PENGANTAR
Konsep Seri Dialog Ibu-Anak ini merupakan perluasan dari pesan-pesan pendek yang telah mengisi linimasa akun twitter @RinnyLaPrincesa selama beberapa waktu terakhir. Tapi yang tertuang di blog bukan repetisi dari yang ada di linimasa twitter.
Pada dasarnya berisi renungan-renungan subjektif yang mewarnai khasanah hidup diwakili seseorang.
Tidak ada batasan tertentu pada seri dialog tersebut, kecuali pemikiran-pemikiran spontan, adaptif, real dan ada pula intuitif.
Dalam versi panjang di blog ini, dialog demi dialog mengalir kontinu.
Demikian.
::DIALOG IBU::
•Ibu, aku merasa telah melewati berangkai-rangkai kisah hidup, namun ternyata liku-liku perjalanan sungguh tak terduga.
+Benar, Nak, di berbagai tempat banyak kelokan, banyak peristiwa yang tak kau ketahui.
•Aku menerapkan ajaranmu, Ibu, bahwa pada setiap tempat, situasi, kondisi, waktu, nilai-nilai kejujuran mutlak senantiasa ditegakkan.
+Adakah masalah dalam penerapannya yang kau temui, Nak? Adakah orang-orang yang dengan sengaja menafikan nilai-nilai itu? Kurasa pasti ada, Nak.
•Ah, Ibu, ternodakah kepercayaan apabila janji tak ditepati, nilai-nilai kejujuran dan kebenaran tak diindahkan?
+Tentu saja, Nak. Betapa penting membentuk dan mempertahankan diri menjadi pribadi yang 'layak dipercaya'.
•Tersedak dan sesak batin ini, Ibu, saat mendapati diri dikhianati dan difitnah, dicaci dan dibenci.
+Hanya sabar dan berserah yang dapat memulihkanmu, Nak. Peliharalah keanggunan lakumu.
•Bagaikan lagu 'Bing', aku tersentak seketika manakala tabir-tabir itu terkuak satu-satu. Sungguh, Ibu.
+Ketahuilah, Nak, di tempat itu ada banyak peristiwa yang tersembunyi darimu. Kenyataannya tidak sama dengan apa yang kau dengar.
•Haruskah aku membuktikannya secara fisik dan visual, Ibu? Agar menambah pelajaranku tentang reaksi manusia.
+Tidak perlu. Bukan dirimu yang 'kan menjadi hakim, Nak. Berbicaralah dengan hatimu, biarkan roh kebenaran menolongmu membuat apapun keputusan.
•Apa yang kudengar, apa yang dapat kulihat sebagian, membuatku makin tak mengerti, Ibu. Bagaimana mungkin?
+Aku yakin kau tahu, Nak, ada hal-hal yang hanya dapat dijelaskan oleh intuisimu. Sedangkan sadomasokisme hanya dinikmati rasanya secara individu.
•Ajari lagi aku berdoa, Ibu. Harus bagaimana aku mengantarkan doa-doaku?
+Jika kau yakin DIA Maha Segalanya, maka kau pasti juga yakin bahwa segala kesah dan kata setiap saat adalah doa. DIA dengan KeMaha-Segala-anNYA mengetahui doa-doamu sebelum kau ungkapkan.
Pesan Ibu: Hapuslah kepedihan yang larut hingga ke wajahmu, Nak. Ada banyak HARAPAN di depan. Lilin-lilin DAMAI, IMAN dan CINTA bisa padam, namun lilin HARAPAN masih menyala, dengannya kau dapat menyulut kembali sumbu ketiga lilin lainnya.
Tabik.
best regards & many wishes,
•Rinny Soegiyoharto•®
@RinnyLaPrincesa
http://suara-hati-rinny.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment