*** *** ***
♡ ♡ ♡ ♡ ♡
You are cordially invite to our small party, which would be held on, December, 26, 2026. 18:30 pm.
...........................
Sincerely yours,
Prince and Princess
♡ ♡ ♡ ♡ ♡
Saat menerima sebuah undangan, tak sadar beragam reaksi emosi muncul di dalam diri kita.
Mula-mula sesuatu yang dirasa biasa. Membuka sampul sambil mencari nama pengirim, memeriksa event dan keistimewaan dari thema-nya (apakah sekadar undangan makan, atau ulang tahun, pernikahan, perayaan perak, emas, dsb).
Tak lupa kita juga memeriksa waktu penyelenggaraan dan tempat. Setelah itu undangan disimpan, atau dicatat dalam agenda, lalu dilupakan sejenak.
Demikian halnya pada undangan yang dikirim secara digital ataupun elektronik.
Pada saat itu, mungkin kita merasa senang. Atau bisa saja sedih, terharu, bahkan iri dan cemburu. Lalu kita pun mulai bermain-main dengan kata-kata dan perasaan. Apabila undangan itu berasosiasi dengan perasaan senang, baik pada acara maupun pengundangnya, kita segera berkata di dalam batin, seperti misalnya, "aku pasti datang". Sambil tersenyum.
Jarang sekali orang membaca undangan berkali-kali saat undangan baru saja diterima. Oleh sebab itu, mencatatnya segera di dalam agenda, yang di era sekarang ditambahkan aplikasi pengingat, menjadi sebuah pilihan yang cukup aman. Suatu saat mesin pengingat akan memberi tanda sesuai dengan setelan yang sudah diatur.
Undangan, karena dilengkapi dengan hari, tanggal, bulan, tahun dan waktu pelaksanaannya, cukup simpel bagi kita untuk memenuhinya ketika saat acara hampir tiba.
Sadar atau tidak, undangan verbal (lisan ataupun tulisan) telah menjadi bagian dari input program di otak kita. Oleh sebab itu, meski mesin pengingat kurang berfungsi, mesin alami otak kita mampu memberikan signal.
Dalam pengaturan mandiri, manusia sebagai mikrokosmik, dan alam semesta sebagai makrokosmik, sesungguhnya selalu berkelindan dengan undangan-undangan yang saling memenuhi satu sama lain. Hanya saja sebagian besar tanpa dilengkapi waktu yang tepat mengenai tempat dan kejadian.
Kepekaan yang diperoleh sebagai anugerah (given) dan melalui pengasahan (rajin mengolah rasa spiritual), dapat memberikan tanda-tanda saat undangan diterima dan hampir terlaksana, seperti halnya memrogram pada mesin pengingat.
Kepekaan yang super-peka jarang dimiliki manusia, sebab manusia mempunyai kehendak bebas (independent will) yang menggodanya membuat tanda-tanda lain di luar undangan-undangan yang dikirimkan kepadanya.
Kendati demikian, undangan dan pemenuhannya tetap berlangsung. Antar manusia sendiri, dan manusia dengan alam (satu paket dengan Sang Pencipta).
Terjadi pengaturan mandiri (self-organizing) yang memenuhi hukum keteraturan.
Pencipta menata manusia dan alam dalam suatu keteraturan yang sangat baik. Pola-pola yang jelas, keterhubungan (connectivity) yang indah, dalam jarak-jarak yang terukur.
Tapi kita kerap tidak mampu menyadarinya secara penuh, kendati bawah sadar kita terus berproses mengolah undangan-undangan, yang satu melengkapi yang lain, terjadi pemenuhan sempurna pada akhirnya.
Kita tak menyadari. Bahkan sesudah terjadi pemenuhan pun, masih banyak yang tidak peka pada tanda-tandanya.
Pernahkah Anda berpikir tentang sesuatu yang tadinya adalah pikiran atau gagasan orang lain? Itu adalah undangan. Ketika kita mulai memikirkannya, otak kita beserta gelombang-gelombang energi semesta berproses mengatur secara mandiri. Mewujudkannya sampai pada titik akhir yang sempurna.
Undangan yang ditolak, pun meresap di alam bawah sadar kita. Berproses bersama ke-tak-sadaran, lalu tiba-tiba kita terbangun dan menyadari bahwa undangan tersebut telah kita penuhi. Menyakitkan ketika undangan itu berisi keputus-asaan, keinginan untuk mati, kesakitan dan penderitaan. Sesungguhnya sangat membahagiakan apabila kita bisa menyadari bahwa ada undangan yang telah didesain secara khusus untuk kita, dikirimkan untuk kita penuhi. Dan undangan itu pun berlaku bagi kita yang akan merayakannya bersama-sama sang pengundang, berbaur dan menyatu.
Seperti bisikan-bisikan indah dalam kesenyapan, yang hanya kita sendiri yang tahu.
Terimakasih telah mengundangku.
Salam, RS (12 November 2010)
___________
RS @ OwnBlog http://perempuan-berbisik.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment