di kumparan. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Terkadang otak dipenuhi sel kelabu yang norak; </div><div dir="auto">Namun tak jarang sel-sel itu cuma barang mati yang mengantre pojok limbah. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Aahh! Biarkan kelebayan ini naik panggung, karena hanya dengan itu ia mengundang pengharapan yang sekedip oase. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Jakarta, 6 Juni 2018, 01:16. </div><div dir="auto">Judul: tanganku biarlah lebai</div><div data-smartmail="gmail_signature"><br><br>/NNC Community/</div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-84347291127872571052017-01-26T11:11:00.001+07:002017-01-26T11:11:34.490+07:00#239 - Kontras<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfKs3ghXDLsVXoNOPiOZMNZPBmSULZdJH7BzyckPIYfKRnEWnjN2jUuh4liESqhQasLoBW0F80EF1Z5RbcpVJEFsn-ISbxUXU9zitE2ro3KGX2A4ze7WJDVgJOkVg-3Da9U4jDKkCMnr0/s1600/PhotoGrid_1485077308593-794491.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfKs3ghXDLsVXoNOPiOZMNZPBmSULZdJH7BzyckPIYfKRnEWnjN2jUuh4liESqhQasLoBW0F80EF1Z5RbcpVJEFsn-ISbxUXU9zitE2ro3KGX2A4ze7WJDVgJOkVg-3Da9U4jDKkCMnr0/s320/PhotoGrid_1485077308593-794491.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6379761146187489362" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Pada saat kita aktif menampilkan kebesaran jiwa terpoles dengan menolong jiwa-jiwa yang terlihat dimana-mana, </div><div dir="auto">Pada saat yang sama kekerdilan kita tampil karena abai terhadap jiwa-jiwa tak terlihat yang mengerang bisu di sekitar kita. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">#rinny </div><div dir="auto">#dan </div><div dir="auto">#koentjipintoe</div><br><div data-smartmail="gmail_signature"><br>Rinny Soegiyoharto <br>#INTP #AES #GenCArE </div><div data-smartmail="gmail_signature" dir="auto"><a href="http://www.rinnysoegiyoharto.com">www.rinnysoegiyoharto.com</a> </div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-45218468156953434872017-01-26T07:37:00.001+07:002017-01-26T07:37:53.441+07:00#238 - Kau Dan aku<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVYdvWg3wlV4hny4WxmmDlbzD2UeVt3VKWQFZgPkY8jqKccFXqQdJBikJVrKbN8vV_FqSpejILijuXsfhjHGNBOr7Ohuj203Byep7h83sjavIKB4CEfCrUtLCfhxl2CrDZ07gNPzmpgs/s1600/PhotoGrid_1485077241293-773443.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVYdvWg3wlV4hny4WxmmDlbzD2UeVt3VKWQFZgPkY8jqKccFXqQdJBikJVrKbN8vV_FqSpejILijuXsfhjHGNBOr7Ohuj203Byep7h83sjavIKB4CEfCrUtLCfhxl2CrDZ07gNPzmpgs/s320/PhotoGrid_1485077241293-773443.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6379706083588617762" /></a></p><div dir="auto"><div dir="auto">Ia membawaku ke setiap pijakan yang mengisi makna di pelosok-pelosok batinku. Kerinduanku untuk datang dan datang lagi, bagaikan orang muda mabuk asmara. Kerinduanku adalah mengadu. "Pelankan lajumu, tatalah irama langkahmu, tak perlu tergesa-gesa. Hanya dengan begitu kau bisa mendengarkan aliran sungai yang mengiringi detak jantungmu." Pesannya tempo hari. Picik otakku untuk mampu memahami maknanya. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">"Ada saatnya kau perlu sungguh-sungguh legawa. Tidak lagi kiasan yang ditulis, juga bukan sekadar saran yang meringankan. Banyak perkara kehidupan yang tak bisa diuraikan. Panjang-lebarnya penjelasan akan menambah perkara baru. Manusia tidak diarahkan melangkah ke sana." Ia mendaraskan kata-katanya pada suatu pertemuan kami, seolah-olah gemericik pancuran adalah alunan pipa orgel. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Jiwaku sudah hampir sampai pada akhir pengembaraan terakhir. Keputus-asaan menyergap seperti sekumpulan lebah siap menyengat. Kali ini aku tidak datang menemuinya dan berharap tak kan pernah lagi berjumpa. Lalu suaranya yang lembut menyapa, "aku ada di sini, senantiasa menggenggammu."</div><div dir="auto"><br></div><br><div data-smartmail="gmail_signature" dir="auto">26 Januari 2017 00:20 dini hari</div><div data-smartmail="gmail_signature" dir="auto"><a href="http://www.rinnysoegiyoharto.com">www.rinnysoegiyoharto.com</a><br></div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-74792097153331672372017-01-05T19:51:00.001+07:002017-01-05T19:51:49.332+07:00#237 - Retreat = menarik diri<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='400' height='326' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dwaOHq4RoN1--vBrKjnGorJypIgb5OMtBo2yiIA8g9S3n1f2stPXA5Zlp5aGT1kygPJ40pXA3IsO3OQmoRngg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe><div dir="auto"><div style="font-family:sans-serif;font-size:18.048px;margin:16px 0px" dir="auto"><div><div dir="auto"><div dir="auto"><br>(sudah posting di FB, 4 Januari 2017)</div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Menghayati makna kelahiran (NATAL) dengan cara yang berbeda. Sebuah desa yang jauh, di tepi hulu sungai, sungai yang sama yang mengaliri ibukota. Suasana sederhana, jauh dari kebisingan. Tenang, tiada hiruk pikuk pesta.</div><div dir="auto">Sebuah kelahiran, tanda menjadi ada secara kasat mata. Menyadari keberadaan, mensyukuri ketiadaan. Merangkum suka dan duka sepanjang 2016, menaruh harapan pada jalan 2017, hari esok yang tak pernah diketahui. </div><div dir="auto">Cinta kasih, biarlah tetap menyala sebagai pelita hidup. </div><div dir="auto">Tuhan memberkati. </div><div dir="auto"><br></div><div dir="auto">Medio 25-27 Desember 2016. Pinggiran Ciliwung Cisarua. </div><div dir="auto">#postingtertunda</div><br><div data-smartmail="gmail_signature"><br>Link to <a href="http://www.rinnysoegiyoharto.com/" style="text-decoration:none;color:rgb(66,133,244)">www.rinnysoegiyoharto.com</a></div></div></div></div><div data-smartmail="gmail_signature"><br></div></div> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-27248577296168544922016-06-24T01:25:00.001+07:002016-06-24T01:25:17.361+07:00#236 - ANYEP <p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGsX2eZ0b_NUlbV3GK9uz3ybcuk84zt_y_lDy1z90AUe4A67rg3OTcESNfGnCplpCzcmthfRlc78Kh4GcQ6lTpJn90oazTp4gbcQSWIKlTWPA-hPP9-sIluegZKyZqF0XEgmj5cUDeglY/s1600/PhotoGrid_1466705983999-717362.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGsX2eZ0b_NUlbV3GK9uz3ybcuk84zt_y_lDy1z90AUe4A67rg3OTcESNfGnCplpCzcmthfRlc78Kh4GcQ6lTpJn90oazTp4gbcQSWIKlTWPA-hPP9-sIluegZKyZqF0XEgmj5cUDeglY/s320/PhotoGrid_1466705983999-717362.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6299455667541265378" /></a></p><p dir="ltr">Senyap. Anyep. <br> Benda benda beku. <br> Detak lonceng waktu pun tak hadir. <br> Dinding tak bercelah. <br> Daun pintu termangu, <br> turut bermuram durja, <br> entah empati pada apa. </p> <p dir="ltr">Hanya iringan semut bergerak <br> di bibir jendela yang terkatup. <br> Tampaknya mereka mencoba <br> memadu vokal lewat lagu, <br> tapi terlalu lirih. </p> <p dir="ltr">Namun tenang. Menggelitik.<br> Sensasi rumput basah <br> menyentuh kulit telapak <br> yang pucat berajah kasar. </p> <p dir="ltr">*Malam ini ia berjanji <br> terus terjaga, tak kan <br> terlelap sedetik pun <br> hingga para penjemput tiba. <br> Mereka kan hadir <br> menabuh gendang dan rebana, <br> memetik harpa dan <br> menyanyikan gita nan merdu. </p> <p dir="ltr">*Sela </p> <p dir="ltr">Mulai berdatangan. <br> Satu dua tiga sembilan, <br> makin penuh sesak, <br> udaranya dicuri. </p> <p dir="ltr">Pengap. Lalu sunyi. <br> Anyep menjalar <br> dari ujung jemari, perlahan <br> dan pasti menyapu sekujur. </p> <p dir="ltr">*Malam ini ia berjanji <br> menitipkan jiwa pada <br> gadis gadis bijaksana <br> yang terus berjaga jaga. </p> <p dir="ltr">\23062016\<br> #rinnydanpuisi <br><br><br></p> <p dir="ltr"><font color ="#ff5400"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"><!-- tmjah_g_1299s -->Best Regards, </font></font></font></font></p> <p dir="ltr"><font color ="#009520"><font size ="2"><b><font size ="2"><font size ="2">Rinny Soegiyoharto</font></font></b></font></font><b><font size ="2"><font size ="2"> </font></font></b><br> <font color ="#000000"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">website: </font></font></font></font><a href="http://RinnySoegiyoharto.com"><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"><a href="http://RinnySoegiyoharto.com">http://RinnySoegiyoharto.com</a></font></font></font></font></a><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">/</font></font></font></font><font size ="2"><font size ="2"> </font></font><br> <font color ="#000000"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">twitter:</font></font></font></font></font><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"> </font></font></font></font></font><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">@</font></font></font></font><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">rinnypsy</font></font></font></font><font color ="#0000ff"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"> </font></font></font></font><br> <font size ="2"><i><font color ="#ffbf00"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">"dancing</font></font></font></font></i></font><i><font color ="#ffbf00"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2"> </font></font></font></font></i><font size ="2"><i><font color ="#ffbf00"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">in the storm within harmony of the universe</font></font></font></font></i></font><font size ="2"><i><font color ="#ffbf00"><font size ="2"><font size ="2"><font size ="2">"</font></font></font></font></i></font><font size ="2"><font size ="2"> </font></font></p> <p dir="ltr"><font size ="2">Sent from </font><a href="http://www.bluemail.me/r"><font size ="2">BlueMail<!-- tmjah_g_1299e --></font></a><br><br></p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-4645978679632628172016-05-14T02:14:00.001+07:002016-05-14T02:14:16.952+07:00#235 - KETIKA CAHAYA DIRAJAH - #RSP<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji59fQ8J6CbkYUpyrLHidCXgzLFYu_ExFbhy3Kzsx_pFhoYz4XF-aKN6PH-nX9VyaXA7iYv-1t6JJtHTESXenuV46cN8x4akhBsyUjOzuI1O7dO0ZzY7_6_16HLTARt2bBasG4SAja394/s1600/IMG_20160510_204349-756953.JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji59fQ8J6CbkYUpyrLHidCXgzLFYu_ExFbhy3Kzsx_pFhoYz4XF-aKN6PH-nX9VyaXA7iYv-1t6JJtHTESXenuV46cN8x4akhBsyUjOzuI1O7dO0ZzY7_6_16HLTARt2bBasG4SAja394/s320/IMG_20160510_204349-756953.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6284253800714335026" /></a></p><p dir="ltr">KETIKA CAHAYA DIRAJAH - #RSP</p> <p dir="ltr">Matahari pagi tegas mengintip nun jauh di balik bukit, <br> Tapi serasa menantang mataku hingga menyipit, <br> Merahnya seperti pijar di setiap benda yang tersentuh, <br> Seaslinya tak satu pun benda benda itu punya nyala, </p> <p dir="ltr">Kakiku melayang di atas tanah basah berembun, <br> Sisa sisa kesegaran malam putaran hari yang t'lah lalu, <br> Dan benda benda menyapa mengelus luruhkan beku, <br> Bungkus bungkus indah pongah merajah cahaya matahari, </p> <p dir="ltr">Siang tak kuasa menahan terang silaunya si bola api, <br> Mendung mengetuk pintu bersama gelayut mega kelabu, <br> Benda benda mulai redup bahkan sebagian gelap lekas, <br> Kepekatan yang telanjang tak malu malu mencabik nyala, </p> <p dir="ltr">Kusulut sumbu lilin yang kubawa bersama payung, <br> Tapi lilin lilin itu pendek dan mendung menahan hujan, <br> Berpasang mata kelinci berkedip kedip sampaikan kabar, <br> Yang tak mampu ditiupkan angin lewat berkas cahaya, </p> <p dir="ltr">Api lilinku nanar, kadang liar kadang sayup redup, <br> Percuma pengetahuan tanpa hikmat sekonyong tampak, <br> Ayat itu menggempur dinding kepala remuk redam, <br> Mengantarku berlari kian kemari mencari cawan anggur, </p> <p dir="ltr">Lebih baik belatimu tak kau sarungkan, <br> Sedari awal harusnya sudah kau iris iris nyala matahari, <br> Bukan sembunyi diri di balik semburatnya di jubahmu, <br> Lalu kau berpesta pora di bawah langit langit bunker, </p> <p dir="ltr">Keperihan dan kepedihan bagaikan lagu kematian, <br> Mengalun lamat di setiap pori kulit dan saraf yang berdenyut, <br> Getaran sukmaku yang satu membacakan sajak, <br> Tentang nenek tua mengunyah nasi basi tanpa garam, </p> <p dir="ltr">Hiruk pikuk pasar malam, denting kuno komedi putar, <br> Nyanyian jazz dari panggung saweran beraroma kecubung, <br> Minyak kayu putih menguar bersama bau sisa kopi, <br> Keju belanda susu beruang bawang bombai satu siung, </p> <p dir="ltr">Beringsut aku ke sudut temaram, meski tak aman, <br> Menyesali kelumpuhan akalku menyelami darah dingin, <br> Tubuhku bergetar menggigil, sekuali rasa teraduk, <br> Belantara telah menjadi lebih buas oleh keserakahan, </p> <p dir="ltr">Lalu.. <br> Tanganku terlipat, <br> Mataku terpejam, <br> Doaku menunggu, </p> <p dir="ltr">~RinnyS~ Menbonje, 14 Mei 2016 <br></p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> #RinnySoegiyoharto<br> ----------------------<br> <a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a> <br> "dancing in the storm within harmony of the universe" <br> @rinnypsy <br> [NNC®]<br> ----------------------<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-27470236517347063632016-02-08T23:21:00.001+07:002016-02-08T23:21:51.695+07:00#234 - Website Saya<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkCT6gqgOeaT97uEtzsKliaHMTScY-jB1KVHGrIco6h5BEP26MLXXmu_plPHJ0uQDg5Gn67-Sn5Fz6oFRlh6JOTl9gMdPwHOk_z5aiqk4zNKa_ce8DI6JSTF3HYua7B10Nh4W_k6yRmo/s1600/PhotoGrid_1454863965781-711695.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTkCT6gqgOeaT97uEtzsKliaHMTScY-jB1KVHGrIco6h5BEP26MLXXmu_plPHJ0uQDg5Gn67-Sn5Fz6oFRlh6JOTl9gMdPwHOk_z5aiqk4zNKa_ce8DI6JSTF3HYua7B10Nh4W_k6yRmo/s320/PhotoGrid_1454863965781-711695.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6248956279855474098" /></a></p><p dir="ltr">Silakan kunjungi<a href="http://www.RinnySoegiyoharto.com"> www.RinnySoegiyoharto.com</a> <br> Ada banyak hal yang cukup aktif dituliskan di sana. <br> Dinantikan komentar, kirim ke email admin web. Bahkan jika ada 'request' topik, sungguh menyenangkan. <br> See you there guys..</p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> ----------------------<br> <a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a><br> @rinnypsy <br> [NNC®]<br> ----------------------<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-35966970720139093092015-07-17T11:40:00.001+07:002015-07-17T11:40:28.322+07:00#233 - Eid Mubarak 1436 H<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiArflBymmnrTGiG8MS68JJZbbDcmlnoekzXe0Z9dAoW-5NvEHWm9zdKEyx-YeZQ3_5CwYP9H41KRR4X7q2kBpf3OsYFAif_2H8A5S5S0XEEGgvAPmxgRLcn-cOoeCkqGdEGqogQwqjYqg/s1600/PhotoGrid_1437058483218-728323.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiArflBymmnrTGiG8MS68JJZbbDcmlnoekzXe0Z9dAoW-5NvEHWm9zdKEyx-YeZQ3_5CwYP9H41KRR4X7q2kBpf3OsYFAif_2H8A5S5S0XEEGgvAPmxgRLcn-cOoeCkqGdEGqogQwqjYqg/s320/PhotoGrid_1437058483218-728323.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6172331982055446754" /></a></p><p dir="ltr">2015 lebaran.. <br> Ketupat dalam angan.. <br> Hati ikhlas dan ringan.. <br> Damai di bumi damai di hati... </p> <p dir="ltr">Berikut tentang makna KETUPAT dan Lebaran. Kopi dan paste dari Group Psikologi Indonesia. </p> <p dir="ltr">Arti Kata Ketupat</p> <p dir="ltr">Dalam filosofi Jawa, ketupat lebaran bukanlah sekedar hidangan khas hari raya lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.<br> Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.<br> Laku papat artinya empat tindakan.</p> <p dir="ltr">Ngaku Lepat</p> <p dir="ltr">Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa.<br> Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini.<br> Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.</p> <p dir="ltr">Laku Papat</p> <p dir="ltr">Laku papat artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.<br> Empat tindakan tersebut adalah:<br> 1. Lebaran.<br> 2. Luberan.<br> 3. Leburan.<br> 4. Laburan.</p> <p dir="ltr">Arti Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan</p> <p dir="ltr">Lebaran<br> Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.</p> <p dir="ltr">Luberan<br> Bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin.<br> Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.</p> <p dir="ltr">Leburan<br> Maknanya adalah habis dan melebur.<br> Maksudnya pada momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.</p> <p dir="ltr">Laburan<br> Berasal dari kata labur atau kapur.<br> Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding.<br> Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.</p> <p dir="ltr">Nah, itulah arti kata ketupat yang sebenarnya.<br> Selanjutnya kita akan mencoba membahas filosofi dari ketupat itu sendiri.</p> <p dir="ltr">Filosofi Ketupat:<br> 1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia.<br> Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat ini.</p> <p dir="ltr">2. Kesucian hati.<br> Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.</p> <p dir="ltr">3. Mencerminkan kesempurnaan.<br> Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.</p> <p dir="ltr">4. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang "KUPAT SANTEN", Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf). </p> <p dir="ltr">(Maaf, langsung kopas tanpa disunting :)</p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> #RinnySoegiyoharto<br> ----------------------<br> <a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a><br> @rinnypsy <br> [NNC®]<br> ----------------------<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-23308003959458383532015-07-07T11:07:00.001+07:002015-07-07T11:07:12.520+07:00#232 - Kaliurang Jogjakarta (Raker Ikatan Psikologi Klinis)<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4emyqJ2zUxa1YoBCMzsAHJgpZGM4yOyfxRiIyozsYoBehxwTgId4QnHqAlMy3GMHE6DSPNPxEHMa3czxituAiqRPNAvpz61ujdNjK05LOZJLgYDZ64WKMV8-KUFAZr9ZXadrW6O_niY/s1600/IMG_20150613_140550-732521.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD4emyqJ2zUxa1YoBCMzsAHJgpZGM4yOyfxRiIyozsYoBehxwTgId4QnHqAlMy3GMHE6DSPNPxEHMa3czxituAiqRPNAvpz61ujdNjK05LOZJLgYDZ64WKMV8-KUFAZr9ZXadrW6O_niY/s320/IMG_20150613_140550-732521.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6168612564350669138" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6yhZL-_wyKPp4zIEcEFlKdwVT50fsM5tuOKpG8VoWQ7MltsoxHJNVm-ZGz-CmRz_5n7hcMtlKOJpEGLa0yXxSXULiMMefbpS45TlcmDVgK5-cRTtwDqaQxcAqKh0ilX1qkWBJZ3b4mXI/s1600/IMG_20150613_140025-739605.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6yhZL-_wyKPp4zIEcEFlKdwVT50fsM5tuOKpG8VoWQ7MltsoxHJNVm-ZGz-CmRz_5n7hcMtlKOJpEGLa0yXxSXULiMMefbpS45TlcmDVgK5-cRTtwDqaQxcAqKh0ilX1qkWBJZ3b4mXI/s320/IMG_20150613_140025-739605.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6168612586648545058" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiz7VaWPpEGX63UehSHSv4V7mP6YR9hGfN_71zhOY9sCmQ1IcBt7zNNOGHX6RSFAZenVixX6OiDKY2m1M4KcYrLZkc4UR01-TEq9sxuwTjwZbwkJvjE-BV_5j9HTf2rIqBJC717uA4uo/s1600/IMG_20150614_095934-744624.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiz7VaWPpEGX63UehSHSv4V7mP6YR9hGfN_71zhOY9sCmQ1IcBt7zNNOGHX6RSFAZenVixX6OiDKY2m1M4KcYrLZkc4UR01-TEq9sxuwTjwZbwkJvjE-BV_5j9HTf2rIqBJC717uA4uo/s320/IMG_20150614_095934-744624.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6168612614439965234" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiURVTTYZlwTfah_9xqWBPX8WLxgP0IDvnKUodti_JVGm1ljzmtf_0Qo8n6T_fITHz2lhWJb-JRfvwUOm-5ghOhc5HgsCVmgfK-Hm43Cbv9i5LMJcG-uvYoWs5aL7RsicdEwhpyZzoce2s/s1600/IMG_20150614_084405-747458.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiURVTTYZlwTfah_9xqWBPX8WLxgP0IDvnKUodti_JVGm1ljzmtf_0Qo8n6T_fITHz2lhWJb-JRfvwUOm-5ghOhc5HgsCVmgfK-Hm43Cbv9i5LMJcG-uvYoWs5aL7RsicdEwhpyZzoce2s/s320/IMG_20150614_084405-747458.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6168612624159912226" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5p-CUuolWTq12JOYeWyGZ_ipl0YNM6FoB1GtXcSf9mmP4tmmjGtARdNjCfvXi69XbpNYA9ouFSPdGkaayRLi92CVg_vC4qxBA7PIBwrEE86uB4HLJHUCwRPKRjbX2aLXKcVLWY20yRZo/s1600/IMG_20150614_120516_20150614165945313-750441.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5p-CUuolWTq12JOYeWyGZ_ipl0YNM6FoB1GtXcSf9mmP4tmmjGtARdNjCfvXi69XbpNYA9ouFSPdGkaayRLi92CVg_vC4qxBA7PIBwrEE86uB4HLJHUCwRPKRjbX2aLXKcVLWY20yRZo/s320/IMG_20150614_120516_20150614165945313-750441.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6168612636491279010" /></a></p><p dir="ltr">Sejak bergeser dari kota dramatik, Jogjakarta, ke ibukota negeri hiruk-pikuk, Jakarta sekitar pertengahan '90-an, saya absen menjelajahi Kaliurang meskipun sering mengunjungi Jogja. Ada kerinduan namun tidak didukung kesempatan. <br> Padahal saat masih mukim di kota budaya tersebut selama sekitar sepuluh tahunan lebih (sejak usia kinyis-kinyis lepas SMP) seringkali terlibat acara-acara yang diselenggarakan di Kaliurang. Mulai dari sekadar menikmati dinginnya malam bersama sahabat-sahabat, sampai acara-acara besar seperti perpisahan sekolah, ulangtahun organisasi, retreat persekutuan, lintas alam, dan sebagainya. </p> <p dir="ltr">Kaliurang, dataran tinggi di kaki Merapi yang ada di Provinsi DIY. Tempat itu sejak dulu menjadi salah satu objek wisata Jogjakarta. Tidak hanya vila-vila peristirahatan yang ditawarkan di kawasan dingin sejuk tersebut, juga terdapat hutan lindung, area bermain, kios-kios makanan khas yang tertata rapi di sekitar Telaga Puteri, pemandangan alam yang indah dan keanggunan Merapi. Sayang sekali beberapa area wisata sempat musnah diterpa lahar vulkanik saat erupsi Merapi tahun 2010. Ada yang sudah diperbaiki dan dapat berfungsi kembali, namun banyak juga yang terlantar dibiarkan dalam kondisi rusak, termasuk beberapa vila besar. Orang bilang saat ini banyak tempat di Kaliurang yang jadi lokasi "uji-nyali". Heheheeh.. </p> <p dir="ltr">Ketika diundang mengikuti rapat kerja pengurus pusat (Raker PP) Ikatan Psikologi Klinis - Himpunan Psikologi Indonesia (IPK-HIMPSI) yang diselenggarakan di Kaliurang Jogjakarta pada 12-14 Juni 2015 lalu, serta-merta saya membayangkan situasi Kaliurang duapuluh tahun lampau. Aaahhh...rasa rindu terobati nih... <br> Sebelum berangkat saya persiapkan beberapa pakaian penghangat supaya tidak kedinginan nanti. Sampai kemudian diinformasikan oleh sahabat-sahabat saya bahwa Kaliurang dulu dan sekarang sudah jauh berbeda. Sekarang Kaliurang cenderung panas dan udaranya tidak sebersih dulu lagi. Karena sudah banyak pembangunan perumahan, pertokoan dan industri-industri di sana. Oleh sebab itu saya disarankan tidak perlu membawa pakaian-pakaian tebal, dari pada 'saltum' alias salah kostum. <br> (Woookkeelllaahhh kalo begitchuu..). </p> <p dir="ltr">Benar! <br> Kaliurang sungguh berbeda saat ini. Jauh dari bayangan saya tentang Kaliurang pada masa duapuluhan tahun silam. Tapi harusnya memang berubah ya, bukankah waktu adalah komponen sakti yang lihai mengubah segalanya? <br> Namun sayang sungguh sayang, perubahan yang terjadi tidak bersifat progresif. <br> Benar adanya, banyak bangunan vila rusak dan dibiarkan 'menghutan' oleh pemiliknya, termasuk vila besar di depan vila tempat Raker IPK diselenggarakan. Mata batin saya menangkap fenomena khusus di situ (tidak perlu saya ceritakan di sini secara detail), yang menarik saya untuk datang mendekat dan merasakan berbagai getaran energi. Kalau saja ada jalan masuk untuk menerobos ke dalam saya mungkin sudah memasuki bangunan itu. </p> <p dir="ltr">Benar, udara Kaliurang di waktu siang terlihat 'berminyak' dan tidak 'berair' seperti dulu. Selain juga saat ini terasa sepi dan senyap, aktivitas-aktivitas manusia di sana kurang besar untuk menggetarkan hawa hangat bersahabat. Saking sepinya, saya jarang berjumpa dengan orang lain selain kelompok kami. Suatu ketika ada suara sayup-sayup sekelompok orang menyanyikan puji-pujian, namun saya tidak melihat pelakunya. </p> <p dir="ltr">Tunggu. Jangan pikir saya tidak suka suasana itu. Tentu saja saya tetap menikmati segala rasa magis, sensasi kesenyapan yang meramaikan mata batin, dan suasana persahabatan yang kuat diantara kami. <br> Saya tidak akan menuliskan jalannya raker, karena sudah pasti berlangsung lancar, smart, hangat, guyub, profesional dan dengan hasil yang optimal untuk diimplementasikan selama masa kepengurusan 5 tahun ke depan (2015-2020). </p> <p dir="ltr">Hal menyenangkan lainnya, tetap bisa sarapan jadah tempe khas Kaliurang yang sangat nikmat. Makanan-makanan yang disajikan di vila juga enak-enak, bahkan super enak, hingga beberapa orang mengeluhkan pakaiannya yang agak menyempit saat pertemuan usai. Haha...efek kuliner selalu begitu 'kan.. Saya sendiri pun sudah mencapai angka kenaikan 12 kilogram berat badan (!#%!!) gara-gara kuliner sepanjang tahun di berbagai daerah NKRI tercinta. </p> <p dir="ltr">Ada satu hal yang salah. Ternyata suhu udara Kaliurang pada malam hari teteeeppp bbbbrrrrrrhhrr..duingiiinn puuoolll... Maka saya pun tetap saja 'saltum', untungnya masih ada selembar jaket bertuliskan 'Psikologi' pemberian kakak tersayang Mbak Dani dan selendang Turki yang halus hangat pemberian sahabat psikologi tersayang juga, jeng Inne sang puteri Solo nan lembut, serta kaus kaki pendek namun hangat yang dibekali Nana tersayang. Dan daripada kedinginan malam-malam mendingan memamah-biak terus, ada pisang dan kacang rebus, tempe bacem, jagung, wedang jahe, dan lain-lain. </p> <p dir="ltr">Itu semua dulu saja. Saya memang ingin cerita tentang Kaliurang nan magis. Saya ingin kembali ke sana, sekalian berbelok juga ke Kinahrejo. Sampai jumpa ya.. </p> <p dir="ltr">Selamat bertugas, mengabdi, berbakti dan melayani, untuk kami semua Pengurus Pusat Ikatan Psikologi Klinis - Himpunan Psikologi Indonesia, untuk periode 2015-2020. Kompak dan guyub selalu. Semoga makin banyak masyarakat Indonesia yang terlayani dan merasakan manfaat kehadiran psikolog dalam pelayanan kesehatan psikologis masyarakat.</p> <p dir="ltr">Tuhan beserta kita. <br></p> <p dir="ltr">^^<br> ----------------------<br> <a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a><br> @rinnypsy <br> [NNC®]<br> ----------------------<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-63962803147355370722015-06-06T00:02:00.001+07:002015-06-06T00:02:47.719+07:00#231 - NEWS: Book Launch "Mental Revolution" by Indonesian Psychological Association (HIMPSI Pusat & HIMPSI Jaya)<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXZ4ahIGyIEoATQkETDp6EgY7MP5_tyFFYphqE1AoD7bZ5r0zCVR5mGbgCwb4RtzYiy2bUF4-rQGAvxTC3x1JKph00vcAUJMNxITP1DUmvz9vbcBR7RCxpIepdczjUbNWDsIQXEPTy4o/s1600/PhotoGrid_1433392902007-767720.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVXZ4ahIGyIEoATQkETDp6EgY7MP5_tyFFYphqE1AoD7bZ5r0zCVR5mGbgCwb4RtzYiy2bUF4-rQGAvxTC3x1JKph00vcAUJMNxITP1DUmvz9vbcBR7RCxpIepdczjUbNWDsIQXEPTy4o/s320/PhotoGrid_1433392902007-767720.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6156937704795872834" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mRUvVb_gMhI1_NTkFwLjihqoMvPqPIALlEXhO80OS7G0l26s1TNZOg6R-OgvOqaLTitr8gVFC12AiLIgWkbzV6FTnkBSc9OxuQ2TWRMwDAcZfScC9josg3FF0AOKYhMHJQ2VKSUNPyA/s1600/IMG-20150605-WA0006-769860.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3mRUvVb_gMhI1_NTkFwLjihqoMvPqPIALlEXhO80OS7G0l26s1TNZOg6R-OgvOqaLTitr8gVFC12AiLIgWkbzV6FTnkBSc9OxuQ2TWRMwDAcZfScC9josg3FF0AOKYhMHJQ2VKSUNPyA/s320/IMG-20150605-WA0006-769860.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6156937711203275138" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwijEAmXdny0nq1tcbNbC2Or9GG2ukZXhNOEoYCVPM2-F7FmyMos2OP5qwRdfaqWtqZ-e45DuBnzJsD4OfCc2xJ-O1ui9c93NOKCEWWDbGwv0FUdtdmonrs-UvdcJNqXj1NVvINbqzBzg/s1600/IMG-20150605-WA0000-773091.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwijEAmXdny0nq1tcbNbC2Or9GG2ukZXhNOEoYCVPM2-F7FmyMos2OP5qwRdfaqWtqZ-e45DuBnzJsD4OfCc2xJ-O1ui9c93NOKCEWWDbGwv0FUdtdmonrs-UvdcJNqXj1NVvINbqzBzg/s320/IMG-20150605-WA0000-773091.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6156937723237205858" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvi-u-evS4GDDNF4C_iKP2_3pkmjEVeuuYNmYDYkO5pNJSgCUL35kUYF2aQg8iWaBhjo67QIOrxU33o3YWp1GTBK8SwXdRIWoE-JP1GkvjHA8oLD-AbDcl_nw8iz_IR1kULvQB5Bb37ms/s1600/PhotoGrid_1433522371660-777169.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvi-u-evS4GDDNF4C_iKP2_3pkmjEVeuuYNmYDYkO5pNJSgCUL35kUYF2aQg8iWaBhjo67QIOrxU33o3YWp1GTBK8SwXdRIWoE-JP1GkvjHA8oLD-AbDcl_nw8iz_IR1kULvQB5Bb37ms/s320/PhotoGrid_1433522371660-777169.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6156937744331575714" /></a></p><p dir="ltr">231 - BERITA: Peluncuran Buku "Revolusi Mental" oleh Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI Pusat & HIMPSI Jaya)</p> <p dir="ltr">Jakarta - Kamis 4 Juni 2015, bertempat di Auditorium Universitas Paramadina, Gedung Energy lantai 22, jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI Pusat dan HIMPSI Jaya) menghelat Peluncuran Buku berisi kumpulan 33 tulisan yang dikemas dengan tajuk "Revolusi Mental: Makna dan Realisasi".<br> Sebagai upaya pembangunan kualitas manusia Indonesia dalam Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi Untuk Bangsa, acara ini menghadirkan sejumlah pembahas ahli dan hebat.<br> Hadirin adalah para undangan, dari Majelis HIMPSI Pusat dan HIMPSI Jaya, Pengurus HIMPSI, Ikatan-ikatan dan Asosiasi, Perguruan Tinggi, serta tamu undangan yakni dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi-instansi terkait, Jejaring HIMPSI, Media, dan beberapa yang lain.</p> <p dir="ltr">Acara diawali dengan konferensi pers di ruang terpisah, diliput tak kurang dari sepuluh wartawan berbagai media nasional dan ibukota. Tak heran jika acara ini menarik minat media karena judul dan isi buku mengangkat tema yang juga jargon yang dipopulerkan kembali oleh Presiden Indonesia saat ini, Joko Widodo.</p> <p dir="ltr">Rangkaian acara dibuka dengan doa, kemudian seluruh hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diikuti Himne Psikologi Indonesia.<br> Setelah itu kata sambutan berturut-turut, sebagai berikut:<br> Kata sambutan Ketua HIMPSI, DR Seger Handoyo, Psikolog,<br> Kata sambutan Ketua HIMPSI Jaya, DR JAA Rumeser, MPsi, Psikolog,<br> Kata sambutan Asisten Deputi Kebudayaan KEMENKO Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Herbin Manihuruk, SE, MKes, mewakili Deputi DR Haswan Yunaz yang pada kesempatan ini tidak dapat hadir,<br> Kata sambutan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Drs Djarot Saiful Hidayat, MSi.</p> <p dir="ltr">Dalam sambutannya Wakil Gubernur DKI Jakarta antara lain mengungkapkan sebelum menjadi wakil gubernur provinsi khusus ini, yakni ketika menjabat Walikota Blitar Jawa Timur, Djarot sudah bekerjasama dengan psikolog, melakukan perombakan susunan pejabat-pejabat daerah dan menginisiasi perubahan perilaku. Lanjutnya, di wilayah pemerintahan yang sekecil itu dia sudah menurunkan dan mengganti lebih dari seratus pejabat korup.<br> Atas bantuan psikolog dengan proses asesmen dan pengembangan berbasis Psikologi, Djarot dapat melaksanakan perombakan yang berlangsung 'smooth' dan tersistem, hingga tidak perlu menghadapi gejolak yang kurang baik. Ia berharap di provinsi DKI Jakarta pun psikolog-psikolog yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia dapat membantu pemerintah secara kontinu melakukan revolusi mental mencapai perubahan perilaku manusia secara signifikan dan progresif menjadi lebih baik.</p> <p dir="ltr">Setelah sambutan-sambutan, peluncuran buku "Revolusi Mental: Makna dan Realisasi" dilakukan secara simbolik dengan pelepasan simpul pita emas 2 (dua) buku. Berlanjut dengan penyerahan buku kepada unsur pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diwakili Asisten Deputi Kebudayaan, Herbin Manihuruk, SE, MKes; dan kepada unsur pemerintah daerah yang diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Drs Djarot Saiful Hidayat, MSi. Masing-masing buku diserahkan oleh Ketua HIMPSI Pusat DR Seger Handoyo, Psikolog,<br> dan Ketua HIMPSI Jaya, DR JAA Rumeser, MPsi, Psikolog, diiringi penyerahan tanda kenang-kenangan.</p> <p dir="ltr">Seremonial selesai. Acara berlanjut dengan fokus buku, yang dibagi dalam 2 (dua) sesi, yakni:<br> Paparan Buku dan Diskusi Buku.</p> <p dir="ltr">Dalam Paparan Buku bertindak sebagai Moderator DR Nani Nurrachman, Psikolog, menghadirkan dua Narasumber, yakni Prof DR Hana Panggabean, Psikolog, selaku Ketua Tim Editor buku, dan DR Ichsan Malik, sebagai wakil penulis.<br> DR Nani mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tajam, hingga kedua Narasumber langsung memaparkan secara gamblang latar-belakang dan proses penyusunan buku.<br> Sebagai Ketua Tim Editor, Prof Hana memaparkan kerangka penyuntingan dengan sangat sistematik, sesistematik proses penyuntingannya sendiri yang dilatari niat sederhana insan Psikologi dalam berkarya untuk bangsa. Tak lupa dia memperkenalkan anggota Tim Editor yang tak dapat hadir di acara ini, yakni Prof A Supratiknya, PhD, Psikolog, dan J Seno Aditya Utama, MSi.<br> DR Ichsan Malik selaku wakil penulis (dari 33 penulis dalam antologi ini) selain bertutur tentang proses penulisan berangkat dari pemahaman "revolusi mental" sendiri, memaparkan juga pengalamannya ketika rekonsiliasi perdamaian konflik Ambon (Maluku) beberapa tahun silam, dengan penguatan "Bakubae" yang merupakan proses perubahan perilaku mewujud-nyatakan persatuan dan kesatuan bangsa.</p> <p dir="ltr">Pada Diskusi Buku, pemandu acara Untung Subroto Dharmawan, MPsi, Psikolog, mengundang DR Andik Matulessy, Psikolog, naik ke podium dan selanjutnya memimpin acara sebagai Moderator Diskusi. Dengan gaya khasnya yang kocak-cerdas, DR Andik mengundang empat Narasumber ke atas podium. Keempat Narasumber yang luar biasa ini semua memiliki daftar riwayat hidup panjang kali lebar kali tinggi, alias sudah malang-melintang di bidang masing-masing. DR Andik sempat berkelakar, "Waktu diskusi kita sudah termasuk pembacaan CV para narsum..."<br> Kaliber para narasumber memang sudah tak dapat dipungkiri, mereka adalah:<br> Prof Sarlito W Sarwono, Psikolog, Guru Besar Psikologi yang tak asing lagi, juga termasuk pendiri HIMPSI (dahulu ISPSI),<br> Dra Okky Asokawati, MSi, Psikolog, anggota DPR RI yang juga psikolog dan anggota HIMPSI,<br> Drs. Budiarto Shambazy, MA, atau lebih dikenal dengan Budi Shambazy, kolumnis, wartawan senior di Kompas, pengamat politik, pengamat olahraga, dan<br> Abdul Malik Gismar, PhD, Penasehat Senior Pusat Pengetahuan dan Sumber Daya the Partnership for Governance Reform, Associated Director Paramadina.</p> <p dir="ltr">Dengan Narasumber "kelas berat" begitu tentu saja diskusi bernas dan agak kurang waktu. Mas Budi Shambazy menganalogikan revolusi mental pada pemerintahan sekarang dengan situasi sehabis perhelatan Pemilu Pertama Indonesia tahun 1955. Bung Karno tidak hanya berkata-kata namun bertindak revolusioner antara lain dengan keluarnya Dekrit Presiden 1959. Prof Sarlito menggaungkan kembali semangat perjuangan dalam merombak (baca: merevolusi) tatanan pemerintahan dengan perubahan perilaku yang nyata. The Professors Band, dimana Prof Sarlito salah satu pembentuknya, telah merekam album lagu-lagu perjuangan yang di-rilis ulang. Mbak Okky mendorong insan Psikologi untuk giat dan langsung berhadapan dengan Parlemen (DPR) melalui Prolegnas agar dapat mengangkat segera UU Psikologi. Mas Malik menggaris-bawahi revolusi yang menyasar pada pemberantasan kemiskinan dan kurangnya pendidikan. Dia menunjukkan bukti angka mahasiswa miskin di Indonesia hanya sekitar 10%, artinya sebagian besar mahasiswa (rakyat yang mengenyam pendidikan tinggi) datang dari masyarakat menengah atas. Kemana orang miskin? Proses pendidikan formal orang miskin Indonesia terhenti di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Artinya lagi, program wajib belajar 9 tahun belum berbuah.</p> <p dir="ltr">Mas Andik telah mengantar diskusi dengan sangat menarik ditingkahi kelakar khasnya, sebagian kami menjuluki doktor Psikologi ini dengan "pakar moderator". :) <br> Sayangnya, pertanyaan-pertanyaan dari audience yang terlontar dalam sesi diskusi terkesan 'belum nyambung' secara substansi (Pssssttt...ini bisa saja penilaian subjektif saya yang 'nulis lhoo...he he..). Masih tertengarai individual needs para penanya. Tampaknya, dorongan dan semangat berdiskusi masih membutuhkan amunisi hasil revolusi (saya lebih suka menyebutnya: transformasi sikap dan perilaku). Artinya, diskusi itu mestinya sungguh-sungguh menyentuh kebutuhan bersama, dan lebih jauh mencapai satu tahap ke depan hingga dapat menjadi ancang-ancang penerbitan Antologi Buku Psikologi Berkarya Untuk Bangsa Seri-seri berikutnya.</p> <p dir="ltr">Salam sukses Himpunan Psikologi Indonesia.</p> <p dir="ltr">Thanks to Mrs Uti Rahardjo and team, the Host Event Organizer.</p> <p dir="ltr">----------<br> Ditulis oleh Rinny Soegiyoharto, pada Kamis-Jum'at, 4-5 Juni 2015, di Jakarta.<br> Penulis adalah Psikolog dan Pengurus di HIMPSI Jaya Bidang Layanan Masyarakat.</p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> #RinnySoegiyoharto<br> ----------------------<br> <a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a><br> @rinnypsy <br> [NNC®]<br> ----------------------<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-28221667623596120682015-05-01T20:02:00.001+07:002015-05-01T20:02:39.703+07:00#230 - ROMANTIKA<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfXBvBNdLVfa5QPsLznCfTXdbaWRn9CBYtCWIA5yXAG037UgoUAvdcaHUkCA8-7_t8cJEQhojA03dB-S3OWB0Y9Y7zR7tKpkBiH2u-G0u-MflsadaDzXPudnEriag-9BO2hSbpRxNfDFI/s1600/%253D%253Futf-8%253FB%253FUGhvdG9HcmlkXzE0MzAzMzAzNjkxMzIuanBn%253F%253D-759704"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfXBvBNdLVfa5QPsLznCfTXdbaWRn9CBYtCWIA5yXAG037UgoUAvdcaHUkCA8-7_t8cJEQhojA03dB-S3OWB0Y9Y7zR7tKpkBiH2u-G0u-MflsadaDzXPudnEriag-9BO2hSbpRxNfDFI/s320/%253D%253Futf-8%253FB%253FUGhvdG9HcmlkXzE0MzAzMzAzNjkxMzIuanBn%253F%253D-759704" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6143887840170393362" /></a></p>#RinnySoegiyoharto<p>Definisi 'romantika' menurut situs ArtiKata.com yakni "liku-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih dan gembira: itulah -- hidup". <br>Kemungkinan besar situs ini mengutip makna ROMANTIKA yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, karena uraiannya sama persis, yakni: <br>"romantika/ro·man·ti·ka/ (a) liku-liku atau seluk-beluk yang mengandung sedih dan gembira: itulah -- hidup" (KBBI online). <p>"That's life" kata orang Amerika. <br>"C'est la vie" kata orang Prancis. <br>"Itulah hidup" yang senantiasa penuh liku-liku, yang tidak pernah lepas dari gelombang pasang dan surut. <br>"The only constant in life is change," kata salah satu sahabat saya di tim 'penguatan' kami, Roy Tindage. Dan saya setuju bahwa yang relatif tetap dalam kehidupan ini adalah perubahan. <br>Perubahan menyertai gelombang-gelombang kehidupan. Adakalanya kita siap menghadapi, namun tak jarang kita masih terperanjat ketika dihadang gelombang yang datang tiba-tiba. <p>Sebetulnya manusia cenderung menghindari terpaan gelombang yang menyakitkan. Itu salah satu sifat manusia yang lebih suka mendekati suasana menyenangkan bagi hatinya, dan menghindari risiko yang menyebabkan rasa tidak nyaman, tidak enak, tidak menyenangkan. (Approach & avoidance theory).<br>Sementara itu sifat egosentrisme manusia tanpa disadari menggiring intensinya kepada "yang penting diri sendiri senang, raup sebesar-besarnya keuntungan bagi diri dan kelompoknya, tak peduli orang lain untung atau rugi". Bahkan seloroh yang sebenarnya pengakuan tanpa sadar secara gamblang terang-terangan mengatakan "manusia itu senang lihat orang susah, susah lihat orang senang" (dulu pernah ada iklan menggunakan tagline ini). Padahal jika direnungkan dalam-dalam, kata-kata itu sungguh mengerikan. <br>Implikasinya terhadap kehidupan sosial masyarakat jadi seperti rimba tanpa sisi kemanusiaan. Setiap orang seolah-olah harus mempertahankan hidup tanpa perlu mempertimbangkan apakah usaha-usaha bertahan tersebut merugikan orang lain atau tidak. <p>Well, jadi ingin 'belajar ke dalam' (intrapersonal), misalnya mulai dari asal-usul dengan filosofi kehidupan yang dibawa turun-temurun. Wajiblah saya melestarikannya, terutama nilai-nilai luhur yang menyentuh sisi kemanusiaan dan peradaban.<br> <br>Dalam setengah aliran darah saya, mengalir aroma suku Minahasa, yang secara demografi diam dan berkembang(-biak) di ujung utara pulau Sulawesi. Yakni dari subsuku Tonsea yang dititiskan oleh almarhumah ibu saya dan leluhur kami. Tidak banyak informasi yang saya miliki hingga saat ini. Sayangnya ketika ibu saya dulu menuturkan silsilah dan kebudayaan leluhur, saya belum sempat mencatatnya dengan baik. Sekadar saya ingat-ingat saja. <p>Salah satu situs yang dikelola Hardy Saerang, saya temukan bahwa: <p>Orang Minahasa merupakan percampuran dari bangsa Mongol, Spanyol, Portugis, dan Belanda yang diketahui keturunan Yahudi, namun lebih dipengaruhi oleh Kristen. Sebenarnya asli Suku Minahasa dari Mongol yang terkenal dengan kehebatan perang, dan Yahudi (dibawa Belanda) yang terkenal dengan kecerdasannya. Ketika itu Belanda sebagai Yahudi yang masuk ke Indonesia hanya mendirikan 1 tempat ibadah di Indonesia (Sinagog di Tondano).<p>Minahasa (secara umum Manado)dalam prosesnya sangat berbeda dengan ciri orang Indonesia pada umumnya.<br>Suku Minahasa terbagi atas sembilan subsuku:<br>Babontehu<br>Bantik<br>Pasan Ratahan (Tounpakewa)<br>Ponosakan<br>Tonsea<br>Tontemboan<br>Toulour<br>Tonsawang<br>Tombulu<p>Nama Minahasa mengandung suatu kesepakatan mulia dari para leluhur melalui musyarawarah dengan ikrar bahwa segenap tou (orang) Minahasa dan keturunannya akan selalu 'seia sekata' dalam semangat budaya 'mapalus' (gotong-royong) dengan pepatah "Sitou Timou Tumou Tou" (makna: pada hakikatnya manusia hidup adalah menghidupi sesama manusia lainnya). Dengan kata lain orang Minahasa akan tetap bersatu (maesa) dimanapun ia berada dengan dilandasi sifat 'maesa-esaan' (saling bersatu, seia sekata), 'maleo-leosan' (saling mengasihi dan menyayangi), 'magenang-genangan' (saling mengingat), 'malinga-lingaan' (saling mendengar), 'masawang-sawangan' (saling menolong) dan 'matombo-tomboloan' (saling menopang). <br>Inilah landasan satu kesatuan orang Minahasa yang kesemuanya bersumber dari nilai-nilai tradisi budaya asli Minahasa (Richard Leirissa, Manusia Minahasa, 1995).<p>Jadi walaupun orang Minahasa ada di mana saja pada akhirnya akan kembali dan bersatu, waktu itu akan terjadi pada akhir zaman, yang tidak seorangpun tahu kapan datangnya. Seperti Opo Karema (sosok Dewi yang telah menemani Lumimuut dan Toar -dipercaya sebagai asalnya leluhur orang Minahasa-) <br>Mengamanatkan: "Keturunan kalian akan hidup terpisah oleh gunung dan hutan rimba. Namun, akan tetap ada kemauan untuk bersatu dan berjaya."<p>Saya mencetak tebal filosofi kehidupan manusia dari leluhur ibu saya yang menitis di dalam darah saya, pada ungkapan-ungkapan di atas. <br>Saya ulangi lagi di bagian ini: <br>•'mapalus' (gotong-royong) <br>•pepatah "Sitou Timou Tumou Tou" (pada hakikatnya manusia hidup adalah menghidupi sesama manusia lainnya). <br>•'maesa-esaan' (saling bersatu, seia sekata), <br>•'maleo-leosan' (saling mengasihi dan menyayangi), <br>•'magenang-genangan' (saling mengingat), <br>•'malinga-lingaan' (saling mendengar), <br>•'masawang-sawangan' (saling menolong), dan <br>•'matombo-tomboloan' (saling menopang). <p>Ungkapan-ungkapan yang merindingkan jiwa, betapa setiap manusia itu sungguh berharga dan saling terhubung satu sama lain melalui interpersonal yang tinggi. <p>Maka romantika kehidupan ini semestinya dilalui dengan memancarkan dan melaksanakan nilai-nilai luhur tersebut. <br>Semoga saya tetap dikuatkan melestarikannya. <p>Tabea.<br>
<br>.
<br><a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a>
<br>.Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-87430034137945615852015-04-18T10:28:00.001+07:002015-04-18T10:28:41.262+07:00#229 - RENJANA<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9lumTK2cEhL9FKAglH7v95CRpZs8n09v7HqRB5Osffcfn-XjfDcwMbWdZkP12vxLdmRxJJ7sBZ5gBNtICzyzBJ4KYhaqP40EN3UXXqzzENdzX29j-C8wm6C_CjNcmJC-3wHBN2eTYe4c/s1600/%253D%253Futf-8%253FB%253FSU1HXzIwMTUwNDE4XzA5MzIzNC5qcGc%253D%253F%253D-721263"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9lumTK2cEhL9FKAglH7v95CRpZs8n09v7HqRB5Osffcfn-XjfDcwMbWdZkP12vxLdmRxJJ7sBZ5gBNtICzyzBJ4KYhaqP40EN3UXXqzzENdzX29j-C8wm6C_CjNcmJC-3wHBN2eTYe4c/s320/%253D%253Futf-8%253FB%253FSU1HXzIwMTUwNDE4XzA5MzIzNC5qcGc%253D%253F%253D-721263" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138915820122558370" /></a></p>Beberapa waktu lalu, saat menjadi fasilitator untuk program rutin Konrad Adenauer Stiftung dan Kementerian Dalam Negeri pada 'Pelatihan Penguatan Peran, Kapasitas dan Kompetensi Anggota Parlemen Perempuan' yang kali ini bertempat di Novotel Bandung diikuti 30 partisipan dari anggota DPRD Prov dan Kab/Kota Jawa Barat, selama 2 hari penuh (13-14 April 2015), saya mendengar kembali suatu istilah yang jarang dipergunakan oleh kita masyarakat Indonesia. <p>Dalam paparan dan makalah Prof Johana E Prawitasari, Psikolog, yang bertema 'PENGELOLAAN EMOSI DAN PENGUASAAN DIRI' [Johana E Prawitasari, Pensiunan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta (LPPM, UKRIDA)], saya kutip sebagai berikut:<p>Emosi dalam Kehidupan<br>Emosi adalah keadaan rasa yang banyak berpengaruh terhadap perilaku. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri manusia. Emosi biasanya disertai perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Misalnya, ketika beberapa kali saya menelepon teman lama, dia selalu mengakhiri pembicaraan dengan tergesa-gesa. Kalau itu hanya terjadi satu kali, mungkin karena memang ada yang akan dikerjakannya. Akan tetapi bila itu dilakukan sampai tiga kali, dan meskipun saya minta menelepon, dia tidak menelepon kembali, muncullah bermacam-macam pikiran. Muncul pertanyaan "Mengapa dia tidak mau bicara dengan saya?" Kemudian saya jawab, "Apa saya tidak berharga untuk ditemui?" Dari pikiran-pikiran itu timbul rasa ditolak. Ini menyakitkan dan menimbulkan rasa kesal, kecewa, dan marah. Muka saya merah, dada saya berdebar-debar dan terlompat umpatan sebagai reaksi rasa ditolak. Untuk mengakhiri rasa marah ini saya mengingat-ingat dan membayangkan saat-saat manis bersamanya. Saya lalu dapat tersenyum kembali.<br>Dalam kehidupan sehari-hari dinamika seperti contoh tersebut pasti terjadi terutama dalam hubungan kita dengan orang lain. Inilah yang memberikan warna dalam kehidupan manusia. Anehnya emosi sering dianggap negatif. Sering terdengar kata-kata "Mbok jangan emosi"; "Dia sedang emosi" ketika orang bersuara keras. Terlihat di sini seakan-akan emosi hanya marah saja dan orang takut menghadapi atau mengalaminya. Padahal emosi akan bernilai positif bila orang mau belajar dari pengalaman emosinya. Dia akan lebih mengenal diri dan orang lain. Ini akan memperkaya batin dan hubungannya dengan orang lain. Tanpa adanya emosi kehidupan manusia akan sangat kering dan hambar. Bayangkan kalau banyak orang menjadi robot yang tidak mampu bereaksi terhadap tawa dan tangis orang lain, semua akan terasa dingin, kaku, formal, rasional tanpa sentuhan kehangatan manusiawi.<br>Keterdekatan antara dua orang atau lebih akan menimbulkan keterdekatan emosi. (Kutipan langsung dari makalah JEPrawitasari, 2015)<p>Selanjutnya dalam paparannya, Bu Menuk (demikian sapaan akrab beliau) mengatakan kata 'emosi' bukan asli kata dalam Bahasa Indonesia, itu istilah bahasa Inggris yang di-indonesiakan. Sebenarnya, lanjutnya, bahasa Indonesia memiliki kosa kata yang berpadan dengan 'emosi', yakni RENJANA. Hanya saja masyarakat kita jarang menggunakan istilah tersebut, bahkan akhir-akhir ini sudah hampir tak pernah terdengar. <p>Saya menelusuri Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan secara singkat di sana, sbb: <p>renjana/ren·ja·na/ n rasa hati yg kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dsb) - KBBI <p>Menurut saya, kata renjana terdengar indah dan puitis. Menggambarkan sesuatu yang lebih dari makna emosi.<br>Teringat puluhan tahun lalu, Grace Simon (penyanyi lawas) membawakan lagu berjudul 'Renjana' ciptaan Guruh Soekarno Putra. Lagu itu sungguh puitis, dan memang agak sulit dinyanyikan. <br>Saya lalu mencoba menyanyikannya.... :)<p>RENJANA<br>Composer & Arr: Guruh Soekarno Putra <br>Singer: Grace Simon <br>Dirilis tahun 1976<p>Di malam hening<br>Tertegun kumerenung<br>Menanti fajar tak kunjung datang<br>Sukmaku bergetar<br>Digenggam halimun dingin<br>Terkungkung langit nan kelam<p>Pagi pun datang<br>Meremang cahaya rawan<br>Seakan enggan menyongsong siang<br>Hatiku merintih ditindih derita<br>Beku merana berkawan sunyi<p>Tetesan embun mengusik mimpi<br>Kuterjaga kumeronta<br>Kutinggalkan mimpi hampa<br>Angin kembara menebar wangi bunga<br>Menepis mendung mengusap embun<br>Hasratku menderu<br>Menuju dataran hijau<br>Tempat bersemi hayatku <p>---renjana---<br>
<br>.
<br><a href="http://RinnySoegiyoharto.com/">http://RinnySoegiyoharto.com/</a>
<br>.Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-51801480856173374792015-04-16T21:23:00.000+07:002015-04-16T21:24:03.453+07:00#228 - Pelangi Alangkah Indah<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSXJzs1NViUAEm8uxC2zr_3w0Bv8RoIBLynbrgzK9ShbncvJZZoK5OSeK63h2D1VzC4cvGhf9lAyCcBQfYk0-thwX7j_uZ4nweLPGrno9wKG-RYcangwf2OXtmjVBQbjIHgMccL-N-cIQ/s1600/PhotoGrid_1420041911273-743454.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSXJzs1NViUAEm8uxC2zr_3w0Bv8RoIBLynbrgzK9ShbncvJZZoK5OSeK63h2D1VzC4cvGhf9lAyCcBQfYk0-thwX7j_uZ4nweLPGrno9wKG-RYcangwf2OXtmjVBQbjIHgMccL-N-cIQ/s320/PhotoGrid_1420041911273-743454.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342533839992850" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBfNGkid_ieFJgeXkoZVQ__-WAARJeWPO535GLrTnxHPbEty1gXockjyC9Fq9sBvhbPD5gcSPILId80KHCEh5eTCZW4W9nmk6JezXR0BdzykBYUY8o36A_AdRts0ACSjAwY4d4Ocl_tGc/s1600/PhotoGrid_1419960018148-747887.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBfNGkid_ieFJgeXkoZVQ__-WAARJeWPO535GLrTnxHPbEty1gXockjyC9Fq9sBvhbPD5gcSPILId80KHCEh5eTCZW4W9nmk6JezXR0BdzykBYUY8o36A_AdRts0ACSjAwY4d4Ocl_tGc/s320/PhotoGrid_1419960018148-747887.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342555615472450" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiUHMxfVNGcgLXevvU7cWGJyGQ0Mb7vO5vm2_Eggz6RuDI3E2gBqlJnv1HfNKDqaCF9y9bapV1jz1nqwxLwqwzovP9xZqYCGah9tOpcEr3lLEBC19rmnaY4Hhbe-PF22i6plns39UmcqQ/s1600/PhotoGrid_1420861769980-750650.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiUHMxfVNGcgLXevvU7cWGJyGQ0Mb7vO5vm2_Eggz6RuDI3E2gBqlJnv1HfNKDqaCF9y9bapV1jz1nqwxLwqwzovP9xZqYCGah9tOpcEr3lLEBC19rmnaY4Hhbe-PF22i6plns39UmcqQ/s320/PhotoGrid_1420861769980-750650.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342571445491474" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwt69Jgy6VVFzwn4V6XFUj1SOICQQuLdJy1mb_-qicF9s1mHIshg8Y62Lwm2oBkp3YluTIQWsf_8Zy4mmsdWI-TxDkNBy_vnd1rRiE6NAN-J4SI51VaLOxzDclGvAq_0y1AuhTEE5hK3I/s1600/PhotoGrid_1429190060289-753225.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwt69Jgy6VVFzwn4V6XFUj1SOICQQuLdJy1mb_-qicF9s1mHIshg8Y62Lwm2oBkp3YluTIQWsf_8Zy4mmsdWI-TxDkNBy_vnd1rRiE6NAN-J4SI51VaLOxzDclGvAq_0y1AuhTEE5hK3I/s320/PhotoGrid_1429190060289-753225.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342580245534930" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirYqBVCX1gQ5z4zsvF3qyq36zeu7h5pZ56zMGM87U-2OSxfY6BDI-Hd0m31YqkMCrot_6mrI_ulSruYBIUphZhIy6VohvXRIaZuawB6vkeFmSkBF4QTNn7LLz5NmSN0MUNid_mzwRaSTc/s1600/PhotoGrid_1429189005366-756589.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirYqBVCX1gQ5z4zsvF3qyq36zeu7h5pZ56zMGM87U-2OSxfY6BDI-Hd0m31YqkMCrot_6mrI_ulSruYBIUphZhIy6VohvXRIaZuawB6vkeFmSkBF4QTNn7LLz5NmSN0MUNid_mzwRaSTc/s320/PhotoGrid_1429189005366-756589.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342589410498946" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSwjam_7WSgwRfgUrJ0zgxLmXwi1RRc76zvVBHOiS9F2kIJod5y3Xm3eZ9xnXOs506Q9pe2d3dy5Bd_cwS4tV34mvkZB8iFUSdDtiTgo9xMTKUW2Y9vP1QEi6xnu_RRv75zC3Chu6qABE/s1600/PhotoGrid_1429188853598-759188.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSwjam_7WSgwRfgUrJ0zgxLmXwi1RRc76zvVBHOiS9F2kIJod5y3Xm3eZ9xnXOs506Q9pe2d3dy5Bd_cwS4tV34mvkZB8iFUSdDtiTgo9xMTKUW2Y9vP1QEi6xnu_RRv75zC3Chu6qABE/s320/PhotoGrid_1429188853598-759188.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342604800571506" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwdOqprggxSiTOZuslX5rCc6BM3bEi2aMNN2cnBxYqqWLvBql0DN4yAIw8DbJ1bLLanqYhXzt4yXVJSy9kl_Oi3esoaESbvKDHNRvizRViCbkvAOV_07hGCHz53nh8AqTDjl83ga8z870/s1600/PhotoGrid_1429189109716-762579.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwdOqprggxSiTOZuslX5rCc6BM3bEi2aMNN2cnBxYqqWLvBql0DN4yAIw8DbJ1bLLanqYhXzt4yXVJSy9kl_Oi3esoaESbvKDHNRvizRViCbkvAOV_07hGCHz53nh8AqTDjl83ga8z870/s320/PhotoGrid_1429189109716-762579.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342616770143362" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnzJjPvP-81gzP1gNfd-jTM1RU5to-d6Brk53zDq8qo1g5sufvWSJEJje2QfJFQWJvmoWO9Vw9sPgyyZ9Uh_e_9NpnRoosY-9SwQ-fbq9etDPBE-YpoE1CLdevBzELf5nQD6ZlfEpQhXI/s1600/PhotoGrid_1422675098119-765141.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnzJjPvP-81gzP1gNfd-jTM1RU5to-d6Brk53zDq8qo1g5sufvWSJEJje2QfJFQWJvmoWO9Vw9sPgyyZ9Uh_e_9NpnRoosY-9SwQ-fbq9etDPBE-YpoE1CLdevBzELf5nQD6ZlfEpQhXI/s320/PhotoGrid_1422675098119-765141.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342628961590178" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6sxUiCVQFUNZKSWrcjYv0jaooHXYae1q-Nu7LuZA_1XMZqMbmSas-O3otfbYnUm7OTtb1ZNVKnR7T2KyGOUZV66hWRAQE2tRldrPz5PXIkyXutjAhWpinKgpVw4BJh_kSZXfgIJBQANg/s1600/PhotoGrid_1423782305009-768195.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6sxUiCVQFUNZKSWrcjYv0jaooHXYae1q-Nu7LuZA_1XMZqMbmSas-O3otfbYnUm7OTtb1ZNVKnR7T2KyGOUZV66hWRAQE2tRldrPz5PXIkyXutjAhWpinKgpVw4BJh_kSZXfgIJBQANg/s320/PhotoGrid_1423782305009-768195.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342641375124386" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja-5agemxm4ex38YiHSq9ApWReax6ieG5BZfJ_5Qgvjvw39eowvzlPhq5dvA5nm1vVmTj5WFblulAgD-qKSJt1zS9U5eH0ILickLmiNICFrGU4N0q-Bc6YnQODlTw0LM8U-X2fe14Q710/s1600/PhotoGrid_1424530656913-772347.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja-5agemxm4ex38YiHSq9ApWReax6ieG5BZfJ_5Qgvjvw39eowvzlPhq5dvA5nm1vVmTj5WFblulAgD-qKSJt1zS9U5eH0ILickLmiNICFrGU4N0q-Bc6YnQODlTw0LM8U-X2fe14Q710/s320/PhotoGrid_1424530656913-772347.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342662155229570" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7zMa-CzJps3qK_N8MFBT73-bPBoEcrBP6n0TyEoN3SjWGRX0_-6jSXHUFCA8phjdEJA_U9D3J2kEyVgVgoSyxM-1vLarzV6uGafy82ATqgguaAA6Ss36bLnUw8zmBkrt-36p7bmsark/s1600/PhotoGrid_1424524602260-775019.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7zMa-CzJps3qK_N8MFBT73-bPBoEcrBP6n0TyEoN3SjWGRX0_-6jSXHUFCA8phjdEJA_U9D3J2kEyVgVgoSyxM-1vLarzV6uGafy82ATqgguaAA6Ss36bLnUw8zmBkrt-36p7bmsark/s320/PhotoGrid_1424524602260-775019.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342672670751746" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1kGGkrPSy5jKtaBk-rcHR_4X5kwqpfW8EXjqjXkWwKZonDDtTQQkTsbuk1p-cRZ4VeKeKNUCTT-AbOoPmUKsFG5-eDSBmC1SSzqMt9iofoO5qxNuqffIZI-hznNwu3-ASHeV_6YFjow/s1600/PhotoGrid_1426750138948-777163.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL1kGGkrPSy5jKtaBk-rcHR_4X5kwqpfW8EXjqjXkWwKZonDDtTQQkTsbuk1p-cRZ4VeKeKNUCTT-AbOoPmUKsFG5-eDSBmC1SSzqMt9iofoO5qxNuqffIZI-hznNwu3-ASHeV_6YFjow/s320/PhotoGrid_1426750138948-777163.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342682726677538" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKxpvNF8WCD1N6q1RJqDW6O352g0zAA-mya9ax8Tl6es2GCUJRKuJJKBIpy4ZchuqAT2IhqfH4oj4ixLHmowWIl4pjpJ97eMFaZLKqTAGvhBfPiUl8RqyDUU3sfyEYG7iltWKF8dQuAko/s1600/PhotoGrid_1429184854026-779332.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKxpvNF8WCD1N6q1RJqDW6O352g0zAA-mya9ax8Tl6es2GCUJRKuJJKBIpy4ZchuqAT2IhqfH4oj4ixLHmowWIl4pjpJ97eMFaZLKqTAGvhBfPiUl8RqyDUU3sfyEYG7iltWKF8dQuAko/s320/PhotoGrid_1429184854026-779332.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342690149461634" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqBcoStw4PAriL1ynLbrZzH-IuLYCp78Ira508UDrEzvKmJidczZ9_Vz8rK8NSPmv66FeObd8xBqwdTYSlPEd1J0ElJbw7FjEU3_ylpVTAnUOxEEviYuvE-YJz-RBvzRmOMVob-Emb8Q/s1600/PhotoGrid_1429185340668-781931.