Sesungguhnya adalah nama buah dari genus Diospyros, sering juga disebut dengan Diospyros kaki. Kita lebih akrab mengenalnya sebagai Kesemek. Buah yang cantik (memoles diri agar cantik), juga enak dan segar (bagi yang menyukainya).
Gadis itu senang dianalogikan dengan Oriental Persimmon, buah persik yang cantik. Ia menyadari kecantikannya.
Menjadi gadis pujaan Sakura adalah salah satu kebanggaannya. Meski jarang diungkapkan langsung, selain malu-malu kucing, juga agar si tampan di antara ribuan pemuda itu tidak 'ge-er'. Ia senang dipuja dengan berbagai kata-kata indah dan bingkisan-bingkisan cantik. Sejenak ia merasa sebagai gadis belia yang paling beruntung.
Bukan tidak pernah mendengar rajutan dinamika keluarga sang pujaan hati. Namun ia memilih tidak ambil pusing, itu bukan hidupnya, belum tentu akan menjadi bagian hidupnya juga. Tapi cinta (versi remaja) menutupi banyak sekali akal sehat. Termasuk juga latar belakang Sakura yang diketahuinya, tentu mempengaruhi tingkah laku si pemuda. Ia berusaha tidak ambil pusing yang terjadi dalam dinamika keluarganya sendiri. Namun diam-diam ia merindukan cinta orangtuanya. Sangat merindukan sebagaimana gambaran ideal dalam benaknya yang selalu menari-nari.
Ketika sesuatu tumbuh di dalam dirinya, ia sangat panik. Tidak mungkin! Tidak bisa! Bukankah Sakura selalu mengatakan "kita aman, tersedia selalu", lalu kenapa hal ini terjadi?
Oh kiamat!
Makin menyengat ketika Sakura terlihat 'cool', lalu menyarankan sesuatu yang tak pernah dipikirkannya.
Tapi hanya itu jalan terbaik. Mereka tidak mungkin 'menunggui', apalagi membiarkan terlalu lama.
Ramuan yang pahit dan menyakitkan, pijatan maut yang menggetarkan tingkap neraka. Ia melolong sampai tak sadarkan diri. Sakura menggendongnya, membawanya ke tempat yang 'lebih aman'. Teman-teman yang ada hanya segelintir, dan mereka berjanji untuk tutup mata tutup mulut.
Bukan itu masalah utamanya sekarang. Tapi Sakura!
"Sebelum diriku, ada gadis-gadis lain dalam hidupnya, bahkan sejak ia masih sangat muda." Tutur sang Oriental Persimmon dengan wajah cemas, sedih, geram, marah.
"Tapi ia tidak pernah mengakuinya. Bahkan sekarang ia telah jatuh dalam pelukan...... Ah! Hampir duakali lipat usianya sendiri!"
*the beauty Oriental Persimmon tetap berusaha memoles dirinya. Matanya yang bulat dan indah mengerjap mengibaskan tetes-tetes airmata yang menempel di bulu mata lentik itu.*
*Perlu klarifikasi tentang situasi dan kondisi dari orangtua Sakura dan Oriental Persimmon. Tahukah mereka dengan apa yang terjadi pada anak-anaknya? Ataukah memang seperti yang digambarkan oleh anak-anak itu bahwa masing-masing orangtua lebih memilih kesenangan dan kebahagiaan semu diri sendiri? Dan membiarkan anak-anak ini merasa tidak dicintai?*
*Apabila menjadi orangtua sudah ada dalam bagian hidup, jadilah orangtua yang rela dan siap berkorban demi cinta kepada anak-anak. Bahkan kepentingan pribadi bukan hal penting ketika engkau adalah orangtua. Amanah Sang Khalik jangan pernah diabaikan. Rantai psikologis itu sangat bermakna. Sadarilah sebelum terlambat.*
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
No comments:
Post a Comment