Teringat suatu waktu, ketika blog saya dipromosikan oleh seorang sahabat kepada sahabatnya yang menjadi sahabat saya juga kemudian, ada pertanyaan sederhana yang bermakna dalam.
Pertanyaan itu kira-kira,
"Apa kredo dari semua tulisan-tulisan di sini?"
Jawab saya sekenanya,
"Rasanya tidak ada. Saya lebih menempatkannya sebagai buku terbuka."
Coretan-coretan ('nulisnya sih pake 'ngetik' ngga pake pinsil) di sini sangat bebas, sebebas hati saya saat saya datang ke sini, begitu juga yang saya harapkan ketika ada sahabat-sahabat yang sedang bertandang.
Saat ini saya kembali berpikir, saya rasa kurang tepat jika saya jawab tidak ada kredo dalam rangkaian tulisan-tulisan ini. Diskusi 'self-talked' menyimpulkan, kredo blog saya adalah (pake bahasa Inggris ya biar agak2 implisit - hedeeewww lagi-lagi deh-)
"FEEL FREE FOR FREE" (FourF or 4F)!
Ha ha ha... terasa seperti jargon sale di mal-mal.
Sudahlah.
Kata-kata apapun di sini sifatnya 4F. Jika suatu saat terdengar puitis, anggap saja jiwa saya sedang dirasuki pujangga tenar yang numpang lewat.
Kali lain bisa jadi bernada sarkas, atau tegas, atau asertif, bahkan vulgar sekali pun, bayangkan saja saya sedang di kampung yang hiruk-pikuk, bisikan-bisikan saya disambung dengan toa.
Apabila perasaan bening hening mengaliri petandang, itu suatu berkat (bagi petandang), sebab pada dasarnya untuk saya 4F dicapai dalam kebeningan rasa & keheningan jiwa. Maka bisikan-bisikan saya merasuk.
Sesungguhnya, 4F tidak bertendensi untuk memporak-porandakan 'mood' petandang, kecuali memang sedang 'chaos' di sanubarimu. Eh, marilah, kalau mau buka hati saya bersedia bantu. Percayalah, saya selalu berdoa untuk dilayakkan miliki hati yang luas. Jika usaha saya kurang, saya yakin doa saya menjawab semua yang kurang.
Anjrit! Ampun! Saya percaya pada kekuatan doa yang disertai persembahan tubuh & jiwa yang terjaga. Maaf bagi yang tak yakin ada Tuhan di sini, tapi saya yakin yang tak yakin pun setidaknya percaya. Itu cukup.
Jadi sekarang, saya sudah punya jawaban atas pertanyaan tentang kredo. Saya rindu diajukan pertanyaan-pertanyaan yang lain. Saya rindu sentuhan-sentuhan kasih sahabat-sahabat terkasih. Terimakasih sahabat-sahabat.
Dalam satu dunia, kita semua terhubung. Tidak percaya?
Tabik!
-Oct, 1st, 2012-
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
No comments:
Post a Comment