Sunday, October 28, 2012

#166 - DINGIN, GELAP & KEJAHATAN

Inspiratif & menyentuh, yang dikirimkan oleh Pak Jo untuk kami semua di board-thread-chat Himpunan Psikologi Indonesia Chapter DKI Jakarta.
Ditulis-ceritakan ulang oleh Rinny Soegiyoharto.
::Terimakasih Pak Jo::

~Kutip-Salin-Tempel-Olah Sedikit :-)
Ini dia...~

•••••
Menurut hukum fisika, DINGIN itu adalah ketiadaan panas.
Suhu minus 460F adalah ketiadaan panas sama sekali & semua partikel menjadi diam, tak satu pun dapat bereaksi pada suhu tersebut.
Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

GELAP adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita
pelajari, gelap tidak.
Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya jadi beberapa warna, & mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.
Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.

KEJAHATAN adalah ketiadaan Tuhan di dalam diri seseorang.
Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan di dalam diri manusia itu sendiri.
Tuhan tidak menciptakan kejahatan.
Kejahatan adalah hasil dari tak adanya Tuhan di dalam hati manusia.

ALBERT EINSTEIN
•••••

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

#165 - Sabar Tak Berbatas

by Rinny Soegiyoharto

Bagaikan 'dejavu'.
Saya makin yakin bahwa hidup ini ada 'setelan'nya & ada 'penyetel'nya. Ketika saya (kita) sedang dalam suatu situasi, 'setelan' itu mencari-cari gelombang. Setelah 'pas', maka peristiwa & kata-kata seolah berulang.

Saya sungguh bersyukur, teramat sangat bahkan. Selalu ditata pada 'setelan' gelombang yang tepat. 'Penyetel'nya memang luar biasa. Hingga apapun itu senantiasa tepat.
Kita kini tidak perlu bertanya-tanya kenapa kita hadir pada waktu-waktu & di tempat tertentu, bersama orang-orang yang datang & pergi dalam kehidupan kita.

Tidak perlu kita bersikeras memaksa-maksa dengan berbagai usaha. Juga memaksa di dalam doa-doa kita. Justru peran doa adalah saluran komunikasi dengan Sang Penyetel untuk meminta kekuatan, menjaga 'connecting' agar signal tidak hilang, menyatakan kesetiaan, menanyakan rencanaNYA yang boleh kita ketahui, ataupun menyesuaikan diri untuk rencanaNYA yang tetap rahasia.

Dahulu, 'setelan' saya diisi oleh nasihat-nasihat bijak yang tiada henti. Bukan hanya kata-kata semata, namun juga teladan hidup yang hebat. Tujuannya untuk hal terbaik dengan dasar cinta tak bersyarat senantiasa menjaga hidup saya. Dikala kesabaran diuji, perangkat gelombang yang diwakili oleh sosok bijak bagi saya itu selalu mengingatkan. Selalu.
"Sabar itu tak berbatas. Jika berbatas itu bukan sabar."

Pada dimensi waktu yang lebih baru, saat ini, perangkat gelombang saya yang diatur oleh Sang Penyetel telah dipindahkanNYA ke level yang lebih tinggi. Ternyata & terbukti, Sang Penyetel tidak pernah meninggalkan. Kuncinya hanya taat & setia kepadaNYA, berbuat hal-hal molek yang sungguh-sungguh diniati dengan tulus. Melakukan dengan cinta yang tak bersyarat sebagaimana ajaran turun-temurun itu.

Iya. Dimensi waktu bergulir. Ada yang pergi, ada yang datang. Saya tidak perlu mengaturnya sendiri, saya tidak perlu memaksakan apa-apa seperti halnya dilakukan sebagian orang untuk memaksakan kehendak dengan cara yang bengis. Yang tidak sadar sedang menggali kuburannya sendiri.
Meski kadang-kadang perusak tatanan memancing ketidak-sabaran.

Tapi nasihat itu muncul lagi. Dari perangkat lain yang diinstal-kan Sang Penyetel.
Tidak hanya dukungan & kesiapan setiap saat untuk menolong saya dari sahabat-sahabat jiwa di sekelilingku, tapi juga cinta tak bersyarat.
Terimakasih sahabat, kau tahu betapa berharganya kata-kata yang kau ucapkan bagiku.
"Meski waspada, tetaplah sabar. Sabar tak berbatas, karena jika berbatas itu bukanlah sabar."

Berbahagialah saya dikelilingi orang-orang yang sungguh terasa sangat mencintai saya tanpa syarat. Makin mengajariku pasrah & berserah.
Oncemore. Thank you, Lord.
God is good.

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Friday, October 26, 2012

#164 - Beautiful Release (1826-ondd2ya)

...
There's always some reason to feel not good enough
And it's hard at the end of the day
...
I need some distraction oh beautiful release
Memories seep from my veins
They may be empty and weightless and maybe
I'll find some peace tonight
...
You are pulled from the wreckage of your silent reverie
...
...
Have learned the most true...
Keep shining... Keep being the...
Keeping...
...
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

#163 - Cinta Tak Bermata

by Rinny Soegiyoharto
(Inspiring by the poem of MiR)

Kreativitas...
Kreatif...
Diawali dari rasa, bertransformasi & menyatu di dalam jiwa, memicu proses kognitif. Terjadi pemrosesan yang kompleks, suatu pengolahan yang melibatkan seluruh aspek psikologis manusia.
Hasil pemrosesan tersebut kemudian berbuah konkret dalam berbagai bentuk, diantaranya puisi.

Apabila satu kata menggambarkan sebuah keadaan secara langsung. Dua kata melukiskan kedalaman & personifikasi, memetakan unsur tak kasat mata, yakni rasa (ketika sedang dalam pengolahan).
Misalnya "cinta tak bermata" me-replace "cinta itu buta", namun maknanya telah bertransformasi di luar batasan-batasan pengertian langsung dari kata-kata itu.
Penulis yang kreatif. Karena ia membiarkan "rasa" mengambil alih seluruh jiwanya dengan tetap mengendalikan proses berpikir. Kendati dalam kondisi fisik & emosi yang ditawan oleh suatu "kesakitan" teramat sangat.

Benar kata Victor Frankl (Pelopor Psikoanalis-Humanism, yang menjadi salah satu rujukan utama lahirnya Transpersonal), bahwa tak ada seorang pun yang dapat mengatur & mengendalikan pikiran orang lain. Sekuat apapun tekanan yang dilakukan orang lain terhadap kita, orang tersebut tak kan mampu membendung pikiran-pikiran kita.

Tulisan ini pun transformasi rasa. Namun tetap terkendali untuk tidak meng-eksplisitkan ungkapan-ungkapan. Karena........ --auto-sensor--

Ciyus miyapah? Mieeeeyu ;-)

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Wednesday, October 24, 2012

#162 - Dia Tersenyum & Senyumannya Tulus

by Rinny Soegiyoharto

Gema kampanye #senyum yang momen puncaknya jatuh pada 10 Oktober lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia (@HIMPSIJaya), tetap ada. Di dalam lingkungan organisasi ajakan tersebut masih terus saling diingatkan. Seorang sejawat telah membuktikan keampuhan senyuman dalam kegiatan praktiknya menangani klien-klien yang tiada henti. Ya. Senyum & tersenyum dapat menjadi alternatif terapi yang berdampak kuat.

Salah satu hasil tulisan saya yang sempat dipublikasikan Surat Kabar Suara Pembaruan pada tahun 2006 lampau, menyoal senyum & dampaknya dalam konteks relasi sosial & antar pribadi. (Ternyata file aslinya masih tersimpan aman sebagai arsip pribadi).

Hari itu (19 Oktober 2012), saya melihat sebuah senyuman. Tidak hanya melihat & turut tersenyum, namun juga senyum orang itu mampu menggetarkan & menyentuh dasar batin. Mata saya berkaca-kaca karenanya, setelah saya tercenung & pikiran saya berlari-lari bersama perasaan yang bergemuruh. Sampai-sampai saya lupa mengamati jalan di depan saya. Bersyukur, tangan Sang Maha Kuasa menepuk pundak saya hingga saya tersadar.