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqBcoStw4PAriL1ynLbrZzH-IuLYCp78Ira508UDrEzvKmJidczZ9_Vz8rK8NSPmv66FeObd8xBqwdTYSlPEd1J0ElJbw7FjEU3_ylpVTAnUOxEEviYuvE-YJz-RBvzRmOMVob-Emb8Q/s320/PhotoGrid_1429185340668-781931.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6138342701437023650" /></a></p><p dir="ltr">Adalah minat, ketertarikan, perhatian, mimpi-mimpi, kegiatan, partisipasi, kebersamaan, kenikmatan...<br> Juga,<br> Keprihatinan, kepedihan, ketak-mengertian, kelonggaran, ketak-berdayaan, bahkan kebodohan...</p> <p dir="ltr">Dan semua itu adalah kehidupan, yang penuh warna, yang sebaik-baiknya dijalani dengan tanpa alasan untuk tidak bersukacita.</p> <p dir="ltr">Rapat-rapat, seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, bincang-bincang, reuni-reuni, tawa-tawa, foto-foto...<br> Meski tidak seluruhnya diunggah, namun sebagian yang mewakili ini adalah pengingat bagiku bahwa kehidupanku penuh warna, bagai pelangi di ufuk cakrawala.<br> Sekaligus menandai keindahan itu selalu hadir bersama kenikmatan rasa syukur.</p> <p dir="ltr">Pada setiap tempat, setiap waktu, bertemu dengan orang-orang baik, bersama sahabat-sahabat yang saling peduli, saling mengisi, saling memuji dan saling memberi teguran.<br> Itulah harta.<br> Keindahan pelangi yang membingkai semesta penuh warna.</p> <p dir="ltr">.<br> best regards<br> #RinnySoegiyoharto<br> NamaNuansaCarita [NNC®]<br> <a href="mailto:sabtubuka@gmail.com">sabtubuka@gmail.com</a> <br> <a href="mailto:rinny.soegiyoharto@gmail.com">rinny.soegiyoharto@gmail.com</a></p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-72930206689071674792015-03-09T11:21:00.000+07:002015-03-09T11:22:01.405+07:00#227 - International Women's Day on March 8<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHaunJJdSYxrvo26WvOOQ-Zg0QzgQQBXjh6Egg8Z4mU8OMNyEAd67BeuDE2FPNS77PaQA_JoJN5kMurz3uSxf5-pnh8UDhgUe1aChr91k1i0OYMjN9K-by2xtpI6zJao6pnteWxmTm5Hw/s1600/FB_IMG_1425864649550-721406.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHaunJJdSYxrvo26WvOOQ-Zg0QzgQQBXjh6Egg8Z4mU8OMNyEAd67BeuDE2FPNS77PaQA_JoJN5kMurz3uSxf5-pnh8UDhgUe1aChr91k1i0OYMjN9K-by2xtpI6zJao6pnteWxmTm5Hw/s320/FB_IMG_1425864649550-721406.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6124086155799545970" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU3uGqdBT3JldvRCyQR4l_ypb7iM-bHQkPp7i_LJ8oDXcjr2xVnHRX9YLkdfw1_RIIeKezukYa8NvOxiyMswdmdFd9qoTuJl7gUaNm5oQN3XXiI8s6g76SoZiCdJRtW-AaAcLA2YFl8pM/s1600/FB_IMG_1425873836559-723644.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU3uGqdBT3JldvRCyQR4l_ypb7iM-bHQkPp7i_LJ8oDXcjr2xVnHRX9YLkdfw1_RIIeKezukYa8NvOxiyMswdmdFd9qoTuJl7gUaNm5oQN3XXiI8s6g76SoZiCdJRtW-AaAcLA2YFl8pM/s320/FB_IMG_1425873836559-723644.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6124086163595900482" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7H8KTdgjSIPiBH51cK70v_fmhT_rs0ViY_2da51O_gKlcOQ6fN9wHRy86pgRKxem0qD3fMuvhGwbBc5XojAmi61-EZzWFaa_ZiNZmDBs5gWlN7xil4nax4SsPIC5_6syx6dr2yakWmo0/s1600/FB_IMG_1425873728719-725788.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7H8KTdgjSIPiBH51cK70v_fmhT_rs0ViY_2da51O_gKlcOQ6fN9wHRy86pgRKxem0qD3fMuvhGwbBc5XojAmi61-EZzWFaa_ZiNZmDBs5gWlN7xil4nax4SsPIC5_6syx6dr2yakWmo0/s320/FB_IMG_1425873728719-725788.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6124086177513108802" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkk7Hc47IS7DbizkzKFIqZJRK8FR2ksIoSSCyZ86H9mcyRLlIBy60DyjZXZfyGU6rHCU8h7qAU-sVAH_4SOKARZ41v0HDCwubjzjJRVEFjhsAvJNVJoJyzgED2RzUqnVQ6VMY9ZWn1LMM/s1600/IMG-20150308-WA0007_20150309111639729-728696.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkk7Hc47IS7DbizkzKFIqZJRK8FR2ksIoSSCyZ86H9mcyRLlIBy60DyjZXZfyGU6rHCU8h7qAU-sVAH_4SOKARZ41v0HDCwubjzjJRVEFjhsAvJNVJoJyzgED2RzUqnVQ6VMY9ZWn1LMM/s320/IMG-20150308-WA0007_20150309111639729-728696.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6124086187706632482" /></a></p><p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsVqXSENLvE7xYZGjcLN9GbdE5o2nVczOVlbVDBBmseU1eeI1WSpmUMrSOgC7OnRoJoXDuDy2ncTgjU3f6zGVEN4ttaYkyXblQZMCVCnv-crlbQVSO5Tujq-3ydJANd5RZ-ume4twbn_4/s1600/collage_20150228145522665_20150228150803034-731358.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsVqXSENLvE7xYZGjcLN9GbdE5o2nVczOVlbVDBBmseU1eeI1WSpmUMrSOgC7OnRoJoXDuDy2ncTgjU3f6zGVEN4ttaYkyXblQZMCVCnv-crlbQVSO5Tujq-3ydJANd5RZ-ume4twbn_4/s320/collage_20150228145522665_20150228150803034-731358.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6124086197619482962" /></a></p><p dir="ltr">Indonesian Women Anti-corruption commemorate International Women's Day with an anti-corruption campaign at the Hotel Indonesia roundabout to coincide with the Jakarta car free day.</p> <p dir="ltr">I commemorate this moment with my woman colleague from Papua. She is a journalist as well as an author. She will develop her own news line. Proud of you, sister. </p> <p dir="ltr">#InternationalWomenDay <br> #PIA </p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> #RinnySoegiyoharto</p> <p dir="ltr">[NNC®]<br> √<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-61941032899369272212015-02-27T23:24:00.001+07:002015-02-27T23:24:30.112+07:00#226 - Nestapa Tanpa DusTA<p dir="ltr">Jatuh tertimpa tanggA, <br> Tangganya dari besi tempA, <br> Dengan anak tangga duapuluhduA, <br> Tubuh terjepit kaki retak tangan terlukA, </p> <p dir="ltr">Menjerit pun tak bergunA, <br> Hanya angin yang bertelingA, <br> Dan tak 'kan mungkin angin bicarA, <br> Meski tetap berharap suatu saat ia bisA, </p> <p dir="ltr">Seringkali keyakinan goyAH, <br> Berseru lantang susah payAH, <br> Hingga tenggorokan serak parAH, <br> Tiada lengan satupun terulur memapAH, </p> <p dir="ltr">Sungguh 'ku rindu usia beliA, <br> Ketika dunia hanya sedikit warnA, <br> Asa dan nyata masih mudah berjumpA, <br> Pertemanan berlandas sukacita bersamA, </p> <p dir="ltr">Dimana Engkau Duhai Pujangga SemesTA?<br> Tak Kah Kau Lihat Sungai di maTA? <br> Dengarkah Jerit Untaian kaTA? <br> Nestapa Tanpa DusTA?!</p> <p dir="ltr">#RSQ </p> <p dir="ltr">PuisiRinny27022015<br></p> <p dir="ltr">^^<br> Best Regards, <br> #RinnySoegiyoharto</p> <p dir="ltr">[NNC®]<br> √<br> </p> Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-25290509079545746642015-02-24T20:53:00.000+07:002015-02-24T20:54:01.542+07:00#225 - To Consider Network StrategyBagian Penting Dalam Menata Strategi Berjejaring,
<br>harus mempertimbangkan 3 (tiga) hal berikut:
<br>
<br>1)Apakah Selaras Dengan Kebutuhan & Minat Kita?
<br>Misalnya dapat digali dengan pertanyaan-pertanyaan:
<br>Apa yang ingin kita pelajari melalui jejaring tersebut? Mengapa? Dimana kita dapat memperoleh pengetahuan & pemahaman yang kita butuhkan? Dari siapa?
<br>
<br>2)Selaraskah Dengan Kepribadian Dan Bakat Kita?
<br>Dapat digali dengan pertanyaan-pertanyaan:
<br>Bentuk jejaring atau situasi pertemuan seperti apakah yang membuat kita lebih mudah & cepat menyesuaikan diri serta merasa nyaman? Dimanakah/situasi apa yang kita sukai untuk berbagi & mendengarkan hal-hal terbaik untuk kita?
<br>
<br>3)Apakah Jejaring Itu Sesuai Dengan Waktu Yang Kita Miliki Dan Anggaran Finansial Kita?
<br>Dalam hal ini diperlukan pemikiran & pertimbangan yang realistik.
<br>
<br>#RSQ - dikutip dari artikel Allison Jones ::
<br>
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-25978707272075969862015-01-26T20:45:00.001+07:002015-01-26T20:45:51.805+07:00#224 - Pribadi, Trauma, Konflik, Keterampilan Sosial<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizJIM7k9kF5XjWcEEVvcrY5uEatPTZYMpvs9WlqffKIlLEAaF85Zp5400TwP01TOqNvZbBVPUU9shUE9yUFRlL0DOdYnQRt9k10NpC6pQMylK8baGpQTJ985T4yMWqM6OiO2i3Im_Ag9k/s1600/%253D%253Futf-8%253FB%253FTXkgUmlubnkuanBn%253F%253D-751806"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizJIM7k9kF5XjWcEEVvcrY5uEatPTZYMpvs9WlqffKIlLEAaF85Zp5400TwP01TOqNvZbBVPUU9shUE9yUFRlL0DOdYnQRt9k10NpC6pQMylK8baGpQTJ985T4yMWqM6OiO2i3Im_Ag9k/s320/%253D%253Futf-8%253FB%253FTXkgUmlubnkuanBn%253F%253D-751806" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6108645880406006066" /></a></p>Penulis: Rinny Soegiyoharto<p>Masih ingatkah yang terjadi saat kita masih kanak-kanak hingga remaja? <br>Ketika bergaul dengan teman-teman di sekitar rumah, dengan teman-teman sekolah, bahkan dengan sahabat-sahabat pena karena media sosial pada saat itu mungkin belum lahir. <p>Pelajaran pertama untuk menjalin pertemanan di luar lingkungan keluarga datangnya dari mana?<br>Adakah yang dengan sengaja diajarkan oleh orangtua masing-masing? <br>Sebelum kita melangkahkan kaki untuk pertama kalinya keluar pintu rumah, apakah ada pelajaran-pelajaran khusus yang orangtua berikan? <br>Mungkin sebagian dari kita menjawab: YA, ada. <br>Dan sebagian yang lain menjawab: TIDAK ada. <br>Lalu sisanya menjawab: TIDAK TAHU, karena tidak jelas bentuknya. <p>Saya pikir, sebagian besar kita sebenarnya tidak secara langsung diberi pelajaran tentang "melangkah keluar rumah" oleh orangtua masing-masing. <br>Hal umum yang dilakukan adalah memberikan nasihat-nasihat berupa nilai-nilai penting yang perlu diingat saat kita berhubungan dengan orang lain. Misalkan pada sisi spiritual: jangan lupa berdoa; ingat selalu berbuat baik; bertemanlah dengan orang baik; jauhi pergaulan yang buruk; jangan dekat-dekat dengan anak nakal; dan seterusnya. <br>Biasanya bahkan cenderung hal-hal standar terkait etika pergaulan. <p>TETAPI tidak dilatih keterampilan khusus untuk menghadapi berbagai kemungkinan reaksi dan respons orang-orang yang bakalan kita jumpai di luar sana.<br>Juga tidak dipenuhi pengetahuan dan informasi yang mendukung, kecuali informasi yang sifatnya: Hitam-Putih, Baik-Buruk, Patuh-Nakal, dan sebagainya. <p>PADAHAL, <br>Bukankah hidup ini cenderung didominasi ABU-ABU dimana-mana? Ketidak-jelasan dan kejelasan yang tidak punya ukuran. <br>Kita belum tahu hal-hal itu pada langkah pertama keluar rumah.<p>NANTI, setelah kita menemui masalah atau kagok atau apapun peristiwa yang menyenangkan, menyakitkan, menghebohkan, meragukan, lalu kita terlihat sedikit berubah, sebagian orangtua mulai menyampaikan pengetahuan-pengetahuan sosial tambahan. Ada yang obyektif, tapi rasanya sebagian besar bersifat subyektif. <br>CONTOH, waktu kita sedih karena kehilangan setip (penghapus pinsil) di sekolah, lalu ternyata teman sebangku kita yang 'meminjamnya' untuk seterusnya. Apa yang terjadi pada reaksi orangtua? Mungkin ada yang berusaha memberi rasa tenang dengan membujuk dan membelikan yang baru. Tapi banyak juga yang kemudian melarang kita bergaul dengan teman itu. Itulah subyektivitas dalam pelajaran sikap dan perilaku. <br>Kita bingung? <br>Ya. Kita menghadapi konflik luar biasa. Tidak boleh berteman dengannya lalu dengan siapa? Kalau dia nanti berkumpul dengan teman-teman lain apakah aku tidak boleh ikut berkumpul dengan mereka? <p>Cerita sedikit di atas itu hanya contoh. Salah satu yang kecil sekali yang terjadi pada masa-masa kita belajar menjalin hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga. <br>TAPI, contoh kecil itu bermakna BESAR. Karena dari situlah kepribadian dan keterampilan sosial kita mulai dibentuk. Cara berpikir kita tentang orang lain, tentang situasi, tentang cara berhadapan, tentang coping (cara mengatasi rasa yang tidak nyaman), tentang kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain, dan banyak hal lagi terkait proses pembentukan diri kita sebagai pribadi yang kelak menjadi orang dewasa, dipengaruhinya. <br>Ya, dipengaruhi oleh hal-hal kecil yang terjadi dalam proses itu. <p>TRAUMA dalam kehidupan sosial, tidak saja yang berukuran besar dan kuat seperti pelecehan seksual dan kekerasan. Namun peristiwa-peristiwa yang menciptakan rasa nyaman / tidak nyaman yang merangsang kemampuan kita beradaptasi, juga bisa menjadi peristiwa TRAUMATIK. <p>Sampai di sini, <br>Sekarang mari kita masing-masing mengajak pikiran kita pada berbagai hal yang kita alami saat ini. Pada waktu kita sudah dewasa, memiliki beragam lingkungan: pekerjaan, pergaulan, komunitas, organisasi, dan lain-lain. <br>Lihat salah satu cara kita menghadapi konflik, misalnya dengan teman sekerja di tim (pekerjaan apa saja). Teman yang menurut kita sangat keras dan dominan. Apa yang kita lakukan? <br>Coba ingat-ingat, pernahkah di masa kanak-kanak dahulu, atau masa remaja (usia 11-19 tahun) kita pernah mengalami pengalaman yang mirip? <br>Tapi karena kita tidak tahu bagaimana harus menyikapinya, maka kita lalu "trial & error". Mencoba dengan cara sendiri yang menghasilkan sesuatu, entah itu baik atau buruk; menyenangkan atau menyakitkan; atau kita abaikan saja semua rasa yang ada. <br>Naaahhh... Apakah hal itu terjadi sekarang? Cara kita menghadapi situasi yang dulu itu juga cara yang sama yang kita pakai saat ini? <br>Itulah pengalaman sosial yang membentuk kepribadian kita dan menentukan perilaku yang kita pilih. <br>Apabila ternyata tidak sama, berarti kita keliru dalam memetakan pengalaman sekarang dengan pengalaman masa lalu. <br>Coba cari lagi. <p>Bagaimana selanjutnya? <p>Ada yang bisa dijelaskan dan ada yang tidak perlu dijelaskan. <br>Ada yang sifatnya sangat pribadi sehingga perlu penanganan secara pribadi juga, ada yang dapat didiskusikan di dalam kelompok. <p>Mari kita bicarakan hal ini melalui forum-forum. <br>Atau melalui KONSELING dan atau PELATIHAN. <p>Silakan.<br>
<br>Powered by Telkomsel BlackBerry®Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5210302775924505549.post-37056554031574232782015-01-17T20:07:00.000+07:002015-01-17T20:08:07.829+07:00#223 - MYSTERY<p class="mobile-photo"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_8oJIjmcsvTLCg7wPuPb5AGsKQyx7gaXPDzYO3i1AL8W2X26-VOySexsotV25mZeSYwpJJB0eO6OM9u5pgL69cpJPYLva_MXyIUYMH1UEAIaARXZif_e6k2JKl5r6kRisllvjIcVUuTw/s1600/%253D%253Futf-8%253FB%253FUGhvdG9HcmlkXzE0MjE0MTQ0NDAzODcuanBn%253F%253D-787830"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_8oJIjmcsvTLCg7wPuPb5AGsKQyx7gaXPDzYO3i1AL8W2X26-VOySexsotV25mZeSYwpJJB0eO6OM9u5pgL69cpJPYLva_MXyIUYMH1UEAIaARXZif_e6k2JKl5r6kRisllvjIcVUuTw/s320/%253D%253Futf-8%253FB%253FUGhvdG9HcmlkXzE0MjE0MTQ0NDAzODcuanBn%253F%253D-787830" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_6105296393039078274" /></a></p>Misteri adalah energi yang kuat, <br>namun tak teridentifikasi. <br>Ia menciptakan banyak gelombang, <br>lalu dibiarkan berarak tak tentu. <p>Misteri adalah teka-teki, yang<br>boleh diselami digerigiti dicari, <br>sampai ke ujung-ujung selasar, <br>tapi seringkali menawan masygul menyisakan gusar. <p>Suatu ketika, ada cahaya terang menyilaukan mataku, <br>dengan tubuh mungil terseok kuberanjak mengikutinya <br>setelah sempat membalas manis senyum sosok dalam cahaya itu. <br>Jasad terbujur berbalut setelan putih kaus kaki putih kaus tangan putih <br>yang bersidekap di atas dipan kayu di tengah-tengah ruangan penuh orang dewasa itu <br>ternyata tidak mampu tersenyum seperti tadi. <br>...Misteri... <p>Pada sekian masa kemudian, <br>saat kukira aku tak terlelap, kudengar suara-suara memanggilku, <br>ada yang coba menahan dan menarik-narik tanganku. <br>Aku terus melangkah dengan mata terbuka, <br>menerabas melalui ruang demi ruang, <br>melewati sumur pompa yang berderik saat gagangnya disentuh angin. <br>Aku mendapati pintu gudang terbuka, <br>menatap lurus ke atas atap yang tak berbatas dengan udara langit, <br>dan di sana bertengger sosok lelaki berjubah abu-abu, <br>ia jongkok sambil tertawa mengejekku, <br>tawanya membahana nyaring seperti tawa perempuan tua yang gemetar. <br>Aku menghardik mengusirnya. <br>Kulemparkan bintang kecil di genggamanku ke arahnya. <br>Sejenak ia melengking menangis ketakutan, <br>lalu berlari melompat ke ranting jamblang di balik tembok gudang. <br>Ia berteriak menyebutku ratu. (Apakah maksudnya? Hingga kini ku tak pernah tahu). <br>Lalu kulihat ibu-bapakku mendapatiku. <br>Seseorang memberiku minum. <br>Ibu-bapakku menuntunku ke kamar, melewati ruang demi ruang. <br>...Misteri...<p>Juga misteri, ketika rasa tak terkatakan, bercampur baur segala rupa warna dan bentuk, <br>Ketika aku meraba-raba dalam gelap, belajar dari rasa yang hanya bisa dijamah oleh ujung saraf. <br>Rasa yang tak dihantar kemana pun, hanya berputar memenuhi wadah tak berbentuk, <br>ia yang tak ingin didefinisikan, hanya bersedia diikuti lalu dilepaskan... <p>Juga misteri, ketika taufan dan badai mengamuk di samudra lepas, <br>dan aku berayun-ayun di dalam bahtera mungil tanpa pendayung tanpa sauh tanpa jangkar tanpa kemudi, <br>Kemanakah Nakhodaku pergi? <br>Aku diajari memercayainya tanpa syarat, <br>aku diyakinkan senantiasa berserah sepanjang hidup, <br>aku dipateri menyerahkan nyawaku tiap saat, <br>Walau, <br>Ngeri aku pada tiang-tiang kapal, bahkan di pelabuhan kutepiskan pandangku dari mereka, <p>...Misteri...<p>Tak 'kan kuselesaikan rangkaian kata-kata ini, <br>Lebih baik kubiarkan menjadi misteri, <br>Sampai waktuku tiba...<p>#RSSH<br>#MKJ_Jan2015_Rinny<br>
<br>_________________
<br>
<br>#RinnySoegiyoharto
<br>_________________Ownerhttp://www.blogger.com/profile/07471899387486272342noreply@blogger.com0