::Indonesia Pusaka::
Lirik Lagu Wajib Nasional
Musik Perjuangan/Patriotik Nasional
Republik Indonesia
Ciptaan: Ismail Marzuki
Indonesia tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa
Reff :
Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Tempat akhir menutup mata
Sungguh indah tanah air beta
Tiada bandingnya di dunia
Karya indah Tuhan Maha Kuasa
Bagi bangsa yang memujanya
Reff :
Indonesia ibu pertiwi
Kau kupuja kau kukasihi
Tenagaku bahkan pun jiwaku
Kepadamu rela kuberi
---
Saya tidak peduli apakah lagu perjuangan nasional ini paling sering dilantunkan pada masa orla, orba, reformasi, dan or or or lainnya.
Karena yang menggaris tebal memori tidak pada masanya, momen, ataupun faktor eksternal lainnya. Akan tetapi pada 'rasa' yang senantiasa menyelubungi serabut-serabut jiwa tatkala melantunkan irama dan syairnya.
Ismail Marzuki, sang maestro penggubah, bukan sekadar menulis dan menciptakannya semata. Saya yakin, lebih dari itu, ia menumpahkan panggilan hati dan kerinduan teramat dalam menyatukan berbagai masa dalam perjalanan republik ini. Saya pikir, juga bukan sekadar rasa bangga pada kelimpahan yang dimiliki negeri ini, saat lirik lagu itu tertuang dalam bait-baitnya.
Diksi 'pusaka' mengarahkan pada makna yang sangat dalam. Terlebih diangkat sebagai judul sebuah gubahan.
Menurut KBBI definisi 'pusaka':
1 harta benda peninggalan orang yg telah meninggal; warisan.
2 barang yg diturunkan dr nenek moyang:
keris pusaka;
pusaka gantung: harta pusaka yg tidak terang siapa yg berhak mewarisinya;
pusaka rendah: harta pusaka yg diterima dr perseorangan (spt kain, cincin);
pusaka tinggi: harta pusaka milik kaum (tanah, sawah, atau tanah adat).
Kita bisa lihat, judul lagu bukanlah pusaka Indonesia, melainkan 'Indonesia Pusaka', yang berarti Indonesia lah harta tersebut, warisan tak ternilai, yang bukan cuma pusaka tinggi, lebih dari itu.
BUKAN hanya dimiliki satu orang atau satu kelompok atau satu etnik atau satu suku atau satu agama atau satu ras atau satu golongan atau satu partai, dan lain-lain. Saya rasa, itu pesan utamanya. Negeri ini adalah pusaka kita. *terharu*
Banyak kelompok, banyak organisasi, banyak perkumpulan, bahkan nama pribadi, telah mengabadikan pusaka itu: Indonesia.
Merawat pusaka adalah amanah. Bukankah demikian?
Apakah pusaka ini tetap mau dirawat? Memoles yang berkarat agar bersinar lagi, mengasahnya agar tajam lagi. Bungkam saya jika terlalu cerewet, atau bahkan lebay.
Tapi saya tetap merinding pada pusaka ini.
Terlebih setiap kali mendengar nada-nada terlantun lewat lirik "Indonesia Pusaka".
Saya merinding, menitik airmata saya.
Hasil jelajah wiki-wiki, hanya menemukan yang berikut:
Indonesia Pusaka (English: Indonesia, the Heritage) is a patriotic song composed by Ismail Marzuki. It is normally played on Indonesian Independence Day celebration.
Hari ini, Indonesian Independence Day celebration.
Peringatan dan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 66.
Izinkan ucapan saya melantun:
Dirgahayu Negeriku.
Juga yang ini:
Indonesia pusaka abadi nan jaya.
*Telah diposting juga ke mailing list HIMPSI Jaya (Himpunan Psikologi Indonesia, Wilayah DKI Jakarta Raya), dan Psikologi Indonesia.*
•••
best regards,
Rinny Soegiyoharto
•••