*by RinnyS*
*** *** ***
Pada dasarnya yang ingin saya tulis adalah fenomena berkomunikasi via media elektronik. Dengan sengaja tidak memberikan judul tersebut lebih karena saya hanya ingin 'ngobrol santai' di oase ini. Sasarannya menekankan pada gaya menulis dan pilihan-pilihan kata (diksi) yang saya tangkap, yang saya amat-amati (beda ya dengan 'amati' :-)).
Maraknya media elektronik yang dapat diakses dengan cepat berbagai kalangan; mulai dari anak-anak, termasuk para ABeGe, hingga orala (orang lanjut usia), telah mengembangkan budaya tulis yang khas. Saya amat-amati, pada dasarnya orang suka menulis, sebagai salah satu alternatif mengambil peran penyampai pesan (pribadi). Maksud saya 'pesan pribadi' di sini, yakni pesan yang dilatari pemikiran, perasaan, nilai-nilai, serta intensi masing-masing pribadi yang menyampaikan pesannya itu.
Jarang orang menyampaikan pesan tanpa termuati 'aroma' pribadinya, alih-alih kepentingan :-).
Contoh, status-status di dinding jejaring sosial Facebook (FB). Contoh lain, 'comments' pada status orang/teman-temannya, masih di situs FB.
Tentu saja tidak FB semata yang bisa diamat-amati. Sejak provider telepon selular mampu memfasilitasi SMS, pengguna telepon selular pun ramai memanfaatkannya untuk ber-pesan singkat. Mulai dari pesan-pesan sapaan, hingga pesan-pesan untuk kepentingan bisnis. Wuuuiiihhh kerrrreeeennnn...
Soal SMS, saya kadang-kadang masih suka 'ndomblong' (melongo) saat menerima pesan singkat yang tidak saya pahami. Terpikir saat itu, apakah karena 'short message' maka kata-kata yang dipilih pun 'short-short' bener yaks? Sampai-sampai harus dibaca berulang-ulang baru bisa dimengerti isi pesan tulisan itu?
Beberapa contoh:
"Q mank bgt kl g tw jl"
"Hi lam knl q dh rim emx"
"Kmrn p'bk tlp mnt srtx dikrm aj dl"
Apa artinya? Terpaksa saya harus pakai ritual garuk-garuk kepala dulu, sebelum membacanya berulang-ulang, lalu mencoba tebak-tebak buah manggis untuk mengerti maknanya.
Dalam bersurat-suratan elektronik (e-mail), aroma pribadi setiap orang pun tercium kental. Tak beda dengan 'device messenger' semacam BBM (BlackBerry Messenger). Menariknya, ada yang konsisten dengan suatu gaya dan teknik memilih kata, namun ada juga yang terkesan selektif. Seselektif-selektifnya seseorang menerapkan gaya & memilih kata, namun ternyata tetap konsisten dalam selektifnya itu. Hehehehe...
Contoh,
Saya tergolong penyampai pesan yang 'concern' saat menuliskan NAMA orang (lain) atau penerima pesan yang saya tuju. Saya biasanya menulis nama orang dengan huruf KAPITAL mendahului nama tersebut. Tapi itu 'kan saya.
Ada pula orang yang menulis nama orang lain dengan huruf kecil semua. Saya tadinya berpikir ini adalah gayanya, tidak begitu mementingkan penulisan nama orang sebagaimana yang saya terapkan. That's fine!
Akan tetapi, kepada orang-orang tertentu, saya dapati orang yang sama menuliskan dengan baik nama orang yang dituju, lengkap dengan ejaan yang benar dan huruf kapital mendahului nama yang dituju tersebut.
Well, namanya saja saya ini sekadar mengamat-amati 'kan? Jadi bisa-bisanya saya deh menuliskan hal-hal tersebut di sini. Saya menganggapnya cukup menarik, karena dari isi tulisan & pilihan-pilihan kata tersebut, saya dapat menelaah sisi-sisi lain dari pola komunikasi lewat bahasa tulis yang bergulir di berbagai media elektronik.
Adakalanya saya iseng banget mencatat satu dua hal yang saya anggap penting. Utamanya bekal untuk saya dalam merespon pesan orang lain, atau menyampaikan pesan beraroma saya kepada orang lain.
Tabik :-)
___________
RS @ OwnBlog http://perempuan-berbisik.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment