Saya unduh dan terjemahkan dari suatu sudut di R&SA (DtD).
Menurut anda, apakah dia gila?
"Kisah ini menunggu enampuluh (60!!!) tahun hingga akhirnya dapat diceritakan.
Sejak aku berumur sekitar 7 sampai 10 tahun, kakak laki-lakiku melakukan tindak seksual secara paksa terhadapku. Adakalanya ia membawa dua sepupu kami dalam aktivitas tersebut, hingga ketiga orang laki-laki remaja itu melakukan kekerasan seksual padaku secara bergantian.
Aku tak memiliki teman atau orang lain untuk berbagi mengenai masalah itu. Aku tahu, tak kan ada seorang pun yang percaya padaku jika aku menceritakan peristiwa keji itu kepada mereka. Maka aku memilih diam, mengunci rapat mulutku, dan tidak pernah membicarakannya kepada siapa pun selama bertahun-tahun.
Aku menikah dengan seorang laki-laki yang senang menganiaya. Dalam pernikahan kami selama 21 tahun, aku sungguh menderita, atas penganiayan dan perkosaan yang dilakukan suamiku sendiri. Akhirnya aku menceraikannya.
Setelah perceraian kami, aku mencoba menceritakan alasan utama aku menceraikan suamiku, termasuk sekuat hati mencoba membuka sedikit masa laluku yang kelam oleh kekerasan seksual yang dilakukan saudara-saudaraku. Mantan suami dan keluarganya mengatakan aku gila! Bahkan terhadap anak-anakku pun mereka mengatakan bahwa aku (ibunya) adalah orang gila!
Tentu saja aku tidak gila dan tidak pernah gila! Bahkan aku senantiasa berusaha kuat untuk bertahan. Belakangan aku mengetahui, ternyata ada saudara perempuan saya yang juga telah mengalami penganiayaan seksual oleh orang lain.
Kadang-kadang kami berbicara satu sama lain, dari hati ke hati, mengenai pengalaman yang mirip ini. Sangat membantu! Akan tetapi aku tetap tidak bercerita padanya soal perkosaan yang dilakukan saudara-saudara dan sepupu kami terhadapku di masa lalu.
Hingga suatu ketika aku berjumpa lagi dengan salah satu sepupu pelaku perkosaan terhadapku itu, bertahun-tahun kemudian. Aku amat sangat marah! Meski telah puluhan tahun berlalu... Kemarahanku tak dapat kubendung, meski di hadapannya dan orang-orang yang ada di situ, aku dapat menjaga perilakuku.
Tetap tak ada orang yang dapat mengerti, tak ada satu pun yang dapat kupercaya untuk mendengarkan kemarahanku.
Aku membutuhkan tempat yang aman dan damai untuk berbagi, yang juga pada akhirnya dapat kucurahkan seluruh kisah suramku..."
---Bisik hati seorang korban perkosaan dan kekerasan seksual berinisial MPC---
Gilakah dia???
RS @ OwnBlog http://perempuan-berbisik.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment