*** *** ***
Shuttle-cock dalam permainan olahraga badminton, adalah sepotong gabus lembut dan berlembar-lembar bulu halus menancap padanya.
Betapa semua perhatian dan konsentrasi tertuju pada benda itu. Benda yang sesungguhnya sederhana, namun rapi dan penuh makna. Pemain, penonton, wasit, hakim garis, kamera...semuaaaanya tertuju pada sepotong gabus dan berlembar-lembar bulu itu....
Sedangkan aku....
Aku bagaikan selembar bulu,
Aku ringan dan rapuh,
Aku halus dan pucat,
Aku mudah cemar meski hanya sedikit noda,
Celupkan aku pada merah kesumba,
Aku akan sama merah dengannya,
Tiupkan aku dengan hembusan melesat,
Aku akan melayang ikuti arahnya,
Aku bagaikan sepotong gabus,
Aku ringan dan rapuh,
Aku bertekstur dan renyah,
Aku mudah hancur meski tak meleleh,
Tusukkan jarum atau ujung peniti ke tubuhku,
Aku akan berlubang dan makin rapuh,
Hanyutkan aku ke dalam riak kali kecil,
Aku akan melenggang ikuti gelombangnya,
Apalah aku apalah aku?
Selembar bulu sepotong gabus,
Kemanakah kemanakah?
Selembar bulu sepotong gabus,
'Kan kucari tubuh itu,
'Kan kucabuti bulu-bulu itu,
'Kan kurangkai dalam gemulai benang sutera,
Biarkan meronce terus dan terus...
Kemanakah kemanakah?
Selembar bulu sepotong gabus,
Terlalu ringan untuk di sini,
Juga terlalu untuk di sana,
Lebih baik mereka pergi,
Ke arah angin dan ke arah air,
Ke penjuru-penjuru yang tak memandang rupa,
Sebab,
Sesungguhnya,
Selembar bulu sepotong gabus,
Muak sudah pada semua ini,
Semua yang hanya memandang rupa,
Yang tak pandang selembar bulu dan sepotong gabus,
Yang tidak punya rupa apa-apa,
"Walau dunia melihat rupa, namun KAU memandangku, sampai kedalaman hatiku..."
___________
RS @ OwnBlog http://perempuan-berbisik.blogspot.com/