
Bagian pertama dari posting ini (bagian kedua mengalami sedikit perubahan subyek, dari tunggal menjadi jamak dan dengan tambahan makna 'dimiliki oleh') saya akhiri dengan perempuan yang berjuang di dunia laki-laki. Saya harap kata-kata tersebut tidak disalah-artikan sebagai sinisma terhadap laki-laki, atau pernyataan ketidak-sukaan. Keliru jika demikian. Karena saya tetap suka laki-laki, apalagi jika sudah 'ditiup melalui telinga' (beh beh beh... jangan tanya maknanya, karena saya pasti sulit menjawab. Klik! Telepon diletakkan.)
Mula-mula saya ingin membuka referensi kitab (yang dianggap) suci, yakni alkitab pegangan saya (di dalamnya ada perjanjian lama dan perjanjian baru/injil). Tapi sebelumnya mohon maaf, saya tidak (mau) menganggap alkitab itu suci, sebab itu semata-mata hanya kitab, namun isinya, naaahhh isinya saya yakini sebagai penuntun kebenaran cinta dan firman Allah, yang telah teruji di dalam ruang dan waktu, dan akan terus teruji hingga akhir zaman.
Dalam kitab Kejadian, dikisahkan Allah menciptakan manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kepadanya. Manusia itu adalah Adam (laki-laki), manusia pertama penghuni bumi dan penguasa seluruh isinya. Setelah melihat bahwa tidak baik manusia itu sendiri saja, barulah kemudian diciptakanNYA manusia kedua, Hawa (perempuan), sebagai penolong bagi manusia pertama yang telah lebih dahulu memberi warna bagi kehidupan di dunia. Apakah sejak awal dunia telah lebih dahulu diwarnai oleh laki-laki sebagaimana Adam adalah penghuni pertamanya?
Kisah selanjutnya pun Hawa adalah satu-satunya perempuan dalam keluarga itu setelah kedua anak mereka yang terlahir lebih kemudian adalah juga laki-laki. Daripada mempertanyakan penciptaanNYA yang lainnya, lebih baik saya fokuskan saja, bahwa Hawa sebagai perempuan di antara tiga laki-laki dalam keluarganya, tentu berjuang 'sendirian' bersama berkembangnya kepribadian khas miliknya. Sebagai perempuan, ia dikatakan sebagai ibu semua yang hidup. Jelas, peran ibu tentunya melekat pada perempuan dan memiliki tugas-tugas rumah tangga yang luar biasa beragam.
Atas dosa-dosa manusia di Firdaus (Eden), kepada Hawa (represantasi perempuan, masih dalam alkitab) difirmankanNYA, "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi ('horny' tentu maksudnya) kepada suamimu dan ia (sang suami, laki-laki) akan berkuasa atasmu." Bukti, betapa laki-laki telah dimeteraikan menguasai perempuan. Hal ini juga mengandung makna bahwa perempuan, selain hidup dalam dunia laki-laki, juga dikuasai oleh laki-laki.
Kadang-kadang saya mempertanyakan, jika sejak mula-mula manusia perempuan sudah ditakdirkan berada dalam 'kekuasaan' manusia laki-laki, masihkah bermakna perjuangan perempuan untuk mendapatkan kesetaraan yang sesungguhnya? Ataukah makna kesetaraan sendiri dalam setiap perjuangan kaum perempuan pada dasarnya tidak sama? Tergantung -dan kembali- pada kepentingan golongan kecil yang diusungnya? Daripada mempertanyakan hal itu, sekarang lebih baik saya menyelami pembentukan kepribadian perempuan akibat sejarah penciptaan dan pada gilirannya juga perkembangan perempuan dalam dunia laki-laki ini.
Bukan menyerah (give up), hal ini lebih pada berserah (surrender), menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang telah terjadi dan dijadikan. Artinya, perempuan memang berkembang dan berjuang, sekaligus bertugas sebagai penolong bagi laki-laki di dalam dunia laki-laki. Kata-kata kunci yang dapat saya 'tag' pada bagian posting ini adalah: laki-laki menguasai perempuan (artinya dunia dikuasai laki-laki), banyak kesusahan dialami perempuan (artinya perempuan harus berjuang selama hidupnya, dan hal ini membentuk ciri kepribadian khas pada perempuan yang membuatnya KUAT), perempuan memiliki berahi (nafsu seksual) terhadap laki-laki.
Perempuan-perempuan yang terus berjuang, nyatanya tetap kembali kepada ikhwal kodratinya. Berwarna dan mewarnai dunia. Apa jadinya dunia tanpa perempuan dengan kepribadiannya yang kuat? (to be continued)...
RS @ own blog http://perempuan-bernama-rinny.blogspot.com/
__________________________________________________________