Waktu & durasi yang singkat saja. Tentu demikian karena peristiwa itu terjadi di sebuah persimpangan jalan, ketika lampu merah menyala. Deretan kendaraan yang berhenti menunggu giliran di ruas jalan itu cukup panjang. Saya dengan kendaraan saya termasuk salah satunya. Ketika kotak-kotak plastik lembut warna-warni seolah berayun di depan kaca depan.

Tangan yang mengayun-ayunkan tissue terkemas plastik untuk menarik perhatian para pengantre di persimpangan itu bukan tangan yang utuh seperti yang dimiliki manusia pada umumnya. Lengan itu hanya sedikit lebih panjang dari lengan kaos yang dikenakan sang pemilik. Kaos lusuh memudar, namun terkesan bersih. Kaki-kaki yang lincah berpindah dari depan kendaraan satu ke yang lainnya, juga bukan kaki-kaki utuh. Pemiliknya adalah penyandang 'difable'. Pedagang asongan itu seorang yang tidak memiliki lengan-lengan & kaki-kaki yang utuh. Namun ia lincah, ia bekerja, ia menjajakan tissue-tissue dalam bungkus plastik berbentuk kotak warna-warni.

Belum seberapa. Lihatlah wajahnya. Tak sedikit pun raut 'meminta belas kasihan' tergores di sana. Air muka itu begitu ramah, ikhlas, dihiasi senyuman tiada henti; diperhatikan ataupun tidak. Bahkan ketika tangan pemilik kendaraan mengibas tanda menolak untuk membeli, senyum di wajah itu tetap lebar & tulus menyirami kalbu.
Senyuman yang mengirimkan pesan hati pemiliknya. Ia tampak penuh syukur, bersemangat, sabar, lapang, ikhlas, dan ramah.
Makna sebuah senyuman yang mampu menggetarkan rasa & menularkan senyuman-senyuman tersungging di banyak raut.

Senyuman, tersenyum, benar-benar sebuah bahasa universal tanpa kata-kata, namun kuat menjadi penyampai pesan positif bagi hati yang tergerak positif.
Senyum dong ;-)

Tentang senyum, tersenyum, mari tersenyum, dan berbagai materi psikologi & kesehatan mental, dapat diikuti di linimasa kicauan "SenyumIndonesia" @HIMPSIJaya.

Be blessed,

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Friday, October 12, 2012

#161 - International Girls Day :: Sebuah Berita: Sebanyak 66 juta Perempuan di Dunia Putus Sekolah ::

Setiap tahun, 10 juta anak perempuan terpaksa atau dipaksa menikah.

Diskusi Publik Pemberdayaan Kaum Muda Perempuan
Ririn Aprilia | Jum'at, 12 Oktober 2012, 00:02 WIB

VIVAlife – Anak perempuan memiliki potensi untuk berkontribusi bagi keluarga, masyarakat, negara dan dunia. Karenanya, mereka harus diberi akses untuk mendapatkan hak-haknya.

Bertepatan dengan perayaan hari anak perempuan internasional yang jatuh pada hari ini Kamis 12 Oktober, Plan Indonesia salah satu organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berpusat pada kesejahteraan anak mengeluarkan data sebanyak 66 juta anak perempuan di seluruh dunia tidak terakses pendidikan dasar dan lanjutan.

Bahkan sebanyak 150 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun di berbagai belahan dunia, pernah mengalami bentuk kekerasan, termasuk pemerkosaan atau kejahatan seksual lainnya. Dan setiap tahun, 10 juta anak perempuan terpaksa atau dipaksa menikah.

 "PBB telah mendeklarasikan bahwa hari anak perempuan internasional dirayakan setiap tanggal 11 Oktober. Peringatan yang untuk pertama kalinya dirayakan oleh komunitas internasional ini, perlu dijadikan momentum untuk memperluas akses perempuan di berbagai bidang, terutama pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan perlindungan," kata Country Director Plan Indonesia, Peter La Raus saat peluncuran kampanye Because I Am A Girl (BIAAG) di Jakarta, Kamis 11 Oktober 2012.

BIAAG merupakan kampanye global Plan, yang bertujuan untuk memberdayakan kaum perempuan di seluruh dunia.

Menurut La Raus, sebagai organisasi kemanusiaan yang fokus pada perlindungan dan pemberdayaan anak, Plan memiliki perhatian sangat besar dalam upaya pemberdayaan kaum muda perempuan. Di Indonesia, BIAAG diimplementasikan melalui program pemberdayaan ekonomi kaum muda, program advokasi, pendidikan, dan penelitian tentang pernikahan dini, serta kampanye pemberdayaan dan partisipasi anak perempuan melalui kegiatan sepakbola.

"Khusus untuk pemberdayaan kaum muda perempuan, kami sudah memulainya di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara," kata La Raus.

"Di Indonesia, 33,5 persen anak usia 13 – 18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah di usia 16,15 tahun. Dari angka itu, hanya 5,6 persen anak menikah dini yang masih melanjutkan sekolah. Sebagian besar mereka tidak siap memasuki dunia kerja, dan sangat minim pengalaman untuk berusaha," jelasnya.

Sementara itu menurut Kepala Program Plan Indonesia, Nono Sumarsono, salah satu alternatif untuk memperluas kesempatan kerja bagi kaum muda adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan kerja dan mengembangkan usaha mikro.

"Sejak tahun lalu, Plan Indonesia membantu pemerintah memperluas akses permodalan usaha mikro serta kesempatan kerja bagi 13 ribu lebih kaum muda di Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah itu, 80 persennya adalah perempuan," jelasnya.

Plan Indonesia bekerja sama dengan Bappenas dan sejumlah pemerintah daerah memfasilitasi pengembangan usaha mikro dan pendidikan pengelolaan keuangan, dengan target membuka lapangan kerja bagi kaum muda, terutama perempuan.

Mereka diberikan pilihan untuk menjadi pekerja atau wirausaha. Bagi yang memilih memasuki dunia kerja, Plan memfasilitasi training persiapan ke dunia kerja dan pelatihan teknik kejuruan. Sedangkan untuk yang memilih menjadi wirausahawan, diberikan pelatihan kewirausahaan serta akses jasa keuangan mikro.
---hasil-copas---

"Selamat Hari Anak Perempuan Internasional"
Love you Gals. Go go go Gals!
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

#160 - Hari Kesehatan Mental Se-Dunia "Mari Tersenyum" - SenyumIndonesia

by Rinny Soegiyoharto

"Let us always meet each other with smile, for the smile is the beginning of love." ― Mother Teresa

Memperingati Hari Kesehatan Mental Se-Dunia yang jatuh pada 10 Oktober, tahun 2012 ini Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah DKI Jakarta Raya (HIMPSI Jaya) melakukan kampanye damai di Bundaran Hotel Indonesia - Jakarta, pukul 07:00 - 09:00.

Tema "Mari Tersenyum" dengan tagline "Senyum Dong" bergulir damai, tertib, lancar, aman, senyum & menular.
Tak kurang dari 1010 orang yang datang dari komunitas Psikologi, yakni pengurus & anggota HIMPSI & HIMPSI Jaya, mahasiswa fakultas Psikologi beberapa Universitas di Jakarta & sekitarnya yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI), menyemarakkan Bundaran HI pagi itu. Juga bergabung dalam kampanye damai ini, siswa-siswa SMAN 6 & SMAN 70 Jakarta yang bersama-sama akur akrab rukun & penuh senyum. Luar biasa!
Tak ketinggalan aparat kepolisian & insan pers dari media TV, radio, portal, surat kabar, majalah, memeriahkan aksi tersebut.
Oleh sebab itu hampir seluruh media di Jakarta menayangkan berita Kampanye Damai "Mari Tersenyum" dalam rangka Hari Kesehatan Mental Se-Dunia pada 10 Oktober kemarin.

Puncak acara yakni pelepasan 1000 balon ke udara yang disaksikan oleh seluruh komponen yang saat itu berada di Bundaran HI. Peserta kampanye terhitung mencapai 1300 orang, plus masyarakat yang melintas di seputaran lokasi.

Senyum itu menular. Dan biarlah membawa damai & sukacita bagi semua, untuk Jakarta & Indonesia lebih baik!

Rangkaian acara dapat diikuti di linimasa akun twitter @HIMPSIJaya dengan SenyumIndonesia.

Senyum dong...! :-)

best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Tuesday, October 9, 2012

#159 - Tiada Yang Tahu

---------------------------------------------------------
"you/we never known when everything will change" ~ DisneyWords.
~ So, if tomorrow never comes, tell someone that you love, just what you're thinking of... ~
---------------------------------------------------------

by Rinny Soegiyoharto

'Quote' dari Disney di atas menyertai gambar Pinokio ini; dongeng tentang boneka kayu yang menjadi manusia atas kebijakan sang peri yang baik hati. Tentulah tak ketinggalan tangan dingin Gepetto tua sang perupa yang memahat & merakit Pinnochio dalam kisah itu. Ia gambaran artis penuh rasa & empati, bahkan meng-adopt hasil karyanya sendiri sebagai anak.
Saya 'wonder', apakah 'quote' tersebut memang penggalan dialog ataupun monolog dari 'fairy tale' yang tersohor itu? Ataukah sekadar dipadankan oleh penulis 'spark'?

Whatever.
Saya suka kutipan itu. Sedangkan kutipan selanjutnya saya potong-potong dari lirik "If Tomorrow Never Comes" yang dipopulerkan Ronan Keating, personil Westlife.
Seluruh kata-kata itu sangat sangat bermakna. Mendalam, menerabas, menyapu pantai hati, berdebur.
Ada banyak kisah dalam hidup, karena alur kehidupan selalu penuh kejutan, warna-warnanya penuh perubahan.
Hanya perubahan yang sesungguhnya tidak pernah berubah.
Tiada satu pun kita yang tahu, bahkan kejadian setelah ini.
Saya selalu mendengarkan isi pikiran & isi rasa yang disampaikannya. Demikian juga saya menyampaikan isi pikir & isi rasa senantiasa saat ia hadir, karena esok tiada yang tahu.

---jeda---

Menuliskan seluruh perenungan yang menari-nari dalam pikiran & perasaan saya, uuuuufffhhh...sulit juga.
Bukan menuliskannya yang sulit, tapi mengungkapkannya dengan gamblang. Saya tidak ingin hidung saya memanjang seperti Pinokio, yang mungkin dapat terjadi bukan karena cerita tidak benar. Tapi karena akan banyak penggalan yang di-sunting-lepas. Benar. Bagian-bagian yang tak 'kan rela saya hadirkan bagi konsumsi publik. Dan itu adalah peristiwa. Saya lebih memilih menyampaikan isi pikiran saya, karena peristiwa memiliki keterkaitan dengan pribadi-pribadi di luar saya.

---sela---

Lirih saya lantunkan...
"Tak 'ku tahu 'kan hari esok,
namun langkahku tetap.
Bukan surya kuharapkan,
karena surya 'kan lenyap.
O...tiada 'ku gelisah,
akan masa menjelang.
'Ku berjalan serta Tuhan,
maka jiwaku tenang...
Banyak hal tak kupahami,
pada masa menjelang.
Tapi satu hal 'ku tahu,
Tangan Tuhan yang pegang..."

