*** *** ***
Anak, Boneka dan Bola
Messy-ku yang cantik,
Sejak sore Mama sudah sibuk di depan meja riasnya, setelah pagi hingga siang 'nguplek' di dapur dengan Si Mbok. Padahal aku tahu Mama ngga akan kemana-mana. Sebentar lagi Papa pulang dengan serombongan teman-temannya, begitu kata Mama.
Selepas Mahgrib rumah ini gegap-gempita. Kulihat raut wajah Mama bersemu merah jambu, tersipu-sipu dengar pujian sana-sini pada hasil karyanya seharian ini. Memang betul sih, makaroni panggang, pastel tutup, salad mangga, sup jagung krim, rolade ayam, steak tuna, kentang pure, puding caramel, punch buah, yang dibuat Mama bersama Si Mbok, luaaarrr biasa lezatnya. Sayang sekali perut mungilku ini ngga sanggup menyantap semua jenis makanan itu.
Messy-ku yang cantik,
Apakah kamu mau makan juga? Tapi hati-hati ya, rambutmu kan baru kusikat rapi, jangan sampai kecipratan saus steak, terlalu coklat dan lengket, he he he...
(Messy, adalah boneka besar milikku. Dia cantik sekali. Warna rambutnya pirang, panjang dan mengkilap. Aku rajin menyikat rambutnya yang ikal itu, lalu mengikatnya dengan pita berwarna emas. Duh, makin cantik dia. Messy sudah 17 tahun, aku sendiri masih 5 tahun, tapi rasanya aku sudah seumuran dengan Messy-ku.)
Messy-ku yang cantik,
Kamu dengar ngga itu, sorak-sorai, gerutuan, teriakan, komentar-komentar, di ruang tengah? Mama, Papa, dan teman-teman mereka riuh banget ya, lebih riuh dari aku dan teman-teman sekolahku saat kami menyoraki Bu Guru yang cantik dan menyenangkan itu.
Mereka semua di ruang tengah cuma nonton televisi, lho... Di layar TV ada 22 orang rebutan bola kuning. Tapi ribuan orang bersorak-sorai ramai di sekelilingnya. Lalu, ada suara yang cerewet betul ngga berhenti-berhenti. Kok bisa ya Messy, suara cerewet itu tahu persis siapa yang kakinya sedang menempel di bola kuning. Nanti aku tanya ke Papa deh, mudah-mudahan Papa mau menjelaskannya padaku.
Messy-ku yang cantik,
Bola kuningnya mirip banget dengan bola kita, ya. Itu yang di dalam kotak hijau. Tapi kalau kita yang bermain dengan bola kuning itu, pasti Mama ngga akan masak heboh, ngga akan dandan cantik kayak malam ini. Papa juga ngga akan pulang ke rumah dengan serombongan teman-temannya. Mungkin Papa malah pulang seperti biasa, waktu aku sudah tidur pules, pasti sudah di atas jam 10 malam tuh.
Messy-ku yang cantik,
Mereka di ruang tengah makin heboh saja ya. Coba dengar tuh, suara Oom dan Tante yang sangat keras, seperti sedang ngomel-ngomel. Ooooo... Mereka kayaknya kesal, karena jagoannya ngga main bagus. Mungkin mereka memang pintar bermain bola, ya, jadi bisa ngomel-ngomelin pemain jagoannya yang kurang pintar menurut mereka. Sssstttt... Aku dengar juga, mereka bilang wasitnya curang. Wah, kalau curang mestinya dikeluarkan saja dari lapangan, ya. Kayak waktu Bu Guru menyetrap teman kita di sekolah, karena curang bermain. Kata Bu Guru, yang curang berarti berbohong, berbuat salah. Itu sangat tidak baik buat banyak orang.
Lho? Aku dengar juga, mereka bilang penontonnya curang. Aduh, gawat ya kalau penonton saja bisa curang. Tapi bagaimana caranya? Penonton kan ngga main. Mestinya pemain ngga usah peduli sama penonton. Kata Bu Guru, kalau kita sedang bermain, apalagi sedang belajar, kita harus konsentrasi, jangan boleh terganggu macam-macam.
Hhhhmmmm, aku dengar juga ada suara Oom yang bilang pemain jagoan mereka 'keblinger'. Apa ya maksudnya? Oooo... Itu coba dengar, katanya pemain ngga usah jadi selebritis, apalagi sering diwawancara dan dipuji-puji, sampai keluarganya pun diwawancarai. Aduh, kok ruwet banget ya permainan bola itu!
Messy-ku yang cantik,
Bu Guru bilang, dalam pertandingan, dalam perlombaan, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Jadi kita harus selalu gembira, kalau menang gembira, kalau kalah jangan sedih. Aduh, kalau aku kalah lomba menggambar, terus dimarahin Mama Papa, aku pasti sedih dan menangis. Kata Bu Guru, yang penting kita harus semangat terus, berusaha terus, harus berbuat yang paling baik. Bu Guru bilang, kalau kita berbuat yang paling baik dan terus semangat berusaha, itu pasti berhasil. Menang atau kalah kan ada di pertandingan. Kalau berhasil, itu ada dimana-mana.
Mereka di ruang tengah makin ramai saja. Sampai-sampai Papa Mama lupa padaku. Untung ada kamu, Messy-ku. Yuk kita cari bola kuning, kita main di ranjangku ya. Mumpung Mama ngga lihat, karena biasanya Mama melarang bola kuning kita ada di tempat tidur. Ayo, kamu jadi lawanku ya Messy. Goooolll... Kamu menang Messy, tapi aku ngga sedih, aku pasti bisa memasukkan bola ke gawangmu.... Naaahhh betul kan??? Horrreeee... Satu sama...!
Messy-ku yang cantik,
Aku sudah lelah, kamu pasti lelah juga. Sekarang kita istirahat saja ya. Ayo cuci kaki dan tangan dulu, terus ganti baju, lalu kita bobok. Biar saja deh Papa Mama dan teman-teman mereka masih riuh di ruang tengah. Biarkan mereka puas teriak-teriak dan sibuk jadi komentator.
Asalkan besok pagi Papa Mama tetap cium aku seperti biasa. Malam ini mungkin mereka akan cium aku larut malam, setelah teman-temannya pulang. Bola kuning hebat betul. Semoga jagoan mereka menang dan terus semangat.
Selamat bobok, Messy. Selamat malam. Sini aku cium pipi kamu. Mmmmuuaaahhh buat Messy.
:-)))))))
___________
RS @ OwnBlog http://perempuan-berbisik.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment