Friday, November 30, 2012

#177 - AGBRS

d-ag-by Rinny Soegiyoharto

Kcmkbmudeieiaunitnmthdtiitbaaaukkau-ghkua-a-i--t---t-a--i----,--. [aruwa]

Nksmkadrabdjaeaeakaakeaimtknransarlwuiidel-anpaankten----em.-a-ra----r-----an----a------y----n------a----g------,------- [sapuloruwa]

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/

Wednesday, November 28, 2012

#176 - Enak

by Rinny Soegiyoharto

Manusia cenderung mendekati situasi atau hal-hal yang 'enak'. Yakni yang membawa perasaan nyaman, senang, suka, dan sebagainya.
Sebaliknya sedapat mungkin orang menghindari hal-hal yang 'tidak enak', yang mendatangkan suasana tidak nyaman di hatinya.

Bahkan beberapa orang berusaha dengan sengaja membuat 'kegaduhan' terhadap orang lain yang sedang terlihat 'enak' agar menjadi 'tidak enak', hanya untuk menghibur dirinya sendiri dari rasa tidak enak. Upaya itu demi mendatangkan rasa 'enak' yang selalu ingin didekati.

Makanan yang enak seperti gudeg & mie jawa dalam foto di posting ini, berbeda dengan 'enak' atau 'pleasure' yang dicari-cari manusia setiap waktu.
Usaha tiada henti untuk terus merasa & memiliki 'enak' dalam hidup, dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.
Sesungguhnya, 'enak' & 'tidak enak' itu adalah makna. Semua ada.
Dan itu semua pasti berlalu.

Selamat menikmati makan siang...
(Ditulis siang-siang sehabis 'maksibar' :-))

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/

Friday, November 23, 2012

#175 - Usah Kau Lara Sendiri

by Rinny Soegiyoharto

"...letakkanlah tanganmu di atas bahuku,
agar terbagi beban itu dan tegar dirimu...
Di depan sana cah'ya kecil 'tuk memandu,
tak hilang arah kita berjalan menghadapinya...
...Usah kau simpan lara sendiri..."

Ketika gelas itu kau angkat terlalu lama, lelah dan lara 'kan menjalar di sekujur lengan, tubuh,
bahkan hati dan jiwamu. Katamu.
Kosongkanlah terlebih dahulu,
sebelum menuangkan air segar yang baru. Lanjutmu.

Wajahmu terlalu letih untuk baik-baik saja,
cahayamu redup bagaikan kehabisan minyak,
senyummu merekah paksa dalam usaha nan kuat
Gerangan apa yang kau bawa di atas bahumu?
Tak mungkin hanya kertas-kertas dan huruf-huruf,
sebab sudah ada mekanisme otomatik yang menata mereka.

Menyapa, menerima, tak menghakimi, penuh kasih sayang,
menyodorkan jiwa yang tulus, damai,
lembut, namun tegas!

"Usah kau lara sendiri..." Ulangmu.

Terimakasih, Sahabat...

•Berita kepada sahabat:
menulis adalah nafas keduaku•

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/

Thursday, November 22, 2012

#174 - For You, You You You, Yes Youuu :-)

by Rinny Soegiyoharto

Be blessed :-)

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/

Monday, November 19, 2012

#173 - A Month Before Two Years

by Rinny Soegiyoharto

"You can't just wish on a star and expect things."~DisneyWords
*But you have to insist your decision and act immediately. Happiness in your own hand.*~RinnyWords

I just wanna say this,
A month before two years. After twenty-three months behind with all complicated things. There were laugh and tears, joy and sorrow, and that's life. We have so many tale we can tell to other as a lesson of livelihood. In God's time, everything's right and prosperous.
Love has no eye.
That's all.
Thank you Love.

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/

Saturday, November 17, 2012

#172 - Oriental Persimmon

by Rinny Soegiyoharto

Sesungguhnya adalah nama buah dari genus Diospyros, sering juga disebut dengan Diospyros kaki. Kita lebih akrab mengenalnya sebagai Kesemek. Buah yang cantik (memoles diri agar cantik), juga enak dan segar (bagi yang menyukainya).
Gadis itu senang dianalogikan dengan Oriental Persimmon, buah persik yang cantik. Ia menyadari kecantikannya.

Menjadi gadis pujaan Sakura adalah salah satu kebanggaannya. Meski jarang diungkapkan langsung, selain malu-malu kucing, juga agar si tampan di antara ribuan pemuda itu tidak 'ge-er'. Ia senang dipuja dengan berbagai kata-kata indah dan bingkisan-bingkisan cantik. Sejenak ia merasa sebagai gadis belia yang paling beruntung.

Bukan tidak pernah mendengar rajutan dinamika keluarga sang pujaan hati. Namun ia memilih tidak ambil pusing, itu bukan hidupnya, belum tentu akan menjadi bagian hidupnya juga. Tapi cinta (versi remaja) menutupi banyak sekali akal sehat. Termasuk juga latar belakang Sakura yang diketahuinya, tentu mempengaruhi tingkah laku si pemuda. Ia berusaha tidak ambil pusing yang terjadi dalam dinamika keluarganya sendiri. Namun diam-diam ia merindukan cinta orangtuanya. Sangat merindukan sebagaimana gambaran ideal dalam benaknya yang selalu menari-nari.

Ketika sesuatu tumbuh di dalam dirinya, ia sangat panik. Tidak mungkin! Tidak bisa! Bukankah Sakura selalu mengatakan "kita aman, tersedia selalu", lalu kenapa hal ini terjadi?
Oh kiamat!
Makin menyengat ketika Sakura terlihat 'cool', lalu menyarankan sesuatu yang tak pernah dipikirkannya.
Tapi hanya itu jalan terbaik. Mereka tidak mungkin 'menunggui', apalagi membiarkan terlalu lama.

Ramuan yang pahit dan menyakitkan, pijatan maut yang menggetarkan tingkap neraka. Ia melolong sampai tak sadarkan diri. Sakura menggendongnya, membawanya ke tempat yang 'lebih aman'. Teman-teman yang ada hanya segelintir, dan mereka berjanji untuk tutup mata tutup mulut.

Bukan itu masalah utamanya sekarang. Tapi Sakura!
"Sebelum diriku, ada gadis-gadis lain dalam hidupnya, bahkan sejak ia masih sangat muda." Tutur sang Oriental Persimmon dengan wajah cemas, sedih, geram, marah.
"Tapi ia tidak pernah mengakuinya. Bahkan sekarang ia telah jatuh dalam pelukan...... Ah! Hampir duakali lipat usianya sendiri!"

*the beauty Oriental Persimmon tetap berusaha memoles dirinya. Matanya yang bulat dan indah mengerjap mengibaskan tetes-tetes airmata yang menempel di bulu mata lentik itu.*

*Perlu klarifikasi tentang situasi dan kondisi dari orangtua Sakura dan Oriental Persimmon. Tahukah mereka dengan apa yang terjadi pada anak-anaknya? Ataukah memang seperti yang digambarkan oleh anak-anak itu bahwa masing-masing orangtua lebih memilih kesenangan dan kebahagiaan semu diri sendiri? Dan membiarkan anak-anak ini merasa tidak dicintai?*

*Apabila menjadi orangtua sudah ada dalam bagian hidup, jadilah orangtua yang rela dan siap berkorban demi cinta kepada anak-anak. Bahkan kepentingan pribadi bukan hal penting ketika engkau adalah orangtua. Amanah Sang Khalik jangan pernah diabaikan. Rantai psikologis itu sangat bermakna. Sadarilah sebelum terlambat.*

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

#171 - Sakura

by Rinny Soegiyoharto

Sebut saja namanya Sakura. Tampan, berpostur tegap, tampak proporsional dan sehat. Dari sisi usia, ia tergolong remaja, juga wajah dan fisiknya mencirikan belia, dan (seharusnya) segar, muda.

Tapi kesegarannya seolah-olah menguap, ia tampil bagai pemuda dewasa yang mencoba berdamai dengan kehidupan. Ia telah berbuat kesalahan yang menuntut tanggung jawab sebelum waktunya. Ia berusaha tidak panik, wajahnya muram, dan seringkali terlihat murka.

Mereka telah melakukannya, entahlah tentang akibat dan efek jangka panjang. Setidaknya masalah itu telah "diselesaikan" bersama. Gadis cantik yang dicintainya (menurut versi cinta anak remaja) sempat merintih kesakitan dan lemas dalam waktu lama. Sakura merinding kedinginan. Hatinya makin basah, dingin dan sepi.
Apakah ini hidupku?
Pertanyaan itu menghujam kepalanya bertubi-tubi.

Pertanyaan itu terus menghantam, mengungkit kemarahan demi kemarahan di lubuk jiwanya. Ia merasa tidak dicinta. Meski berbagai fasilitas terpenuhi, soal fasilitas hidup ia tak pernah kalah dari teman-temannya. (Belakangan diketahuinya bahwa semua itu adalah 'replacement rasa bersalah' orangtua).
Akan tetapi, di sana, di ruang kelam jiwanya, ada kemarahan besar yang tak dapat dimengertinya. Ada kekecewaan, rasa nista, ada kesedihan teramat sangat.

Perkataan-perkataannya, tingkah laku dan perasaannya, seringkali bertentangan. Misalnya, ketika ia sedih, justru tutur-katanya menjadi kasar, terutama terhadap orang-orang dekat dan teman-temannya. Ia bangga ketika sang mama menyukai pujaan hatinya, serta memujinya sebagai anak ganteng yang beruntung. Pada lain kesempatan sang papa menyatakan hal yang sama, agar ia berhati-hati menjaga 'anak gadis orang'. Ia tersanjung. Tapi, rasa yang mengganggu itu tetap datang dan sungguh menyesakkan.

Tak kan ada orang yang dapat mengira drama hidup Sakura. Ia sibuk menata cerita tentang hidupnya, menulis skenario di otaknya, membuat banyak pilihan jawaban untuk mempersiapkan dirinya. Semua itu bahkan juga bagi sang gadis pujaan, seseorang yang dicintainya, namun sekaligus diragukannya. Ia tidak yakin kalau sang gadis tak mengetahui perjalanan hidup yang di-cover-nya dengan sekuat daya. Karena tamparan-tamparan kata dan rasa dari berbagai orang, baik teman dekat maupun sampai orang yang tak sengaja ditemui, sudah sering dialami dan begitu menyakitkan. Mustahil sang pujaan tidak mengetahuinya.

Ia berdiri di bibir jurang, menatap ke bawah seolah-olah di sana bola hitam yang pekat siap menelannya. Lalu, airmata yang ditabukannya, menyapu kepekatan bola hitam itu. Airmata yang kali ini dibiarkannya meruap tak berbatas, ruang tabu telah dibuang sejenak.
Sambil teringat tutur manis sesosok sahabat, yang tak sengaja dijumpai di suatu tempat. Namun samar ada rasa yakin, sahabat yang tak sempat diketahui namanya itu adalah kiriman Sang Khalik. Ketika itu sosok tak menarik, yang hanya berkaos oblong lusuh ditutupi sebagian dengan kemeja flanel kuno, menyodorkan pemantik untuk menyulut rokoknya.

"Sejak kapan merokok, dik? Kamu masih muda," ujar sang sosok dengan tatapan tenang yang sangat 'ngayemi'.
Ia terkejut sejenak, namun 'kehangatan' sosok itu telah menjalari sukmanya.
"Sejak masih kecil, Oom," jawabnya.
Lalu mereka terlibat pembicaraan "antar laki-laki" yang sangat hebat. Termasuk soal sex dan akibat-akibatnya, soal pergaulan, tentang kehidupan orang dewasa, mengenai cinta dan makna sesungguhnya, hingga masalah rumah-tangga. Hal-hal yang tak pernah dibicarakan papa dan mama.
Sakura berbisik di hatinya, "Kedua orangtuaku seringkali bicara yang 'baik-baik', melulu cerita standar, tapi kelakuan dan kepura-puraan mereka telah membuatku muak. Sayangnya mereka tidak tahu lukaku, mereka tetap seperti itu dan makin 'gila'. Sayangnya aku tidak bisa mengungkapkan isi hatiku pada mereka!"

Bayang-bayang sosok yang ia lupa menanyakan siapa namanya itu, hadir bagaikan malaikat di saat jurang menganga ingin dimasukinya. Mendorongnya berbisik, "Oom, saya ingin ketemu anda lagi,"
Sangat dekat keputusan antara maut dan hidup. Terbentang kemungkinan yang besar untuk terjun dan selesai. Tapi Oom itu hadir dalam bayang-bayang. Tutur kata lembut sang Oom terngiang-ngiang di telinganya.

Jauh di bawah sana, ia melihat papa dan mama dengan aktivitas masing-masing. Kesibukan-kesibukan pribadi yang membuat mereka melupakan dirinya. Teriris hatinya setiap kali teringat harus menelan makanan sendirian, bahkan sering mendapati meja makan yang kosong, rumah yang senyap. Ia juga melihat dirinya sendiri yang sangat sibuk dengan berbagai aktivitas tak bertujuan, yang selalu dicari-carinya agar melupakan semua.

Mungkin mereka pikir aku hanya anak-anak yang tidak tahu apa-apa.
Lalu untuk apa aku hadir jika mereka tidak mencintaiku? Mereka tidak mencintaiku karena mereka tidak saling mencintai. Mereka hanya mencintai kehidupan masing-masing dan diri sendiri! Lebih baik menyenangkan diri sendiri daripada mengingat ada aku di sini. *airmata*

Sakura mengangkat tangannya. Ia berseru lantang, "Oom! Maukah anda datang merangkulku?"

*kamu tidak sendirian, Sakura*

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Thursday, November 15, 2012

#170 - EMDR Indonesia & HIMPSI Jaya

by Rinny Soegiyoharto

Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya (HIMPSI Jaya) & EMDR Indonesia, telah menyelenggarakan International Conference Psychotraumology & EMDR Training level 1 untuk para psikolog, di Jakarta selama 4 hari penuh, yakni pada 9-12 November 2012.

Training yang langsung diampu oleh President of EMDR, DR Derek Farrell from United Kingdom ini, dipersyaratkan hanya dapat diikuti oleh psikolog yang telah memiliki SIPP dari HIMPSI (Surat Izin Praktik Psikolog). Seluruh partisipan wajib ikuti rangkaian penuh & detail pelatihan, hingga pada akhir program would be 'certified' by EMDR International.

Foto yang di-aplot memang agak buram. It must be that as it was :-)

Selamat untuk seluruh partisipan yang sudah tersertifikasi. Pergunakan hasilnya dengan penuh tanggung jawab. Lanjut terus ya... :-)

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Thursday, November 8, 2012

#169 - Student's Awareness on Preparing Self ~ PDEBSV-UGM-Yogyakarta

by Rinny Soegiyoharto

Suatu upaya 'improvement' dengan langkah kreatif, inovatif & dengan visi yang tajam mempersiapkan lulusan handal & layak-dipercaya.
Program Diploma Ekonomika & Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dengan 3 (tiga) peminatan utama, yakni: Akuntansi, Manajemen & Ekonomika Terapan, menyelenggarakan perkuliahan umum (MKU) bagi mahasiswanya, dengan mendatangkan tenaga pengajar dari kalangan praktisi sesuai bidang masing-masing.

Atas prakarsa & undangan dari Dra Sufitri, MM, didukung pejabat struktural, para staf & Ikatan Alumni PDEBSV-UGM Yogyakarta, pada 3 November 2012, saya menyampaikan materi ajar bagi mahasiswa yang terkait dengan bidang keilmuan & pengalaman saya sebagai praktisi.
Dalam paradigma saya, yang juga diatur dengan beberapa ketentuan & kode etik sebagai Psikolog yang harus saya pegang, mempersiapkan mahasiswa Sekolah Vokasi di jenjang Perguruan Tinggi lebih bertitik berat pada persiapan mental & psikologis.

Tentu saja bukan 'membocorkan' peranti rekrutmen ataupun detail prosesnya (itu bagian dari integritas profesional yang harus dipegang teguh), namun bagaimana mahasiswa mempersiapkan aspek-aspek 'kelayakan' diri hingga pada saat lulus nanti sungguh-sungguh sudah siap dengan berbagai 'amunisi', baik ilmunya sendiri maupun juga mental-psikologis.

Sebagaimana program penguatan & pengembangan yang berbasis psikologi, 'menggali dari dalam' adalah hal paling dianggap krusial. Teknik & metode lebih banyak mengantarkan seseorang untuk 'merasakan' & 'mengalami', tanpa ia sadari. Proses kognitif akan terorganisasi dengan sendirinya ketika afeksi & bahkan bawah sadarnya aktif 'menjadi' (being here and now for the process).

Beberapa latihan yang saya berikan ternyata mampu dipraktikkan dengan sangat baik oleh sebagian besar mahasiswa peserta MKU saat itu. Sangat terlihat (terpetakan) mahasiswa yang membuka diri & bersedia menyerap tanpa defensif. Kecerdasan yang luar biasa.
Ada beberapa yang terlambat datang & tidak mengikuti proses dari awal, hingga mereka memerlukan waktu penyesuaian yang lebih panjang.

Pada dasarnya, semua mahasiswa yang sudah ada di dalam (PDEBSV-UGM) memiliki motivasi, meskipun masih banyak yang motivasinya lebih eksternal (misalnya: karena nama UGM, karena mengikuti teman, disuruh orangtua, daripada tidak sekolah, tidak diterima di program reguler, dll).
Tidak masalah! Semua tergolong motivasi. Yang penting adalah bagaimana mereka kemudian memperkuat motivasi tersebut, percaya diri, merasa bangga & mempersiapkan rencana-rencana masa depan untuk mempraktikkan ilmu & keterampilannya bagi masyarakat luas.

Sekali lagi, langkah improvement & pengembangan yang diambil pihak fakultas ini sangat baik, dengan prognosis positif.
Maju terus & selalu semangat.

Selamat juga kepada Ikatan Alumni PDEBSV-UGM yang terus berupaya berkontribusi dalam pengembangan fakultas & adik-adik mahasiswa. Beberapa nama dapat saya sebut: Nana, Eko, Joko, Adi, Uji, Aris, dll. Karena tidak semua nama lengkap ada pada saya, mohon maaf apabila saya menuliskan nama dengan singkat.
Terimakasih untuk kebersamaan & persaudaraan yang terjalin.

Always be blessed!

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Wednesday, November 7, 2012

#168 - Capacity Building: The Power of Communication

by Rinny Soegiyoharto

Momen yang sayang dilewatkan & hampir terlupa. Saat ini saya unggah 2 (dua) foto yang sesungguhnya kurang menggambarkan situasi saat itu. Namun bagaimanapun gambar tetap dapat berbicara, bukan?

Capacity Building: The Power of Communication, yang diselenggarakan selama 2 (dua) hari, 20-21 Oktober 2012 bertempat di Hotel Mercure, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta ini, merupakan kerjasama BLUD Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Menteng Jakarta Pusat dengan Nama Nuansa Carita (NConsultant), yang dimotori oleh sejawat saya Untung Dharmawan, Psikolog.

Fasilitator yang dihadirkan oleh Mas Untung dalam program pengembangan kapasitas bagi BLUD Puskesmas Menteng Jakarta Pusat ini selain psikolog-psikolog Wulan Ayu Ramadhani, Rinny Soegiyoharto (saya) & Untung Dharmawan sendiri, juga fasilitator nasional & internasional, seperti: Riza Perdana Kusuma (GM Garuda Indonesia - Hongkong Based), Monty Satyadharma (Pembantu Rektor Univ Tarumanegara Jakarta), Pierre Gruno (John Robert Power) & Maria Soepomo (John Robert Power).
~Mohon maaf, gelar kesarjanaan masing-masing tidak dicantumkan, silakan mengontak saya bagi yang membutuhkan~

Intinya, dimana pun kita berada, kapasitas & keterampilan berkomunikasi sangat penting ditingkatkan. Termasuk di dalamnya betapa penting memperhatikan penampilan & bahasa nonverbal (bahasa tubuh) dalam setiap situasi sosial, juga saat melayani pasien, klien, customer, & stakeholders lainnya.

Oleh sebab itu dalam kesempatan ini pula Mas Untung sebagai koordinator utama seluruh rangkaian program, mempromosikan "Gerakan Senyum Dong!" atau #maritersenyum yang merupakan tagline program HIMPSI Jaya (Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya) memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang baru lalu.
Senyum adalah isyarat nonverbal yang disepakati sebagai bahasa universal & dipahami hampir seluruh penduduk dunia.

Hasil dari program peningkatan kapasitas ini terlihat di akhir acara, ketika partisipan yang tak kurang dari 80 orang mampu menyatakan diri dalam berbagai bentuk komunikasi & dengan unjuk perilaku yang favorabel (menyenangkan bagi banyak pihak).
Selamat ya...
Ingat, bahwa hampir 80% percakapan cenderung di-salah-arti-kan dalam berbagai konteks komunikasi.
Maka, mengembangkan karakter pribadi yang unggul & layak-dipercaya merupakan upaya yang sangat dianjurkan.

Be blessed...

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Monday, November 5, 2012

#167 - the Close Dinner

by Rinny Soegiyoharto
(Photo by WH & RS)

Sebelum bercerita tentang Lokakarya "Komunikasi Politik Menyongsong Pemilu 2014" bagi para perempuan pengurus parpol di Sulawesi Utara, saya ingin sekali memuat suasana hangat makan malam kami semua.

Seperti biasa, lokakarya yang merupakan salah satu program unggulan Konrad Adenauer Stiftung Indonesia & Timor Leste, yang diselenggarakan di berbagai kota provinsi di Indonesia, selalu berlangsung akrab & hangat, juga penuh kejutan sebagai upaya penggalian potensi.

Tak terkecuali yang diselenggarakan kali ini di Resort & Convention Center Novotel Manado, 29/30 Oktober - 1/2 November 2012. Konrad Adenauer Stiftung (KAS) bekerjasama dengan Mitra Lokal Swara Parangpuan Sulawesi Utara pimpinan Vivi George & Lily Djenaan (saat ini Lily sedang di USA melanjutkan program S3-nya), kembali menyelenggarakan program yang mengakomodasi terpenuhinya salah satu ciri demokrasi di negara demokratis mengenai 'gender equality'.

Sebagai bagian dari tim perempuan KAS, bersama-sama dengan supporting program KAS lainnya & fasilitator tetap untuk program ini, saya lebur dengan seluruh partisipan yang asertif, interaktif, spontan, gembira, kooperatif. Tampak dalam foto saat digelar 'barbeque dinner' di balcony Novotel Manado yang asri & hangat. Juga ketika beberapa dari kami melanjutkan aktivitas di lounge.
Sebagai perempuan keturunan Minahasa, tentu saja saya 'bole bacrita rupa samua, tatawa kong bakusedu sampe ukur tobat dang... He he he'
Depe lanjut, ta'inga do'e pa mami yang Tuang so pangge...

Intinya, program ini selalu 'smart & full of closed relationship', apalagi di Manado kali ini :-)

Salam selalu.
Dari Manado saya lanjut ke Jogja, kota special yang...... ;-)

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Posts Archive


PEREMPUAN = SRIKANDI ?

Kenapa PEREMPUAN PEJUANG sering disebut SRIKANDI.
APAKAH PEREMPUAN ADALAH SRIKANDI?
Kutelusuri WIKIPEDIA, kutemukan entri SRIKANDI ini

Srikandi (Sanskerta: Śikhaṇḍī) atau Sikandin adalah salah satu putera Raja Drupada dengan Dewi Gandawati dari Kerajaan Panchala yang muncul dalam kisah wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Ia merupakan penitisan Dewi Amba yang tewas karena panah Bisma. Dalam kitab Mahabharata ia diceritakan lahir sebagai seorang wanita, namun karena sabda dewata, ia diasuh sebagai seorang pria, atau kadangkala berjenis kelamin netral (waria). Dalam versi pewayangan Jawa terjadi hal yang hampir sama, namun dalam pewayangan jawa ia dikisahkan menikahi Arjuna dan ini merupakan perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kisah Mahabharata vrsi India.
Arti nama
Dalam bahasa Sanskerta, Srikandi dieja Śikhaṇḍin, bentuk feminimnya adalah Śikhaṇḍinī. Secara harfiah, kata Śikhandin atau Śikhandini berarti "memiliki rumbai-rumbai" atau "yang memiliki jambul".
Srikandi dalam Mahabharata
Di kehidupan sebelumnya, Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba, yang ditolak oleh Bisma untuk menikah. Karena merasa terhina dan ingin membalas dendam, Amba berdoa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma. Keinginannya terpenuhi sehingga akhirnya Amba bereinkarnasi menjadi Srikandi.
Pada saat lahir, suara dewata menyuruh ayahnya agar mengasuh Srikandi sebagai putera. Maka Srikandi hidup seperti pria, belajar ilmu perang dan kemudian menikah. Pada malam perkawinan, istrinya sendiri menghina dirinya setelah mengetahui hal yang sebenarnya. Setelah memikirkan usaha bunuh diri, ia kabur dari Panchala, namun diselamatkan oleh seorang Yaksa yang kemudian menukar jenis kelaminnya kepada Srikandi. Srikandi pulang sebagai pria dan hidup bahagia bersama istrinya dan memiliki anak pula. Setelah kematiannya, kejantanannya dikembalikan kembali kepada Yaksa.
Perang di Kurukshetra
Saat perang di Kurukshetra, Bisma sadar bahwa Srikandi adalah reinkarnasi Amba, dan karena ia tidak ingin menyerang "seorang wanita", ia menjatuhkan senjatanya. Tahu bahwa Bisma akan bersikap demikian terhadap Srikandi, Arjuna bersembunyi di belakang Srikandi dan menyerang Bisma dengan tembakan panah penghancur. Maka dari itu, hanya dengan bantuan Srikandi, Arjuna dapat memberikan pukulan mematikan kepada Bisma, yang sebenarnya tak terkalahkan sampai akhir. Akhirnya Srikandi dibunuh oleh Aswatama pada hari ke-18 Bharatayuddha.
Srikandi dalam Pewayangan Jawa
Srikandi dikisahkan lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna.
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut didapatnya ketika ia berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putera.
Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang mati terbunuh oleh Bisma.
Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.

JADI, APAKAH PEREMPUAN ADALAH SRIKANDI?

*********

PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN
Rinny Soegiyoharto (catatan tak selesai pada april 2006)

Ragam aktivitas ke-Kartini-an sebagai simbol emansipasi kaum perempuan seperti sebuah rutinitas lebih bergaung pada bulan April mendekati hari keduapuluhsatu. Ditandai aneka lomba dan berbagai atribut keperempuanan yang adakalanya malah tampak sekadar wujud lahiriah dan kasat mata. Sebut saja lomba berkebaya, lomba masak, lomba pasang dasi, lomba merias wajah, dan sebagainya.

*** *** *** *** ***

-DRAFT--Wanita. Meski berpadan dengan perempuan, namun kata dasar “empu” pada perempuan terasa lebih nyaman dan membanggakan, oleh sebab itu saya suka menggunakan kata “perempuan”, termasuk dalam menamai blog saya.-
Perempuan, sadar soal pentingnya pendidikan terhadap anak-anak, karena di "dalam" perempuan terdapat beban psikologis memperjuangkan dirinya sendiri, terus-menerus. Utamanya dalam hal pendidikan (sudah diterobos Kartini). Guru TK-SD bahkan SMP kebanyakan perempuan. Bapak-bapak lebih banyak muncul dan berperan pada tingkat pendidikan lanjutan atas (SMA), dimana pendidikan dasar telah ditanamkan lebih dahulu oleh ibu-ibu guru. Mengapa? Sekali lagi karena perempuan secara lahiriah dan kodrati justru memikul tanggung jawab pendidikan itu sendiri yang dimulai pada dirinya sendiri. Maka, bapak-bapak guru lebih kepada transfer of knowledge, ketimbang hal-hal mendasar yang lebih berhubungan dengan pembangunan karakter, penanaman proses belajar dan pengertian-pengertian dasar untuk dan selama manusia menempuh proses pendidikan.- Pendidikan: mencakup attitude/sikap, yakni kognitif, afektif dan perilaku. Pengembangan kepribadian, pembiasaan good character, kesadaran dan tanggung jawab akan masa depan pribadi/diri sendiri yang mempengaruhi masa depan keluarga dan kontribusinya bagi pembangunan bangsa dan negara, dll.- Bukan diskriminasi yang mengarah pada gerakan feminisme.- Perbedaan sesuatu yang dirayakan bersama sebagai unsur2 yg saling bersinergi mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan bersama: orangtua, pendidik, bangsa dan negara.- Berkaitan erat dengan UU Anti-KDRT. Jika perempuan terus ditindas, bahkan di dalam rumah tangganya sendiri, bagaimana mungkin perempuan dapat bertugas/ berkiprah/ bertindak optimal untuk mendidik anak-anak, baik anak sendiri maupun anak-anak didik apabila ia seorang guru? Kendati lagi, waktu terus merambah, persaingan global semakin cepat dan menantang, anak tidak berhenti tumbuh dan berkembang, suatu waktu akan tiba ketika anak mulai lebih banyak mencurahkan porsi proses pendidikannya pada pemenuhan kognitif, belajar ilmu2 tinggi, yg bisa jadi sebagian besar diberikan oleh laki-laki, bapak2 yg menitikberatkan pada perkembangan kognitif.- Perempuan & laki2 lebih kepada pembagian peran, baik dalam pendidikan di dalam rumah tangga, maupun pendidikan secara luas, formal & informal. Karena baik dari segi struktur fisiologis dan psikologis serta kultural dan sejarah di dalam masyarakat kita, telah membentuk sebuah perbedaan laki2 dan perempuan, yang harus kita rayakan bersama-sama membentuk manusia-manusia berkualitas dlm diri anak2 kita sebagai proses pendidikan menuju masa depan cerah mengikuti kecerahan janji bangsa ini. Amin.-

Pendidikan dimulai dari rumah. Peran ibu sebagai objek kelekatan anak yang pertama terhadap proses pendidikan anak tentulah tidak kecil. Sebagai perempuan, tentunya ibu harus tidak hanya memberikan pelajaran, namun pendidikan kasih sayang, penanaman afeksi, unsur penting bagi rasa nyaman dan aman bagi anak, karena merasa dicintai. Bagaimana mungkin ibu dapat menanam benih cinta pada anak apabila dia sendiri mengalami kekerasan dalam rumah tangga.***