---end---

♥♡♥♡AGAPE♥♡♥♡
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Saturday, October 6, 2012

#158 - Laskar (Paling) Akhir

by Rinny Soegiyoharto

Mengunggah gambar ini lebih karena judulnya yang menggetarkan ('title mentioned by' Mbak Rina G Hakim).
(Paling) Akhir, 'means' pulang paling akhir mendekati 'threshold' hari. Tetap tersenyum menyikapi dinamika pertemuan yang hebat, sebagaimana subtema yang diusung memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia pada 10 Oktober nanti: Senyum :-)

Sampai nanti ya...
(Love you always)
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Monday, October 1, 2012

#157 - Feel Free For Free *4F*

by Rinny Soegiyoharto

Teringat suatu waktu, ketika blog saya dipromosikan oleh seorang sahabat kepada sahabatnya yang menjadi sahabat saya juga kemudian, ada pertanyaan sederhana yang bermakna dalam.
Pertanyaan itu kira-kira,
"Apa kredo dari semua tulisan-tulisan di sini?"
Jawab saya sekenanya,
"Rasanya tidak ada. Saya lebih menempatkannya sebagai buku terbuka."
Coretan-coretan ('nulisnya sih pake 'ngetik' ngga pake pinsil) di sini sangat bebas, sebebas hati saya saat saya datang ke sini, begitu juga yang saya harapkan ketika ada sahabat-sahabat yang sedang bertandang.

Saat ini saya kembali berpikir, saya rasa kurang tepat jika saya jawab tidak ada kredo dalam rangkaian tulisan-tulisan ini. Diskusi 'self-talked' menyimpulkan, kredo blog saya adalah (pake bahasa Inggris ya biar agak2 implisit - hedeeewww lagi-lagi deh-)
"FEEL FREE FOR FREE" (FourF or 4F)!
Ha ha ha... terasa seperti jargon sale di mal-mal.

Sudahlah.
Kata-kata apapun di sini sifatnya 4F. Jika suatu saat terdengar puitis, anggap saja jiwa saya sedang dirasuki pujangga tenar yang numpang lewat.
Kali lain bisa jadi bernada sarkas, atau tegas, atau asertif, bahkan vulgar sekali pun, bayangkan saja saya sedang di kampung yang hiruk-pikuk, bisikan-bisikan saya disambung dengan toa.
Apabila perasaan bening hening mengaliri petandang, itu suatu berkat (bagi petandang), sebab pada dasarnya untuk saya 4F dicapai dalam kebeningan rasa & keheningan jiwa. Maka bisikan-bisikan saya merasuk.

Sesungguhnya, 4F tidak bertendensi untuk memporak-porandakan 'mood' petandang, kecuali memang sedang 'chaos' di sanubarimu. Eh, marilah, kalau mau buka hati saya bersedia bantu. Percayalah, saya selalu berdoa untuk dilayakkan miliki hati yang luas. Jika usaha saya kurang, saya yakin doa saya menjawab semua yang kurang.
Anjrit! Ampun! Saya percaya pada kekuatan doa yang disertai persembahan tubuh & jiwa yang terjaga. Maaf bagi yang tak yakin ada Tuhan di sini, tapi saya yakin yang tak yakin pun setidaknya percaya. Itu cukup.

Jadi sekarang, saya sudah punya jawaban atas pertanyaan tentang kredo. Saya rindu diajukan pertanyaan-pertanyaan yang lain. Saya rindu sentuhan-sentuhan kasih sahabat-sahabat terkasih. Terimakasih sahabat-sahabat.
Dalam satu dunia, kita semua terhubung. Tidak percaya?
Tabik!
-Oct, 1st, 2012-
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa

Posts Archive


PEREMPUAN = SRIKANDI ?

Kenapa PEREMPUAN PEJUANG sering disebut SRIKANDI.
APAKAH PEREMPUAN ADALAH SRIKANDI?
Kutelusuri WIKIPEDIA, kutemukan entri SRIKANDI ini

Srikandi (Sanskerta: Śikhaṇḍī) atau Sikandin adalah salah satu putera Raja Drupada dengan Dewi Gandawati dari Kerajaan Panchala yang muncul dalam kisah wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Ia merupakan penitisan Dewi Amba yang tewas karena panah Bisma. Dalam kitab Mahabharata ia diceritakan lahir sebagai seorang wanita, namun karena sabda dewata, ia diasuh sebagai seorang pria, atau kadangkala berjenis kelamin netral (waria). Dalam versi pewayangan Jawa terjadi hal yang hampir sama, namun dalam pewayangan jawa ia dikisahkan menikahi Arjuna dan ini merupakan perbedaan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan kisah Mahabharata vrsi India.
Arti nama
Dalam bahasa Sanskerta, Srikandi dieja Śikhaṇḍin, bentuk feminimnya adalah Śikhaṇḍinī. Secara harfiah, kata Śikhandin atau Śikhandini berarti "memiliki rumbai-rumbai" atau "yang memiliki jambul".
Srikandi dalam Mahabharata
Di kehidupan sebelumnya, Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba, yang ditolak oleh Bisma untuk menikah. Karena merasa terhina dan ingin membalas dendam, Amba berdoa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma. Keinginannya terpenuhi sehingga akhirnya Amba bereinkarnasi menjadi Srikandi.
Pada saat lahir, suara dewata menyuruh ayahnya agar mengasuh Srikandi sebagai putera. Maka Srikandi hidup seperti pria, belajar ilmu perang dan kemudian menikah. Pada malam perkawinan, istrinya sendiri menghina dirinya setelah mengetahui hal yang sebenarnya. Setelah memikirkan usaha bunuh diri, ia kabur dari Panchala, namun diselamatkan oleh seorang Yaksa yang kemudian menukar jenis kelaminnya kepada Srikandi. Srikandi pulang sebagai pria dan hidup bahagia bersama istrinya dan memiliki anak pula. Setelah kematiannya, kejantanannya dikembalikan kembali kepada Yaksa.
Perang di Kurukshetra
Saat perang di Kurukshetra, Bisma sadar bahwa Srikandi adalah reinkarnasi Amba, dan karena ia tidak ingin menyerang "seorang wanita", ia menjatuhkan senjatanya. Tahu bahwa Bisma akan bersikap demikian terhadap Srikandi, Arjuna bersembunyi di belakang Srikandi dan menyerang Bisma dengan tembakan panah penghancur. Maka dari itu, hanya dengan bantuan Srikandi, Arjuna dapat memberikan pukulan mematikan kepada Bisma, yang sebenarnya tak terkalahkan sampai akhir. Akhirnya Srikandi dibunuh oleh Aswatama pada hari ke-18 Bharatayuddha.
Srikandi dalam Pewayangan Jawa
Srikandi dikisahkan lahir karena keinginan kedua orangtuanya, yaitu Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, menginginkan kelahiran seorang anak dengan normal. Kedua kakaknya, Dewi Dropadi dan Drestadyumna, dilahirkan melalui puja semadi. Dropadi dilahirkan dari bara api pemujaan, sementara asap api itu menjelma menjadi Drestadyumna.
Dewi Srikandi sangat gemar dalam olah keprajuritan dan mahir dalam mempergunakan senjata panah. Kepandaiannya tersebut didapatnya ketika ia berguru pada Arjuna, yang kemudian menjadi suaminya. Dalam perkawinan tersebut ia tidak memperoleh seorang putera.
Dewi Srikandi menjadi suri tauladan prajurit wanita. Ia bertindak sebagai penanggung jawab keselamatan dan keamanan kesatrian Madukara dengan segala isinya. Dalam perang Bharatayuddha, Dewi Srikandi tampil sebagai senapati perang Pandawa menggantikan Resi Seta, kesatria Wirata yang telah gugur untuk menghadapi Bisma, senapati agung balatentara Korawa. Dengan panah Hrusangkali, Dewi Srikandi dapat menewaskan Bisma, sesuai kutukan Dewi Amba, puteri Prabu Darmahambara, raja negara Giyantipura, yang mati terbunuh oleh Bisma.
Dalam akhir riwayat Dewi Srikandi diceriterakan bahwa ia tewas dibunuh Aswatama yang menyelundup masuk ke keraton Hastinapura setelah berakhirnya perang Bharatayuddha.

JADI, APAKAH PEREMPUAN ADALAH SRIKANDI?

*********

PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN
Rinny Soegiyoharto (catatan tak selesai pada april 2006)

Ragam aktivitas ke-Kartini-an sebagai simbol emansipasi kaum perempuan seperti sebuah rutinitas lebih bergaung pada bulan April mendekati hari keduapuluhsatu. Ditandai aneka lomba dan berbagai atribut keperempuanan yang adakalanya malah tampak sekadar wujud lahiriah dan kasat mata. Sebut saja lomba berkebaya, lomba masak, lomba pasang dasi, lomba merias wajah, dan sebagainya.

*** *** *** *** ***

-DRAFT--Wanita. Meski berpadan dengan perempuan, namun kata dasar “empu” pada perempuan terasa lebih nyaman dan membanggakan, oleh sebab itu saya suka menggunakan kata “perempuan”, termasuk dalam menamai blog saya.-
Perempuan, sadar soal pentingnya pendidikan terhadap anak-anak, karena di "dalam" perempuan terdapat beban psikologis memperjuangkan dirinya sendiri, terus-menerus. Utamanya dalam hal pendidikan (sudah diterobos Kartini). Guru TK-SD bahkan SMP kebanyakan perempuan. Bapak-bapak lebih banyak muncul dan berperan pada tingkat pendidikan lanjutan atas (SMA), dimana pendidikan dasar telah ditanamkan lebih dahulu oleh ibu-ibu guru. Mengapa? Sekali lagi karena perempuan secara lahiriah dan kodrati justru memikul tanggung jawab pendidikan itu sendiri yang dimulai pada dirinya sendiri. Maka, bapak-bapak guru lebih kepada transfer of knowledge, ketimbang hal-hal mendasar yang lebih berhubungan dengan pembangunan karakter, penanaman proses belajar dan pengertian-pengertian dasar untuk dan selama manusia menempuh proses pendidikan.- Pendidikan: mencakup attitude/sikap, yakni kognitif, afektif dan perilaku. Pengembangan kepribadian, pembiasaan good character, kesadaran dan tanggung jawab akan masa depan pribadi/diri sendiri yang mempengaruhi masa depan keluarga dan kontribusinya bagi pembangunan bangsa dan negara, dll.- Bukan diskriminasi yang mengarah pada gerakan feminisme.- Perbedaan sesuatu yang dirayakan bersama sebagai unsur2 yg saling bersinergi mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan bersama: orangtua, pendidik, bangsa dan negara.- Berkaitan erat dengan UU Anti-KDRT. Jika perempuan terus ditindas, bahkan di dalam rumah tangganya sendiri, bagaimana mungkin perempuan dapat bertugas/ berkiprah/ bertindak optimal untuk mendidik anak-anak, baik anak sendiri maupun anak-anak didik apabila ia seorang guru? Kendati lagi, waktu terus merambah, persaingan global semakin cepat dan menantang, anak tidak berhenti tumbuh dan berkembang, suatu waktu akan tiba ketika anak mulai lebih banyak mencurahkan porsi proses pendidikannya pada pemenuhan kognitif, belajar ilmu2 tinggi, yg bisa jadi sebagian besar diberikan oleh laki-laki, bapak2 yg menitikberatkan pada perkembangan kognitif.- Perempuan & laki2 lebih kepada pembagian peran, baik dalam pendidikan di dalam rumah tangga, maupun pendidikan secara luas, formal & informal. Karena baik dari segi struktur fisiologis dan psikologis serta kultural dan sejarah di dalam masyarakat kita, telah membentuk sebuah perbedaan laki2 dan perempuan, yang harus kita rayakan bersama-sama membentuk manusia-manusia berkualitas dlm diri anak2 kita sebagai proses pendidikan menuju masa depan cerah mengikuti kecerahan janji bangsa ini. Amin.-

Pendidikan dimulai dari rumah. Peran ibu sebagai objek kelekatan anak yang pertama terhadap proses pendidikan anak tentulah tidak kecil. Sebagai perempuan, tentunya ibu harus tidak hanya memberikan pelajaran, namun pendidikan kasih sayang, penanaman afeksi, unsur penting bagi rasa nyaman dan aman bagi anak, karena merasa dicintai. Bagaimana mungkin ibu dapat menanam benih cinta pada anak apabila dia sendiri mengalami kekerasan dalam rumah tangga.***